logo Kompas.id
EkonomiSaham Industri Tekstil Makin...
Iklan

Saham Industri Tekstil Makin Tertekan Geopolitik dan Produk Impor Ilegal

Industri poliester terus menghadapi ketidakpastian dan volatilitas karena ketegangan geopolitik yang berkepanjangan, perang Rusia dan Ukraina, perlambatan pertumbuhan ekonomi global, inflasi, dan kenaikan biaya bunga.

Oleh
ERIKA KURNIA
· 5 menit baca
Suasana pameran industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indo Intertex-Inatex 2022 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (11/8/2022).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Suasana pameran industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indo Intertex-Inatex 2022 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (11/8/2022).

JAKARTA, KOMPAS — Beberapa perusahaan tekstil dalam negeri yang terdaftar di pasar modal Indonesia tengah kritis. Kondisi keuangan membuat mereka harus tersegel, bahkan nyaris didepak dari daftar perusahaan terbuka. Fundamental industri tekstil tertekan ketidakpastian hingga banjirnya produk impor ilegal.

Jelang akhir 2023, beberapa perusahaan tekstil tercatat masuk dalam papan pemantauan khusus. Salah satunya efek SRIL milik PT Sri Rejeki Isman Tbk yang masuk dalam kategori ekuitas negatif dan likuiditas rendah. Efek SRIL itu sudah disuspensi atau tidak diperdagangkan selama 30 bulan sejak 18 Mei 2021. Artinya, suspensi sudah melebihi batas waktu 24 bulan.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000