OJK, Penyandang Disabilitas, dan Rekor Teka Teki Silang Terpanjang
OJK menggelar puncak Bulan Inklusi Keuangan di Yogayakarta. Sejumlah kegiatan, mulai menekankan kembali komitmen menjaring warga penyandang disabilitas dalam sistem keuangan sampai rekor rekor teka teki silang.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·4 menit baca
Masyarakat penyandang disabilitas dan warga di daerah terpencil menjadi kelompok masyarakat yang belum banyak terjaring dalam sistem keuangan. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lewat puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 di Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023), menekankan kembali komitmen mereka untuk menjaring sebanyak-banyaknya kelompok masyarakat tersebut.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya, menyampaikan bahwa OJK dan seluruh Industri Jasa Keuangan (IJK) berkomitmen penuh mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi ekeuangan nasional. Langkah ini semakin penting bagi ekonomi nasional di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.
“Kunci dari pertumbuhan dan penguatan ekonomi nasional tergantung kemampuan kita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan memperhatikan literasi dan inklusi keuangan masyarakat,” kata Mahendra, dikutip dari siaran pers OJK.
Kunci dari pertumbuhan dan penguatan ekonomi nasional tergantung kemampuan kita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan memperhatikan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
OJK, menurut Mahendra, akan memprioritaskan sejumlah segmen masyarakat yang perlu terus diperluas inklusinya. Di antaranya adalah penyandang disabilitas dan masyarakat di wilayah terpencil.
“Peningkatan akses keuangan masyarakat khususnya bagi difabel dan masyarakat yang berada di daerah terpencil penting untuk terus dilakukan. Seluruh masyarakat berhak untuk mendapat perlakuan dalam mengakses produk dan layanan jasa keuangan,” kata Mahendra.
Masih mengutip siaran pers yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengatakan, OJK berkomitmen untuk terus melakukan terobosan untuk memperluas akses keuangan masyarakat. Penyandang disabilitas adalah salah satu targetnya.
Warga penyandang disabilitas, Widyasari melanjutkan, harus didorong untuk mendapatkan akses keuangan yang sama dengan masyarakat lainnya. Untuk itu, OJK telah menyusun panduan bagi lembaga jasa keuangan dalam memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas.
Panduan yang dimaksud berupa Petunjuk Teknis Operasional (PTO) untuk Pelayanan Keuangan kepada Penyandang Disabilitas. OJK juga melakukan kegiatan literasi dan edukasi bekerja sama dengan Persatuan Penyandang Disabilitas di Indonesia.
OJK telah memiliki infrastruktur literasi keuangan bagi penyandang disabilitas tuna netra yaitu buku perencanaan keuangan dalam versi Braile.
OJK telah memiliki infrastruktur literasi keuangan bagi penyandang disabilitas tuna netra yaitu buku perencanaan keuangan dalam versi Braile. Selain itu, OJK terus mendorong lembaga jasa keuangan (LJK) untuk dapat memperluas akses keuangan disabilitas melalui program satu difabel satu rekening.
Pada Puncak BIK, OJK juga menggelar “kick off” Sinergi Akselerasi Keuangan Inklusif bagi penyandang disabilitas antara OJK dengan Komisi Nasional Disabilitas dan Pemerintah yang diwakili Staf Khusus Presiden. OJK juga memberikan apresiasi kepada Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) yang menjadi penggerak keuangan inklusif bagi penyandang disabilitas. Apresiasi diberikan kepada BNI dan Allianz.
Financial Expo 2023
BIK pada 2023 mengambil tema “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera”. Rangkaian kegiatan BIK dimulai dengan kegiatan Road to BIK sejak Mei dengan sejumlah kegiatan. Di antaranya adalah kegiatan fasilitasi pemberian kredit bagi masyarakat serta pelaku usaha kecil dan mikro.
Ada pula kegiatan pameran produk dan/atau layanan jasa keuangan ; kegiatan akuisisi pembukaan rekening, polis dan produk keuangan lainnya ; serta kegiatan literasi keuangan. Selain itu digelar pula kegiatan Aksi Indonesia Menabung (Penerbitan Surat Edaran (SE) menabung, penandatanganan PKS, akuisisi rekening; dan kegiatan kampanye dan publikasi program literasi, inklusi keuangan serta perlindungan konsumen secara masif.
Kegiatan inti yang dilakukan pada puncak kegiatan BIK 2023 di Oktober adalah penjualan produk/layanan jasa keuangan berinsentif (pemberian discount, cashback, point, bonus atau reward) oleh LJK.
OJK menyebut, pencapaian selama pelaksanaan kegiatan BIK 2023 meningkat dari tahun sebelumnya. Selama penyelenggaran BIK 2023, 2.851 kegiatan digelar dengan 1.841.357 orang peserta atau naik 15,09 persen dibanding 2022.
Di industri perbankan, pembukaan rekening baru sebanyak 2.925.231 rekening. Di industri pasar modal, pembukaan rekening efek baru sebanyak 131.058 rekening.
Rincian total rekapitulasi capaian akses keuangan mencapai 7.936.718 akses produk layanan/jasa keuangan. Di industri perbankan, pembukaan rekening baru sebanyak 2.925.231 rekening. Di industri pasar modal, pembukaan rekening efek baru sebanyak 131.058 rekening.
Di industri perasuransian, 658.484 polis baru tercatat. Di industri pembiayaan, 543.731 debitur baru terjaring. Di industri pergadaian, 3.253.844 rekening baru dibuka. Di industri fintech, 424.370 akun baru tercatat.
Sebagai puncak kegiatan BIK 2023 adalah Financial Expo (FinExpo) pada 26-29 Oktober 2023 di Pakuwon Jogja Mall. FinExpo digelar untuk mendorong peningkatan pemahaman dan penggunaan produk dan/atau layanan jasa keuangan serta sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi antara kementerian/lembaga, LJK, asosiasi dan e-commerce.
Berdasarkan siaran pers OJK, FinExpo 2023 diikuti oleh 100 perserta. Pada kegiatan ini dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain: pameran produk dan/atau layanan jasa keuangan dan UMKM, kampanye produk inklusi keuangan, serta edukasi dan sosialisasi produk/program inklusi keuangan.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penyerahan tabungan bagi pelajar Sekolah Luar Biasa (SLB). Jumlahnya adalah 1.000 tabungan dengan nilai total Rp 100 juta oleh Panitia FinExpo 2023.
Selain itu, juga dilakukan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) yaitu Teka Teki Silang (TTS) Terpanjang dengan Tema Keuangan Syariah. TTS ini terdiri dari 500 pertanyaan, berukuran lebar dua meter dan panjang 99 meter.
Ada pula penyerahan secara simbolis penyaluran kredit kepada peserta business matching UMKM penyandang disabilitas. PT BNI menyalurkan Rp 350 juta, PT BPD DIY menyalurkan Rp50 juta, PT BSI menyalurkan Rp 30 juta, PT Amartha Fintech menyalurkan Rp 5 juta, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyalurkan Rp 3 juta.
Pada FinExpo 2023 juga diadakan kegiatan Syariah Financial Fair (Syafif) yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di masyarakat. Syafif juga mendorong sinergi dan kolaborasi dengan LJK Syariah untuk bisa berpartisipasi dan ikut mengedukasi, mengenalkan dan mempromosikan produk dan layanan jasa keuangan Syariah kepada masyarakat.
Selain itu, juga dilakukan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) yaitu Teka Teki Silang (TTS) Terpanjang dengan Tema Keuangan Syariah. TTS ini terdiri dari 500 pertanyaan, berukuran lebar dua meter dan panjang 99 meter. Para pengunjung dan pelajar telah mengisi TTS sejak tanggal 26 September 2023. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan minat pengunjung untuk lebih mengenal dan menguji pengetahuannya tentang keuangan Syariah.