Tahun 2022, Allianz Life Indonesia Catat Laba Rp 635,5 Miliar
Strategi bisnis Allianz Life Indonesia kini lebih fokus pada produk dengan pembayaran premi berkala ketimbang premi tunggal.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Allianz Life Indonesia mencatat laba bersih pada 2022 sebesar Rp 635,5 miliar atau meningkat 27,6 persen dibandingkan kinerja 2021. Strategi bisnis kini lebih fokus pada produk dengan pembayaran premi berkala ketimbang premi tunggal.
Sepanjang 2022, Allianz Life Indonesia mencatat penjualan premi baru sebesar Rp 3,8 triliun. Business Director Allianz Life Indonesia Bianto Surodjo mengatakan, dengan capaian ini Allianz menjadi pemimpin pasar industri asuransi di Tanah Air dengan pangsa pasar 10,1 persen.
Bianto menjelaskan, di tengah volatilitas pasar keuangan dan dalam rangka terus memberikan manfaat serta proteksi jangka panjang yang terbaik kepada nasabah, Allianz Life Indonesia melakukan perubahan strategi. Kini pihaknya lebih berfokus pada produk dengan metode pembayaran premi berkala dibandingkan dengan premi tunggal.
Kondisi ini berimbas pada pendapatan premi bruto/PPB (gross written premium/GWP) Allianz Life Indonesia di tahun 2022 sebesar Rp 15,1 triliun, menurun 20,5 persen secara tahunan. Namun, porsi bisnis baru pendapatan premi berkala terhadap total penjualan naik dari 78,7 persen di tahun 2021 menjadi 88 persen di tahun 2022.
”Di dalam bisnis selalu ada siklus, demikian pula pada bisnis asuransi. Walaupun tahun 2022 lalu pertumbuhan industri tertahan, kami memandang perkembangan bisnis ini dalam konteks jangka yang lebih panjang. Kami percaya bahwa kebutuhan proteksi masyarakat masih sangat besar sehingga berbagai jenis produk asuransi yang kami tawarkan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” kata Bianto, Jumat (12/5/2023).
Kondisi permodalan Allianz Life juga dalam posisi kuat. Ini tecermin dari rasio risiko terhadap modal (risk based capital/RBC) 2022 yang pada posisi 335 persen, jauh di atas standar minimal sesuai ketentuan, yakni 120 persen.
Pada tahun 2022, Allianz Life Indonesia membayarkan total klaim dan manfaat asuransi senilai Rp 10,9 triliun yang berasal dari lebih dari 310.000 klaim untuk keseluruhan baik dari produk asuransi jiwa, kesehatan produk konvensional, maupun asuransi syariah.
Hingga akhir tahun 2022, Allianz Life Indonesia melindungi lebih dari 13 juta tertanggung, yang meningkat secara signifikan sejak akhir 2020 sebanyak 10 juta tertanggung.
”Kami optimistis kondisi ekonomi Indonesia akan terus pulih dan semakin membaik di tahun ini. Dengan demikian, diharapkan kinerja berbagai sektor industri termasuk asuransi juga dapat terus meningkat,” ujar Direktur dan Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia Edwin Prayitno.
Pertumbuhan kinerja keuangan juga dicatat unit syariah Allianz Life Indonesia (Allianz Syariah). Pada 2022, Allianz Syariah mencatat pertumbuhan penjualan premi baru sebesar 41,5 persen secara tahunan. Hal ini ditopang pertumbuhan jumlah polis baru sebesar 21,3 persen secara tahunan dan peningkatan jumlah peserta sebesar 9,2 persen secara tahunan.
Kinerja itu turut mendorong pertumbuhan aset Allianz Syariah sebesar 4,3 persen secara tahunan menjadi Rp 4,26 triliun. Kesehatan keuangan Allianz Syariah dalam kondisi baik yang tecermin dari RBC Dana Tabarru sebesar 436 persen.
Industri asuransi jiwa
Sebelumnya diberitakan, kinerja industri asuransi jiwa sepanjang 2022 dalam posisi terkontraksi. Sepanjang 2022, total pendapatan premi industri asuransi jiwa sebesar Rp 223 triliun, menurun 7,5 persen dibandingkan 2021.
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Budi Tampubolon menjelaskan, penurunan pendapatan industri asuransi jiwa sebagian besar dipengaruhi oleh pergeseran produk dan metode pembayaran premi oleh masyarakat. Secara umum pendapatan premi industri asuransi jiwa tercatat mengalami penurunan termasuk pendapatan premi bisnis baru.
”Adanya pertumbuhan pada total tertanggung, tetapi masih tertahannya pendapatan premi mengindikasikan bahwa target market industri asuransi jiwa sudah semakin luas dan dapat dikatakan bahwa produk asuransi yang dipasarkan oleh industri asuransi jiwa sudah menyasar kepada kalangan masyarakat middle to low yang ingin memiliki perlindungan asuransi, tetapi dengan nilai premi yang relatif kecil,” ujar Budi.