Pada triwulan pertama 2023, penjualan Hartadinata meningkat sebanyak 53,84 persen menjadi Rp 2,12 triliun. Laba bersih pun naik 37,44 persen menjadi sekitar Rp 70 miliar.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Produsen dan distributor emas PT Hartadinata Abadi Tbk mencatatkan kenaikan volume produksi emas perhiasan dan emas batangan sebesar 23 persen pada triwulan pertama 2023 menjadi 3,36 ton. Peningkatan tersebut, antara lain, ditopang oleh ekspor di pasar India.
”Salah satu kerja sama ekspor dengan India ini kami nilai sebagai pionir sebelum meluaskan pasar ekspor ke negara lainnya. Bisnis ini adalah trust atau kepercayaan. Jadi, kami juga perlu menilai kualitas,” kata Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto pada paparan publik secara virtual, Rabu (31/5/2023).
Pada triwulan pertama 2023, penjualan Hartadinata meningkat 53,84 persen menjadi Rp 2,12 triliun. Laba bersih pun naik 37,44 persen menjadi sekitar Rp 70 miliar. Menurut Sandra, pertumbuhan pendapatan ini ditopang pula oleh kenaikan harga jual rata-rata. Volume penjualan emas murni juga naik 39,82 persen menjadi 2,16 ton pada tiga bulan pertama 2023.
Dalam upaya memperluas pasar, Hartadinata bekerja sama dengan Kundan Care Product Ltd (Kundan) dan LP Commodities Private Limited. Sebelumnya ,Hartadinata juga sudah bekerja sama dengan Bright Metal Refiners.
Dengan Kundan, Hartadinata ditargetkan dapat menjual 400-500 kilogram emas per bulan dalam bentuk emas perhiasan berkadar 91,6 persen mulai Maret 2023. Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas tersebut diperkirakan berkontribusi 25 juta dollar AS-31 juta dollar AS setiap bulan terhadap pendapatan Hartadinata.
Kundan merupakan perusahaan manufaktur, pemurnian, dan eksportir produk emas, perak, dan energi terbesar di India. Kerja sama dengan Bright ditargetkan dapat menambah penjualan sekitar 2 ton perhiasan emas dari ekspor.
Direktur Keuangan Hartadinata Deny Ong menambahkan, diproyeksikan ada peningkatan pendapatan sekitar 30 persen dari kerja sama ekspor ke India ini dibandingkan dengan tahun 2022. Sandra menambahkan, selain India, Hartadinata juga melihat pasar menarik lain, yaitu Arab Saudi dan China.