Lini Bisnis Tumbuh, Pendapatan Bersih Astra International Meningkat
Lini bisnis Astra International tetap tumbuh positif pada kuartal pertama tahun 2023. Dana sebesar Rp 15 triliun dicadangkan untuk investasi. Sektor kendaraan listrik menjadi salah satu peluang yang coba dibidik Astra.
Oleh
Raynard Kristian Bonanio Pardede
·3 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Para pekerjaPT Astra Honda Motor mulai beraktifitas di pabrik barunya di Kota Bukit Indah, Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Kamis (11/12/2014).
JAKARTA, KOMPAS – PT Astra International Tbk membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 83 triliun pada triwulan pertama tahun 2023, naik sebesar 15 persen bila dibandingkan triwulan I - 2022. Hal ini ditopang kinerja hampir seluruh lini bisnis Astra yang bertumbuh positif. Sejumlah strategi investasi disiapkan untuk mendorong pertumbuhan perusahaan tahun ini.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro menerangkan, di tengah penurunan harga komoditas dunia dan kondisi ketidakpastian ekonomi, perusahaan masih mampu mencatatkan pertumbuhan baik. Tahun ini, Astra menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 24 triliun, dan mencadangkan dana untuk investasi sebesar Rp 15 triliun, sehingga secara agregat total belanja modal mencapai Rp 39 triliun.
“Kami optimis kinerja tetap baik di tengah ketidakpasitan ekonomi ini dengan strategi menciptakan pertumbuhan untuk jangka panjang, bukan jangka pendek saja. Di era transisi ini, kami tetap melihat peluang,” ujar Djony dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Dalam RUPST tersebut, Astra juga memutuskan untuk membagi laba bersih periode 2022 sebagai deviden sebesar Rp 25 triliun.
Secara rinci, catatan positif kinerja Astra didorong berbagai lini bisnis. Pada lini bisnis kendaraan bermotor, penjualan mobil meningkat sebesar 6 persen menjadi 150.000 unit, diikuti peningkatan penjualan sepeda motor sebesar 51 persen menjadi 1.436.000 unit.
ARSIP ASTRA
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil nasional meningkat sebesar 7 persen pada triwulan I-2023, bila dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Sementara berdasarkan data Kementerian Perindustrian, penjualan sepeda motor secara nasional juga meningkat 44 persen pada triwulan I - 2023.
Adapun pangsa pasar kendaraan bermotor masih dipegang oleh Astra dengan pangsa mobil sebesar 53 persen, dan sepeda motor sebesar 79 persen.
Di lini pembiayaan, kontribusi laba bersih yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat 45 persen menjadi Rp 557 milliar. Pendapatan dari sektor alat berat, pertambangan, dan energi juga meningkat 27 persen menjadi Rp 3,3 triliun. Hal ini disebabkan meningkatnya penjualan alat berat karena masih stabilnya harga batubara.
Adapun, penurunan laba bersih terjadi di divisi agribisnis. Pada triwulan I-2023, perusahaan agribisnis di bawah naungan Astra menurun 54 persen menjadi Rp 179 miliar. Hal ini dikarenakan adanya penurunan harga komoditas, seperti minyak kelapa sawit.
“Kinerja di sisa tahun ini berpotensi terpengaruh situasi global, kami tetap berada dalam posisi yang baik, karena pemulihan ekonomi Indonesia juga masih berlanjut,” tambah Djony.
Rencana ekspansi
Sejumlah rencana bisnis disiapkan Astra tahun ini, salah satunya melihat peluang dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Direktur Astra International Johannes Loman menerangkan, pihaknya sudah menyiapkan tujuh model sepeda motor listrik sampai tahun 2030, dan akan mulai diperkenalkan pada paruh kedua tahun ini.
Meski pasar kendaraan listrik berpotensi besar, Astra mengaku masih akan mengembangkan bisnis sepeda motor berbahan bakar fosil dengan sistem pembakaran internal (internal combustion engine/ICE). Hal ini dilakukan karena pasar kendaraan ICE diperhitungkan masih akan tumbuh 10-12 persen di tahun ini.
Pada lini roda empat, Astra juga menyesuaikan penjualan dengan target kebutuhan mobil masyarakat. “Kita sudah punya beberapa produk seperti mobil hibrida, listrik, dan plug in hibrida,” ucap mantan pimpinan Astra Honda Motor ini.
All New Astra Daihatsu Ayla dipajang pada pameran kendara Gaikindo Jakarta Auto Week di JCC Senayan, Jumat (10/03/2023). KOMPAS/EDDY HASBY
Di lini bisnis keuangan, Direktur Astra International Suparno Djasmin menerangkan, pihaknya tengah membangun bank digital untuk menjawab kebutuhan transaksi digital masyarakat yang tengah berkembang. Hal ini dilakukan dengan mengakuisisi saham Bank Jasa Jakarta sebesar 49 persen.
“Kita akan transformasikan bank ini menjadi bank digital, kita siapkan agar bisa diluncurkan pada tahun ini. Untuk pembiayaan kendaraan listrik kita masih analisis potensi sektor ini,” jelasnya.