logo Kompas.id
EkonomiKesiapan PLTU dalam Bursa...
Iklan

Kesiapan PLTU dalam Bursa Karbon Perlu Dimatangkan

Narasi perdagangan karbon perlu dibarengi kesiapan, bukan sekedar instruksi atau "gimmick". Bursa karbon juga perlu sosialisasi.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 4 menit baca
Petugas meninjau salah satu cerobong asap Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sulut 2 atau yang lebih dikenal dengan PLTU Amurang di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Rabu (27/10/2021).
KRISTIAN OKA PRASETYADI

Petugas meninjau salah satu cerobong asap Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sulut 2 atau yang lebih dikenal dengan PLTU Amurang di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Rabu (27/10/2021).

JAKARTA, KOMPAS - Bursa perdagangan karbon yang diluncurkan di Jakarta pada Selasa (26/9/2023) diharapkan menjadi awal upaya akselerasi pengurangan emisi, termasuk bagi pembangkit listrik tenaga uap batubara. Kesiapan PLTU untuk ikut serta berpartisipasi dalam bursa karbon dinilai perlu dipastikan dan dimatangkan.

Sebelumnya, pada peluncuran bursa karbon, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Ja​sa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menuturkan, ada 99 PLTU berbasis batubara yang berpotensi ikut serta dalam bursa karbon. Keikutsertaan PLTU-PLTU itu dalam bursa karbon diharapkan dimulai pada tahun ini.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000