Cokelat adalah salah satu makanan favorit banyak orang lantaran dapat memperbaiki suasana hati. Meningkatnya permintaan biji kakao sebagai bahan baku utama cokelat pun jadi kebahagiaan tersendiri bagi petani.
Oleh
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO
·4 menit baca
Sudah banyak riset yang menunjukkan, dengan mengonsumsi cokelat, seseorang akan merasa lebih rileks dan menjadi lebih senang karena asam amino tryptophan yang terkandung di dalam cokelat memicu serotonin, yakni hormon yang memberikan perasaan bahagia dan mencegah depresi. Namun, apakah kebahagiaan itu turut dirasakan oleh para petani kakao yang selama ini memenuhi kebutuhan biji kakao sebagai bahan utama cokelat?
Sebelum berjajar dalam berbagai bentuk kemasan berjenama, cokelat berasal dari buah kakao (Theobroma cacao) sebagai bahan utamanya. Merujuk data International Cocoa Organization (ICCO), pada tahun 2021-2022 Indonesia menjadi negara ketujuh penghasil kakao di dunia setelah Pantai gading, Ghana, Ekuador, Kamerun, Nigeria, dan Brasil.
Namun, setiap tahunnya, produksi biji kakao secara global menurun dari periode 2020-2021 tercatat 5,24 juta ton menjadi 4,82 juta ton pada periode 2021-2022. Hal itu juga dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik yang pada tahun 2022 mencatat, produksi kakao nasional mencapai 667.300 ton atau turun 3 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 688.200 ton.
Faktor usia pohon kakao yang semakin tua menjadi salah satu penyebab turunnya produksi tersebut. Hal ini turut dialami oleh Muh Aris (55), petani kakao di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Dengan lahan seluas satu hektar, produksi kakao kebun Aris terus menurun setiap tahunnya.
Pada tahun 1988, Aris diberi kepercayaan oleh orangtuanya untuk mengelola kebun kakao tersebut. Namun, produksi kakao dari kebun yang dirawatnya itu terus menurun dari 1,5 ton per tahun hingga menjadi 500 kilogram per tahun.
“Usianya sudah lebih dari 25 tahun sehingga produksinya menurun. Baru dalam beberapa waktu terakhir produksi meningkat ketika semua pohon kakao disambung samping dan sambung pucuk. Sekarang sudah bisa memproduksi 1 ton dalam setahun,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (16/9/2023).
Sebagai informasi, sambung samping merupakan teknik menyambungkan batang atas dari tanaman induk unggul ke batang bawah tanam kakao yang memiliki produktivitas rendah. Sementara itu, sambung pucuk adalah cara menyambungkan batang bawah dan batang atas agar supaya produksi lebih dipercepat dengan cara ini tanaman akan berproduksi hanya jangka waktu dua tahun,
Kedua teknik itu baru diketahui oleh Aris melalui program pelatihan yang diberikan oleh Cargill. Bukan hanya Aris, sebanyak 25.000 petani juga menerima pelatihan serupa untuk mendorong produktivitas mereka.
Selain dibekali pelatihan untuk meningkatkan produksi kakao, Aris juga diberi bekal untuk melakukan pembibitan yang turut memberikan penghasilan tambahan dan menambah kebunnya menjadi 2 hektar. Alhasil, pendapatan Aris mencapai lebih dari Rp 6 juta per bulan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan istri dan dua anaknya.
Semakin banyak orang yang suka cokelat, semakin banyak juga kakao yang dibutuhkan. Saya senang kalau selama ini berarti kakao masih dibutuhkan. Apalagi, sekarang hasil panen dari kebun terus bertambah dan bisa memenuhi kebutuhan itu.
“Semakin banyak orang yang suka cokelat, semakin banyak juga kakao yang dibutuhkan. Saya senang kalau selama ini berarti kakao masih dibutuhkan. Apalagi, sekarang hasil panen dari kebun terus bertambah dan bisa memenuhi kebutuhan itu,” lanjutnya.
Cargill merupakan perusahaan korporasi multinasional yang menjadi produsen sekaligus distributor di bidang pangan, salah satunya cokelat. Melalui program Cargill Cocoa Promise, perusahaan yang telah berusia lebih dari 150 tahun ini berupaya menjalin kerja sama dengan para petani, komunitas, dan para pemangku kepentingan dalam komoditas kakao di Indonesia.
Managing Director, Food Solutions Asia Tenggara Cargill Fransesca Klemens mengatakan, produktivitas sebagian besar petani kakao di Indonesia masih minim, yakni rata-rata 300 kilogram per tahun. Oleh sebab itu, para petani membutuhkan edukasi mengenai penerapan praktik pertanian yang baik.
“Pelatihan akan keberlanjutan dan praktik pertanian yang baik dapat menggenjot produktivitas petani hingga berkali-kali lipat. Kami juga turut berupaya memberikan subsidi hingga 50 persen kepada petani untuk memperoleh bibit-bibit unggul,” katanya dalam konferensi pers di Denpasar, Bali, Kamis (14/9/2023).
Selain itu, Cargill juga turut melakukan digitalisasi pertanian melalui sistem geolokasi atau pemetaan berdasarkan citra satelit dan koordinat sistem pemosisi global (GPS). Upaya digitalisasi ini dilakukan untuk memberikan tranparansi dan ketertelusuran kepada para pelanggan.
Menurut Klemens, digitalisasi sebagai bagian dari kemajuan teknologi akan membuat sektor pertanian semakin maju dan memiliki prospek yang baik ke depannya. Dengan demikian, sektor pertanian kakao memiliki daya tarik bagi generasi muda.
Selain produktivitas yang menurun, regenerasi juga menjadi tantangan yang dihadapi oleh pertanian kakao. Ketua Asosiasi Petani Kakao Arif Zamroni menyebut, hanya segelintir generasi muda saja yang mau untuk melanjutkan kebun kakao milik orangtuanya.
“Bukan hanya pohon yang butuh peremajaan, tetapi para petaninya juga. Data terakhir kami menunjukkan, hanya sekitar 30 persen saja generasi muda yang terjun ke sektor pertanian kakao,” ujarnya saat ditemui di Denpasar, Bali.
Padahal, sebagian besar kontribusi biji kakao nasional berasal dari perkebunan rakyat. Data BPS pada tahun 2021 menunjukkan, sebanyak 688.210 ton atau setara 99,74 persen biji kakao berasal dari perkebunan rakyat. Menurut Arif, regenerasi petani kakao tidak kalah penting dengan peremajaan pohon kakao mengingat kebutuhan biji kakao dalam negeri saja masih ditopang oleh impor.
Berdasarkan pengalaman Aris, regenerasi ini bukanlah perkara yang mudah. Ini karena masih banyak generasi muda yang belum melirik bercocok tanam pohon kakao adalah sesuatu yang menjanjikan.
Kendati demikian, Aris tetap merasa senang dapat berbagi kebahagiaan secara tak langsung kepada banyak orang melalui biji kakao yang dihasilkannya. Barangkali, itulah secuil kebahagiaan dari seorang petani cokelat yang berusaha tetap bertahan melanjutkan perjuangan dari generasi sebelumnya.