logo Kompas.id
EkonomiAkankah Kebijakan Hilirisasi...
Iklan

Akankah Kebijakan Hilirisasi Mematahkan Kutukan Sumber Daya?

Tiga dekade lalu, seorang peneliti menyatakan teori jika ekonomi negara bersumber daya alam melimpah tidak lebih baik dengan negara yang minim sumber daya. Kini, Indonesia seakan berupaya mematahkan teori itu.

Oleh
Agustinus Yoga Primantoro
· 4 menit baca
Wartawan memotret tumpukan bijih (ore) nikel di kompleks penambangan PT Trimegah Bangun Persada, bagian dari grup Harita Nickel di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sabtu (8/4/2023).
KOMPAS/MOHAMAD FINAL DAENG

Wartawan memotret tumpukan bijih (ore) nikel di kompleks penambangan PT Trimegah Bangun Persada, bagian dari grup Harita Nickel di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sabtu (8/4/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Sebuah teori menyebutkan, negara dengan sumber daya alam melimpah, seperti Indonesia, cenderung tidak dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan perekonomian. Meski hilirisasi dapat menjadi solusi, pemerintah perlu fokus pada salah satu komoditas yang berpotensi menjadi unggulan dan bijak dalam mengelolanya.

Hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) bertajuk ”Larangan Ekspor Mineral dan Implikasinya” menyebut kebijakan hilirisasi tambang seakan-akan dilakukan untuk mematahkan kutukan negara yang memiliki kekayaan sumber daya (resource curse). Istilah kutukan sumber daya ini pertama kalinya disebutkan Professor Emeritus of Economic Geography Lancaster University Richard Auty pada tahun 1993.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000