logo Kompas.id
Ekonomi”Dedolarisasi” dalam...
Iklan

”Dedolarisasi” dalam Perdagangan Bilateral Tuai Sejumlah Tantangan

Setidaknya ada tiga tantangan dan hambatan untuk mewujudkan ”dedolarisasi” di sektor perdagangan bilateral. Kondisi nilai tukar mata uang lokal terhadap dollar AS juga menjadi pertimbangan penggunaan LCT.

Oleh
Hendriyo Widi
· 2 menit baca
Seorang petugas menunjukkan mata uang dollar AS di sentra kas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Seorang petugas menunjukkan mata uang dollar AS di sentra kas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta, Selasa (5/4/2022).

JAKARTA, KOMPAS — Pengunaan mata uang lokal dalam transaksi atau local currency transaction perdagangan bilateral untuk menggantikan dollar AS memang terus meningkat. Namun, upaya ”dedolarisasi” tersebut masih menuai sejumlah tantangan dan hambatan.

Sejak 2018 hingga Mei 2023, Bank Indonesia Indonesia menjalin kerja sama local currency transaction (LCT) dengan bank sentral lima negara. Kelima negara tersebut adalah China, Malaysia, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan. Di ASEAN, Indonesia memotori konektivitas pembayaran regional (RPC) dan LCT. Dari 10 negara anggota ASEAN, lima negara sudah menandatangani nota kesepahaman tersebut, yakni Indonesia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Malaysia.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000