logo Kompas.id
EkonomiKerja Sama Jaringan Masih...
Iklan

Kerja Sama Jaringan Masih Menjadi Pro-Kontra

Menteri ESDM mendorong adanya kerja sama jaringan transmisi dengan menyewa transmisi PLN. Skema itu dinilai bisa memacu capaian energi terbarukan Indonesia. Namun, ada kekhawatiran hal itu akan menaikkan harga listrik.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 4 menit baca
Pekerja berada di ketinggian dalam pemindahan jalur saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di atas Tol Becakayu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/11/2019).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pekerja berada di ketinggian dalam pemindahan jalur saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di atas Tol Becakayu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/11/2019).

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah membuka potensi kerja sama jaringan atau sistem sewa transmisi milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) demi memacu capaian energi terbarukan. Namun, masih ada pro kontra jika skema itu dimasukan dalam Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan karena dianggap sebagai praktik liberisasi transmisi kelistrikan.

Skema penggunaan bersama jaringan transmisi itu juga disebut power wheeling. Dengan skema itu, transfer listrik bisa langsung dari produsen energi terbarukan ke perusahaan/industri yang menggunakannya. Namun, tetap memakai jaringan transmisi PLN. Nantinya, akan ada pembayaran biaya sewa kepada PLN sebagai pemilik jaringan transmisi.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000