Target Triliunan Rupiah dalam Aquabike Jetski World Championship di Toba
Serentetan kompetisi internasional dihelat di Danau Toba. Selain sebagai obyek wisata, acara ini berkontribusi terhadap perputaran ekonomi hingga triliunan rupiah.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Aquabike Jetski World Championship di Danau Toba, Sumatera Utara, akhir November ini diharapkan menghasilkan nilai transaksi triliunan rupiah, melampaui F1 Powerboat yang dilaksanakan pada Februari lalu. Kejuaraan diharapkan berdampak signifikan pada perputaran ekonomi di Danau Toba dan sekitarnya.
”Kami sangat optimistis bahwa nilai F1 Powerboat yang awal tahun ini (nilai transaksinya mencapai) Rp 1,7 triliun itu bisa kami kalibrasikan dan optimalkan pada ajang Aquabike ini. Kami bisa menargetkan keuntungan 6-70 persen karena pola promosi yang jauh lebih baik tahun ini,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno secara daring, Senin (13/11/2023).
Kejuaraan Dunia Aquabike Jetski akan berlangsung pada 22-26 November 2023 di Danau Toba. Kegiatan dihelat di Kabupaten Toba, Samosir, Karo, dan Dairi.
Wisatawan asing yang hadir ditargetkan mengeluarkan sekitar 1.000-1.500 dollar AS atau Rp 15,7 juta hingga Rp 23,5 juta per kepala, dengan kurs Rp 15.693 per dollar AS. Sementara wisatawan Nusantara ditargetkan membelanjakan uangnya sekitar Rp 2 juta-Rp 2,5 juta per kepala. Acara ini diproyeksikan dihadiri sekitar 100.000 penonton.
Berdasarkan data Kemenparekraf pada Minggu (12/11/2023) pukul 22.00, tersedia ribuan kamar guna mengakomodasi kedatangan pengunjung. Di Kabupaten Toba tersedia 8.562 kamar, diikuti Samosir (2.109), Simalungun (1.659), serta Tapanuli Utara (1.017 kamar). Dari data tersebut, sebanyak 1.438 kamar atau 10,7 persen di antaranya telah terpesan. Beberapa kabupaten lainnya tengah menyiapkan fasilitas penginapan serupa.
Dari sisi serapan tenaga kerja, acara F1 PowerBoat 2023 yang berlangsung sepekan berhasil menyerap lebih dari 3.508 pekerja. Adapun Aquabike Jetski yang diadakan lima hari, tetapi di empat lokasi berbeda, diharapkan dapat meratakan penciptaan lapangan kerja. Apalagi, Asia Pacific Rally Championship Grand Final juga akan diselenggarakan pada 24-26 November 2023 di Toba.
Prediksi tingginya wisatawan menuju ke Danau Toba diperkirakan akan mendongkrak frekuensi pesawat. Badan usaha milik negara Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia, InJourney, berupaya menambah frekuensi pesawat.
Setidaknya ada tiga maskapai yang mobilitas penerbangannya bertambah, yakni Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, serta Pelita Air. Konektivitas ini ditujukan pada Bandara Silangit (Tapanuli Utara) dan Bandara Kualanamu (Medan).
”Danau Toba ini besar sekali, jadi sangat menantang untuk transportasi darat, danau, dan udara. Jadi, pembelajaran untuk kita agar peningkatan konektivitas di Danau Toba bisa meningkatkan pariwisata jadi lebih baik lagi. Diperbanyak konektivitas melalui danau, lebih cepat,” kata Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono.
Pihaknya berharap, ada 80.000-100.000 pergerakan manusia selama lima hari dalam kegiatan itu. Mereka tersebar di Toba, Samosir, Karo, dan Dairi.
Atlet Nusantara
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengatakan, pihaknya meyakini Aquabike Jetski berdampak positif bagi perkembangan olahraga air. Perhelatan ini akan membuat kepercayaan negara-negara lain serta kemitraan jaringan internasional kepada Indonesia akan menguat.
Pelaksanaan olahraga di dalam negeri membuka peluang bagi atlet-atlet lokal untuk bertanding. Pemerintah menyediakan 10 kuota khusus bagi atlet Nusantara. Mereka juga bisa mendapatkan insentif atas prestasi dan partisipasinya. ”Ini membuka peluang bagi pebalap-pebalap lokal lain ke depan,” kata Dito.
Selama ini para pebalap hanya mengikuti kompetisi, mewakili negara di luar negeri. Kegiatan ini bisa membuka peluang baru bagi atlet Nusantara untuk mengikuti rangkaian seri di Aquabike Jetski, yang ibaratnya merupakan Moto GP di jetski.
Aquabike Jetski World Championship akan diikuti 118 pebalap dari 22 negara. Mereka akan memperebutkan dua gelar kejuaraan (championship)dalam lima kategori.
Acara direncanakan akan berlangsung setiap tahun selama lima tahun. InJourney mengemasnya dengan memperbanyak pesta rakyat Danau Toba. Beberapa kegiatannya, antara lain, ialah pergelaran budaya, festival kuliner, dan kompetisi solu bolon (dayung) di delapan kabupaten selama lima hari.
Sandi mengatakan, kegiatan ini menjadi andalan pemerintah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan akhir tahun. Target peningkatannya sebesar 20-25 persen. Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan dari sejumlah destinasi guna menghadirkan paket wisata olahraga (sport tourism).
Berkaca dari helatan MotoGP Mandalika, banyak permintaan tambahan penerbangan serta kapasitas kursi. Namun, kata Sandi, banyak wisatawan yang memesan tiket sepekan sebelum acara. ”Ini yang harus kami antisipasi karena tipikalnya, wisatawan Nusantara tak merencanakan perjalanan dari jauh-jauh hari,” katanya.
Masyarakat bisa ikut berpartisipasi dengan mengikuti olahraga lari atau yoga bersama sembari menikmati kesejukan alam.
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia Azril Azhari berpendapat, sport tourism akan menjadi lebih baik ketika mampu melibatkan seluruh wisatawan. Mereka tak hanya berperan sebagai penonton, tetapi juga bisa ikut andil dalam kegiatan olahraga. ”Itu yang sebenarnya diangkat, tidak hanya prestasi, tetapi healthy (kesehatan),” ujarnya pada Selasa (7/11/2023).
Selama ini, banyak pihak menilai wisata olahraga menempatkan masyarakat sebagai penonton. Sebab, hanya atlet yang dapat berpartisipasi dalam kegiatan itu guna mengejar prestasi. Harapannya, pola pikir ini dapat diubah perlahan.
Masyarakat bisa ikut berpartisipasi dengan mengikuti olahraga lari atau yoga bersama sembari menikmati kesejukan alam. Hal ini yang semestinya bisa memperluas partisipasi wisatawan.