Harga Emas Pecah Rekor Rp 1,1 Juta Per Gram pada 2023
Pelemahan rupiah dan tensi politik di Timur Tengah mengerek harga emas semakin tinggi.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harga emas batangan bersertifikat Antam tembus Rp 1,1 juga per gram, Kamis (19/10/2023). Nilai ini mencapai rekor tertinggi sepanjang 2023. Pelemahan rupiah dan tensi politik di Timur Tengah mengerek harga emas semakin tinggi.
Mengutip situs logammulia.com, harga emas keluaran PT Aneka Tambang Tbk pada Kamis ini naik Rp 12.000, dari Rp 1,08 juta menjadi Rp 1,1 juta per gram emas batangan. Harga ini memecahkan rekor harga pada 24 Maret 2023 senilai Rp 1,096 juta per gram.
Harga emas di level ini terbentuk setelah adanya lonjakan signifikan sejak awal Oktober 2023. Pada 1 Oktober, misalnya, harga emas hanya Rp 1,049 per gram. Harga emas itu lalu melonjak 4,8 persen sampai hari ini.Baca juga: Pasar Keuangan Menanti Putusan BI di Tengah Kritikan Dinasti Politik
Mengutip Reuters, harga emas dunia di pasar spot sampai ke harga 1.948 dollar AS per ons pada Rabu (18/10/2023). Jim Wyckoff, analis Kitco Metals, mengatakan, harga ini memuncak setelah emas mengalami pelemahan tujuh bulan terakhir. Katalisator kenaikan harga komoditas investasi safe-haven ini adalah konflik militer antara Hamas dan Israel.
”Risiko yang meningkat di Timur Tengah menggerakkan permintaan emas, teknikalnya pun membaik. Saya memperkirakan harga emas bisa mencapai 2.000 dollar AS dalam waktu dekat,” ucap Wyckoff.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi saat dihubungi Kompas bahkan memprediksi harga emas dunia bisa mencapai 2.100 dollar AS. Oleh karena itu, momentum ini masih bisa dimanfaatkan investor untuk belanja emas.
”Kalau tensi politik Timur Tengah terus memanas, lompatan harga emas bisa hitungan minggu,” ujarnya.
Melemahkan rupiah
Ketegangan politik di Timur Tengah yang menaikkan harga emas juga secara signifikan melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Sepanjang Oktober 2023, nilai tukar rupiah terus menyentuh angka Rp 16.000. Kamis (19/10/2023), kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dibuka di level Rp 15.731 per dollar AS.
”Dalam penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 85 point walaupun sebelumnya sempat melemah 130 poin di level Rp 15.815 dari penutupan sebelumnya di level Rp 15.730. Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp 15.800-Rp 15.870,” kata Ibrahim.
Ia mengharapkan pelemahan ini tidak bertahan lama karena masalah geopolitik yang terjadi di Timur Tengah diperkirakan hanya sementara. Ia juga berpendapat, fundamental luar negeri masih bagus untuk menahan laju pelemahan mata uang rupiah lebih lama lagi. ”Tinggal waktu saja, mungkin minggu depan akan ada informasi invasi atau genjatan senjata,” ujarnya.
Untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Repo Rate (BI7DRR) 25 basis poin ke level 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 18-19 Oktober 2023.
Kenaikan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global.
Kenaikan suku bunga ini merupakan yang pertama kali sejak BI menaikkan suku bunga ke level 5,75 persen pada Januari 2023 dan mempertahankan di level tersebut hingga September 2023.
”Kenaikan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global serta langkah pre emptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya terhadap imported inflation sehingga inflasi akan tetap dalam sasaran BI,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta.