Belajar Pengasuhan Anak di Ruang Virtual
Para orangtua muda kini makin piawai memanfaatkan internet untuk belajar soal pengasuhan anak. Tak sedikit yang mengambil kelas daring, berpartisipasi dalam webinar, atau bergabung dalam komunitas daring pengasuhan anak.
Membesarkan anak tidak bisa dilakukan setengah hati. Orangtua, dengan latar belakang generasi apa pun, berupaya mengasuh anak dalam versi pengasuhan terbaik. Kini, para orangtua muda pun mempelajari pola pengasuhan melalui berbagai saluran di internet, tak terkecuali melalui kelas-kelas virtual.
Idealisa (32), misalnya, ia baru saja menjadi seorang ibu. Karyawan swasta di Jakarta ini rajin mempelajari seluk-beluk pengasuhan bayi di internet. Bahkan, ia mengikuti kelas-kelas yang informasinya berserakan di internet. Misalnya, laman Moomung, Teman Bumil, dan Tentang Anak. Setiap laman ini memiliki akun di media sosial.
”Kelasnya ada yang berbayar dan ada juga yang gratis. Ada kelas yang sekali datang bertarif Rp 50.000,” ujarnya, Rabu (21/6/2023), di Jakarta.
Idealisa tidak rutin mengikuti semua kelas virtual karena pada akhir pekan, ketika fokus mengurus anak, ia pun tidak sempat memegang gawai. Sebagai gantinya, ia memperbanyak menonton video penjelasan serta membaca artikel yang ditulis oleh pakar.
Kini, para orangtua muda pun mempelajari pola pengasuhan melalui berbagai saluran di internet, tak terkecuali melalui kelas-kelas virtual.
Dia merasa memetik manfaat dari semua upaya itu, termasuk dari kelas berbayar yang diikutinya. Pengetahuan yang diberikan, misalnya mengapa bayi baru boleh makan ketika berusia enam bulan, dia nilai masuk akal.
Menurut Idealisa, beberapa informasi yang didapatnya dari orangtua justru kurang relevan dan akurat. Informasi yang dia peroleh di kelas virtual atau dari video pakar di internet dia rasa lebih tepat.
Idealisa hanyalah salah satu contoh pengguna kelas virtual berbayar tentang pengasuhan anak. Tentu masih banyak orangtua lain, terutama dari kalangan muda, mempraktikkan hal serupa.
Saat ini, menemukan informasi tentang kesehatan dan pengasuhan anak di internet sangat mudah. Ketika memasukkan kata kunci ”orangtua dan kesehatan” atau kombinasi kata kunci ”orangtua, kesehatan, dan anak-anak” di mesin pencari, akan didapat puluhan juta klik penelusuran.
Orangtua kini ditawari sumber informasi amat banyak tentang berbagai topik. Beragam pula cara informasi tersebut ditampilkan. Mulai dari tampilan laman yang lebih interaktif, talkshow di media sosial, grup di aplikasi pesan instan, hingga kelas pengasuhan (parenting) secara virtual yang gratis maupun berbayar.
Penyedia beragam layanan jasa itu di antaranya juga jenama yang memproduksi serba-serbi produk bayi dan anak. Ada pula platform media massa yang menyasar segmen orangtua-anak, lokapasar, hingga kelompok orangtua yang berkolaborasi dengan pakar dan psikolog.
Orami, yang sebelumnya merupakan lokapasar produk kebutuhan bayi, anak, dan ibu, kini memiliki jaringan komunitas sebagai ruang berbagi informasi pengasuhan. Head of Content and Community Orami, Prita Apresianti, menjelaskan komunitas Orami menyediakan beragam jenis edukasi.
Penyedia beragam layanan jasa itu di antaranya juga jenama yang memproduksi serba-serbi produk bayi dan anak. Ada pula platform media massa yang menyasar segmen orangtua-anak, lokapasar, hingga kelompok orangtua yang berkolaborasi dengan pakar dan psikolog.
Edukasi ini dilakukan melalui webinar, kuliah di WhatsApp Group (kulwap), Instagram Live, dan Orami Playdate. Kulwap di WhatsApp Group telah beranggotakan 23.000 orang ibu. Sepanjang 2023 terdapat lebih dari 300 kegiatan di situ.
Lain halnya dengan Tiga Generasi. Salah satu pendiri TigaGenerasi, Noella Birowo, mengatakan, saat ini semakin banyak warga peduli pentingnya kesehatan mental dan mau belajar pengasuhan anak yang benar. Situasi ini berbeda dengan tujuh tahun lalu ketika TigaGenerasi baru berdiri.
Tiga Generasi mulanya merupakan pusat informasi terkait pengasuhan anak, kini berkembang menyediakan aneka kelas pengasuhan anak (termasuk kelas berbentuk virtual) hingga layanan konsultasi dan psikologi. Ada pula enam klinik yang menyediakan jasa terapi kebutuhan anak, seperti terapi tumbuh kembang.
”Kelas pengasuhan yang mulanya hanya melalui Zoom, kini sudah tersedia versi pre-recorded yang bisa dibeli di laman Tiga Generasi. Kami sebenarnya membuat kelas sejak pandemi Covid-19 karena melihat banyak orangtua butuh dukungan. Kami membuat kelasnya berbayar karena kami ingin mereka lebih disiplin, menghargai, dan videonya bisa diputar ulang,” ujar dia saat dihubungi Selasa (20/6/2023), di Jakarta.
Di laman Tiga Generasi dilampirkan, harga kelas virtual dipatok sekitar Rp 150.000. Sebagian besar peserta kelas yang diadakan oleh Tiga Generasi adalah orangtua dan ibu muda yang semangat mempelajari ilmu pengasuhan anak. Ada juga bapak muda yang pernah jadi peserta, tetapi tidak banyak.
Noella menyebutkan, ada beberapa topik kelas favorit. Sebagai contoh, topik menghadapi anak tantrum, emoji anak, dan mindfulness untuk ibu.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Saatnya Orangtua Mengajarkan Anak Jadi Lebih Tangguh
Di luar itu, Noella pun rutin menggelar Instagram Live setiap Selasa untuk membahas seputar pengasuhan anak. Dia biasanya menyelenggarakan kegiatan ini dalam kolaborasi dengan pihak lain, seperti pemengaruh (influencer) dan pemain film.
”Topiknya memang saya sesuaikan dengan keseharian orangtua. Misalnya, bagaimana membantu remaja bisa bertahan dari tekanan sesamanya. Pernah pula membahas tema perceraian dan pengaruhnya ke anak karena di masyarakat sedang ramai dibahas perceraian,” imbuh Noella.
Selain Tiga Generasi, masih ada sejumlah platform lain yang berkecimpung menyediakan kelas pengasuhan anak. Sebagai contoh, platform Good Enough Parents (GEP). GEP mempunyai metode pembelajaran berkelanjutan dan membantu orangtua menumbuhkan kesadaran tentang peran mereka selama proses tumbuh kembang anak.
Harga kelas yang ditawarkan oleh GEP cukup variatif. Sebagai contoh, kelas Mengoptimalkan Ragam Kecerdasan Anak dipatok Rp 250.000 dengan akses kelas selama 12 minggu. Kelas ini ditujukan untuk orangtua yang sedang mendampingi anak hingga usia 6 tahun. Kelas berisi section dan video pembelajaran mengenai ragam kecerdasan anak. Peserta kelas akan memperoleh materi berupa PDF dan workbook.
Setiap materi yang disediakan oleh platform GEP dibuat oleh para ahli yang sudah memiliki sertifikasi di bidangnya. Pada tahun 2022, GEP diakuisisi oleh platform komunitas digital parenting bernama Parentalk.
Baca Juga: Pendidikan Keluarga Tidak Sekadar Berbagi Tips Pengasuhan
Kesadaran
Psikolog Audrey T Susanto, dalam wawancara video pada Selasa, berpendapat, orangtua di Indonesia kini semakin sadar pentingnya belajar parenting. Mereka menyadari bahwa banyak hal belum dipahami ketika menikah dan mempunyai anak.
”Mereka mau tahu ilmu parenting yang sesuai untuk tumbuh kembang anak. Saya melihat, fenomena kesadaran ini marak muncul pada saat pembatasan sosial karena pandemi Covid-19. Inisiatif dan kesadaran pribadi dari setiap orangtua,” ujarnya.
Audrey menilai, di luar negeri, kelas - kelas pengasuhan anak berada di bawah program pemerintah. Sebagai contoh, di Australia. Praktisi, seperti psikolog, bisa memberikan alert kepada orangtua, bahkan ketika anak masih dalam usia kandungan.
”Kami bisa ‘melaporkan’ kondisi anak ke dalam program pemerintah. Tujuan kebijakan seperti itu memang mendukung tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Orangtua di Indonesia kini semakin sadar pentingnya belajar parenting. Mereka menyadari bahwa banyak hal belum dipahami ketika menikah dan mempunyai anak.
Audrey rajin mengunggah konten-konten edukasi pengasuhan anak di Instagram pribadinya sejak tahun 2021. Sebagai contoh, langkah membantu anak agar tidak mudah menyerah. Ada pula konten yang mengajarkan anak agar mampu mengatasi masalah.
Beberapa konten juga sempat menyinggung bagaimana perkembangan seseorang pada usia dewasa ketika bersinggungan dengan masa lalunya. Misalnya, terkait father wound atau luka yang dirasakan seseorang akibat ketidakhadiran sosok ayah.
Audrey juga aktif mengajar di kelas dan webinar. Sejumlah jenama pernah mengajaknya bekerja sama memberikan workshop pengasuhan anak.
”Tidak semua orangtua memiliki hak istimewa dalam mengakses layanan pembelajaran pengasuhan anak. Maka, selain mengajar kelas, mengisi webinar, dan praktik, saya berupaya konsisten mengunggah konten di media sosial. Karena itu (media sosial) paling mudah diakses dan dicerna,” imbuhnya.