Pemilu Diperkirakan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Capai 5 persen
Belanja pemilu akan mendorong konsumsi di masyarakat.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·1 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyelenggaraan pemilu yang akan dilakukan triwulan 1-2024 diprediksi mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 5 persen. Gelontoran dana pemilu merangsang konsumsi masyarakat yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
”Untuk pemilihan mendatang, saya pikir kami mengharapkan produk domestik bruto Indonesia benar-benar tumbuh sekitar 5 persen. Jadi angka pertumbuhannya masih bagus sehingga kita berharap Pemilu 2024 masih menjadi tahun yang positif,” ujar Head of Research DBS Group Maynard Arif dalam jumpa pers proyeksi perekonomian Indonesia, Selasa (16/5/2023).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Maynard menambahkan, penyelenggaraan pemilu cenderung mendorong peningkatan konsumsi dalam negeri. Riset menunjukkan, Pemilu 2014 turut mendorong konsumsi masyarakat sehingga menopang pertumbuhan ekonomi tahun itu. Hal ini berbeda dengan Pemilu 2019 di mana konsumsi masyarakat tidak maksimal lantaran kondisi perekonomian tahun itu yang tengah melambat.
Ekonom Senior DBS Research Group, Radhika Rao, mengatakan, berdasarkan riset dari empat pemilu sebelumnya, penyelenggaraan pemilu akan mendorong konsumsi mulai dari tiga triwulan sebelumnya hingga satu triwulan sebelum pemilu. Pertumbuhan ini dipicu belanja kampanye yang mendorong konsumsi masyarakat.
Namun pada yang sama, lonjakan permintaan masyarakat ini juga berpotensi memicu kenaikan inflasi. Untuk menciptakan pertumbuhan yang optimal, inflasi pun harus dikendalikan.
Triwulan keempat
Pada kesempatan berbeda, Chief Economist Citi Helmi Arman menjelaskan, konsumsi masyarakat akan sangat terdorong pada triwulan keempat tahun ini. Sebab, pada periode ini, konsumsi masyarakat terdorong belanja pemilu atau satu triwulan sebelum diselenggarakan pemilu.
Selain itu, menjelang berakhirnya pemerintah berakhir, biasanya belanja pemerintah akan dikebut untuk berbagai pembangunan infrastruktur. Gelontoran belanja pemerintah ini mendorong efek domino perekonomian. Belum lagi belanja masyarakat yang secara historis akan meningkat pada triwulan keempat tahun ini.
Kondisi pandemi yang sudah mereda juga akan mendorong kembali aktivitas ekonomi dari sektor pariwisata. Kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara bakal menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.
”Dengan berbagai rangsangan itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan menembus lima persen,” ujar Helmi.