Emiten peritel PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk dan emiten pelayaran peti kemas PT Temas Tbk berencana memecah nilai nominal sahamnya. Hal itu diharapkan menambah jumlah saham beredar dan membuat perdagangannya makin likuid.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua emiten di Bursa Efek Indonesia, yakni PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk dan PT Temas Tbk, siap memecahkan nilai nominal sahamnya. Dengan demikian, jumlah saham yang beredar menjadi lebih banyak sehingga perdagangan saham menjadi semakin likuid.
Emiten peritel PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk berencana memecahkan nilai nominal saham atau stock split 1 : 10, yakni dari nominal Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Saham MAP Aktif Adiperkasa akan bertambah dari 2,85 miliar menjadi 28,5 miliar saham setelah pemecahan nilai nominal tersebut.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Corporate Secretary MAP Aktif Adiperkasa Yully Purwanti, Senin (15/5/2023), disebutkan, rencana ini akan dilaksanakan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Rencana ini masih harus mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham (RUPS) yang akan digelar pada 20 Juni 2023.
Tujuan memecah harga nominal saham ini untuk meningkatkan daya tarik saham, terutama terhadap para investor ritel. Selain itu, pemecahan nilai nominal ini juga akan membuat harga saham menjadi lebih terjangkau. Pada pertengahan perdagangan sesi kedua Senin (15/5/2023), harga saham MAP Aktif Rp 5.625 atau naik 3,2 persen. Selain itu, pemecahan saham itu juga bertujuan meningkatkan likuiditas MAP Aktif.
Selain MAP Aktif Adiperkasa, emiten pelayaran petikemas PT Temas Tbk juga berencana memecahkan nilai nominal sahamnya dengan rasio 1:10. Nilai nominal saham sebelum dipecah sebesar Rp 25 per saham dan akan menjadi Rp 2,5 per saham setelah pemecahan saham ini. Jumlah saham akan meningkat dari 5,7 miliar saham menjadi 57,05 miliar saham.
Corporate Secretary PT Temas Tbk Marthalia Vigita dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, tidak ada dampak dari aksi korporasi ini terhadap kegiatan operasional perseroan.
Seperti MAP Aktif Adiperkasa, salah satu tujuan dari pemecahan nilai nominal ini adalah untuk meningkatkan likuiditas saham. Langkah itu juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah pemegang saham.
Rencana itu sudah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa yang diselenggarakan pada 12 April 2023. Adapun harga saham Temas Rp 2.900 naik 1,39 persen dari pembukaan perdagangan.
Sementara itu, emiten pertambangan PT Ancora Indonesia Resources Tbk akan menambah modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Ancora akan menerbitkan saham sebanyak 607.521.388 dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui private placement.
Penambahan modal ini bertujuan menyelesaikan utang Ancora. Dengan tambahan modal baru, keuangan Ancora diharapkan lebih baik lagi. Hingga 31 Desember 2022, utang Ancora tercatat 19.958.591 dollar AS atau setara dengan Rp 314 miliar. Total utang tersebut terdiri atas utang pokok Rp 194 miliar dan bunga serta denda Rp 119,5 miliar.
Setelah mengalami gagal bayar utang, kreditor, yaitu Island Spice Investment, sepakat untuk mengonversi utang Rp 194 miliar tersebut dengan saham baru. Corporate Secretary Ancora Ahmad Zakky Habibie menambahkan, dilusi kepemilikan saham akibat pelaksanaan konversi utang menjadi saham tersebut sebesar 25,6 persen.