Sektor Infrastruktur Unggul di Lantai Bursa Hari Ini
Indeks harga emiten sektor infrastruktur unggul dan melanjutkan tren kenaikan sejak awal pekan ini.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada Kamis (12/10/2023) ditutup meningkat tipis. Indeks harga emiten sektor infrastruktur unggul dan melanjutkan tren kenaikan sejak awal pekan ini.
IHSG berhenti di posisi 6.935, naik tipis 3,39 poin (0,05 persen) dibandingkan posisi pada penutupan bursa sehari sebelumnya di level 6.931 (0,14 persen). Pergerakan indeks yang masih berkategori hijau ini didukung emiten sektor infrastruktur yang ada di level 1.028 yang naik 37,24 poin (3,76 persen).
Samuel Sekuritas mencatat, saham infrastruktur yang paling besar mendorong IHSG (leading movers) hari ini adalah emiten utilitas energi BREN dan telekomunikasi TLKM. Dua emiten itu berada dalam lima besar leading movers selain tiga emiten perbankan, yakni BBCA, BBRI, dan BBNI.
Unit saham BREN milik perusahaan PT Barito Renewables Energy Tbk diperdagangkan seharga Rp 1.890, naik 375 poin atau 24,75 persen dibandingkan sehari sebelumnya. Level ini menembus rekor sejak saham ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Senin (9/10/2023). Pada hari perdagangan pertamanya, harga satuan saham BREN melonjak 25 persen ke level Rp 975 dari Rp 780 per saham.
Saham perusahaan yang memproduksi energi geotermal ini mengalami kelebihan penawaran sejak melakukan penawaran umum atau initial public offering (IPO) pada 3-5 Oktober 2023. Pada periode itu, 4 miliar lembar saham yang ditawarkan diborong investor hingga Rp 3,13 triliun di harga Rp 780 per saham.
Situs id.tradingview.com mencatat, emiten sektor infrastruktur mengalami lonjakan harga sejak awal pekan ini, tepatnya 9 Oktober 2023. Di awal hari perdagangan, sektor infrastruktur ada di posisi di bawah 940. Lalu secara gradual, sektor infrastruktur naik sampai ke level di atas 1.000 hari ini.
Sekuritas CGS-CIMB mencatat adanya sentimen pertumbuhan positif yang memengaruhi saham infrastruktur. Beberapa di antaranya adalah saham MTEL, ADHI, PTPP, dan EXCL.
Saham MTEL, anak usaha PT Telkom, Dayamitra Telekomunikasi Tbk, hari ini ditutup turun 2,96 persen setelah sempat naik 0,74 persen. Namun, perusahaan itu diperkirakan tetap akan mengalami peningkatan pendapatan di semester kedua tahun ini. Ekspektasi ini didorong oleh pertumbuhan jumlah tenant baru.
”EXCL (XL Axiata Tbk) ditutup sama seperti sebelumnya, setelah sempat naik plus 1,68 persen. Katalisnya, jelang musim kampanye pemilu biasanya mendorong kenaikan traffic data dengan ekspektasi kenaikan ARPU (pendapatan rata-rata per pelanggan),” kata sekuritas itu dalam keterangan tertulisnya.
Ada pula saham ADHI dari PT Adhikara Persero Tbk, yang ditutup turun 1,67 persen bersamaan dengan penerimaan hak kelola tol JORR Elevated (JORR-E) Cikunir-Ulujami selama 45 tahun dengan adanya konsorsium emiten ADHI, META & ACST.
Pertumbuhan harga minus 3,23 persen hari ini dicatatkan PTPP, PT PP Persero Tbk. Emiten ini tengah menerima kontrak proyek strategis nasional terbanyak dibandingkan perusahaan serupa di bidangnya.