PSSI telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, tetapi langkah tersebut tidak cukup. Masih banyak hal yang perlu disiapkan agar para atlet memiliki masa depan yang lebih baik.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten dan sekuritas di Bursa Efek Indonesia membantu literasi investasi para atlet sepak bola sekaligus memberikan bantuan finansial kepada para mantan atlet. Langkah ini merupakan apresiasi dari industri pasar modal untuk dunia sepak bola Indonesia.
”Para atlet sepak bola yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa adalah pahlawan. Mereka perlu diberi perlindungan, harus dirawat dan dibimbing kariernya. Kami memastikan, para pahlawan olahraga itu tidak sehabis main lalu dilepaskan tanpa perlindungan. Jangan diperlakukan seperti ayam aduan, setelah bertanding, menang lalu dilupakan,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir ketika menandatangani nota kesepahaman antara BEI dan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia di Jakarta, Senin (7/8/2023), sekaligus menutup perdagangan di bursa.
Erick mengatakan, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, tetapi langkah tersebut tidak cukup. Masih banyak hal yang perlu disiapkan agar para atlet memiliki masa depan yang lebih baik.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan pelatihan tentang keuangan dan investasi. BEI memberikan literasi pasar modal kepada anggota komunitas sepak bola melalui kerja sama antara BEI dengan Yayasan Bakti Sepak Bola.
”Kerja sama ini merupakan inisiatf baru sekaligus komitmen antara BEI dan Yayasan Bakti Sepak Bola untuk bersinergi bersama dalam meningkatkan literasi pasar modal kepada para anggota dan komunitas yang berada dalam naungan Yayasan,” ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman.
Program literasi yang akan diberikan tidak hanya terbatas memperkenalkan pasar modal kepada atlet saja, tetapi juga seluruh pihak dalam ekosistem sepak bola, termasuk staf kepelatihan, manajemen klub, serta seluruh pegiat olahraga ini. Selain memberikan literasi, program pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) dari bursa juga memberikan dana kepada yayasan. Tidak dirinci dana yang diberikan, tetapi, menurut Erick, penggalangan donasi untuk mendukung para mantan atlet dan dikelola secara transparan oleh Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia.
Menurut Erick, peluang untuk membuat para pemain sepak bola sejahtera selalu terbuka. Uang yang berputar dalam kompetisi liga atau pertandingan tim nasional, misalnya, dalam satu putaran Liga 1 BRI mencapai Rp 9 triliun. ”Jumlah itu berlipat jika liga diselenggarkaan penuh,” ujarnya.
Erick menuturkan, perputaran uang timnas Indonesia saat melawan Argentina beberapa waktu lalu mencapai Rp 1 triliun. Belum lagi dari hak siar televisi pertandingan timnas yang mencapai Rp 56 miliar. ”Dari segi bisnis, jangan sampai tidak tersambung dengan kesejahteraan para pemainnya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Iman juga mengatakan akan ada lagi klub sepak bola yang masuk bursa pada tahun 2024. Bisnis sepak bola di Indonesia termasuk bisnis yang menggiurkan secara ekonomi.