Rapat umum pemegang saham tahunan PT Adaro Energy Indonesia Tbk menyetujui pembagian dividen tunai senilai Rp 14 triliun. Jumlah itu setara dengan 40,11 persen laba bersih Adaro Energy pada 2022.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Deretan emiten di Bursa Efek Indonesia yang telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham untuk membagikan dividen masih panjang. Setidaknya ada 13 emiten yang membagikan dividen tunai sepanjang April 2023.
PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan operator jalan tol PT Jasa Marga Tbk, misalnya, sudah mendapatkan persetujuan tentang rencana dividennya. PT Adaro Energy Indonesia Tbk membagikan dividen tunai senilai 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14 triliun atas laba bersih tahun 2022.
Total dividen tersebut setara dengan 40,11 persen dari laba tahun 2022. Jumlah ini sudah termasuk dividen interim senilai 500 juta dollar AS yang dibagikan pada Januari 2023.
Sisa laba sebesar 1,49 miliar dollar AS akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Keputusan tersebut telah ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan pada Kamis (11/5/2023). Pada 2021, Adaro membagikan semua laba menjadi dividen.
”Jumlah dividen dalam dollar AS lebih besar, tetapi dalam persentase memang lebih kecil karena laba bersih kami akan sisihkan ke proyek-proyek,” ujar Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir.
Dia menambahkan, Adaro harus dapat bertahan hingga 50 tahun sampai 100 tahun ke depan sehingga harus menyeimbangkan pembagian dividen dengan biaya pengembangan. Di sisi lain, cadangan batubara akan semakin menipis.
Wakil Presiden Direktur Adaro Energy Christian Ariano Rachmat mengatakan, Adaro melihat banyak peluang di luar bisnis utama, seperti berbagai proyek energi terbarukan yang membutuhkan modal besar. Salah satu proyek yang dikerjakan adalah membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kalimantan Utara.
Tak bagi dividen
Sebelumnya, anak usaha Adaro, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk, tidak membagikan dividen dari laba pada 2021. Pada 2021 laba bersih Adaro Minerals mencapai 336 juta dollar AS. Laba tersebut akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan bisnis dan modal kerja.
Direktur Adaro Mineral Heri Gunawan mengatakan, dari laba bersih sebesar 336 juta dollar AS, sebesar 3,36 juta dollar AS akan digunakan untuk dana cadangan wajib. Selebihnya sebesar 332 juta dollar AS akan dialokasikan sebagai laba ditahan.
Sementara itu, emiten BUMN PT Jasa Marga (Persero) Tbk sudah mendapatkan restu untuk membagikan dividen sebesar Rp 549,38 miliar. Dividen yang dibagikan tersebut setara dengan 20 persen dari laba bersih yang diperoleh Jasa Marga selama tahun 2022.
Total laba bersih Jasa Marga tahun lalu mencapai Rp 2,75 triliun. Dengan demikian, satu saham akan mendapatkan Rp 75,59. Sisa dari laba bersih akan dijadikan sebagai dana cadangan lainnya.