RI Perkuat Jalinan Rantai Pasok Dunia lewat Hannover Messe
Indonesia memiliki privilese menunjukkan potensinya untuk terlibat dalam rantai pasok global kepada dunia. Peluang ini dapat menggaet investasi serta perluasan akses pasar ekspor.
Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
·3 menit baca
Sebagai negara mitra resmi penyelenggara Hannover Messe 2023, Indonesia berpeluang menunjukkan kebolehan industri manufakturnya yang tengah berkembang selaras dengan tren dunia. Di antaranya, dalam penerapan teknologi digital dan transisi hijau. Kemitraan ini juga mencerminkan pengakuan mancanegara terhadap penguatan peran industri Indonesia dalam rantai pasok dunia.
Hannover Messe 2023 adalah pameran industri manufaktur di kancah global, diselenggarakan oleh Deutsche Messe AG di Hannover, Jerman, pada 17-21 April 2023.
”Dalam Hannover Messe 2023, Indonesia akan menunjukkan kebijakan yang telah dijalankan pemerintah dalam proses transformasi dari conventional manufacturing system menuju green industry manufacturing system. Kelestarian dan transisi energi menjadi isu terkini dalam pembangunan industri yang berkelanjutan,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto dari Jerman melalui siaran pers, Jumat (14/4/2023).
Penerapan transformasi hijau dalam perindustrian Tanah Air ini juga selaras dengan kebijakan berprinsip kelestarian yang sedang digencarkan Uni Eropa. Misalnya, regulasi rantai pasok bebas deforestasi serta mekanisme penyesuaian batas karbon (carbon border adjustment mechanism/CBAM).
Penerapan transformasi hijau dalam perindustrian Tanah Air ini juga selaras dengan kebijakan berprinsip kelestarian yang sedang digencarkan Uni Eropa.
Harapannya, keselarasan itu menyokong Indonesia meraih investasi ataupun kerja sama bisnis dengan pelaku industri mancanegara. Sebelumnya, Eko menyebutkan, anggaran yang dikucurkan dalam Hannover Messe 2023 senilai Rp 140 miliar. Targetnya, Indonesia dapat meraup kontrak investasi hingga Rp 14 triliun dari perhelatan tersebut.
Berkaca pada kemitraan sebelumnya, Hannover Messe 2021 yang diadakan secara dalam jaringan (daring) mampu menarik 90.000 peserta terdaftar. Di media sosial, Hannover Messe 2021 memperoleh 4,5 juta jangkauan. Adapun Indonesia mendapatkan 1.000 pengunjung dalam pameran daring itu.
Dia juga menargetkan 13 kontrak kerja sama bisnis yang dapat terjalin lewat Hannover Messe 2023. Bidang kerja sama itu meliputi digitalisasi, pengembangan dan pembangunan industri penyortiran pangan berbasis sensor dan kecerdasan buatan, teknologi pengolahan limbah, energi panel surya, serta alat kesehatan.
Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman Arif Havas Oegroseno mengatakan, Indonesia sebagai negara tropis perlu menggarisbawahi potensi energi surya dalam pameran. ”Indonesia merupakan pasar yang terbuka untuk investasi di bidang energi terbarukan, seiring dengan transisi yang tengah berjalan,” katanya melalui siaran pers.
Indonesia sebagai negara tropis perlu menggarisbawahi potensi energi surya dalam pameran.
Secara umum, ada empat target pemerintah dalam Hannover Messe 2023. Pertama, mengenalkan visi Indonesia lewat peta jalan Making Indonesia 4.0. Kedua, pemerintah berkomitmen mempromosikan kerja sama industri. Ketiga, mempromosikan investasi dan ekspor. Target keempat, meningkatkan kerja sama bilateral dengan Jerman serta masuk ke dalam jejaring rantai pasok dunia.
Data Kementerian Perdagangan menunjukkan, Indonesia mencatatkan defisit neraca perdagangan total dengan Jerman sebesar 605,8 juta dollar Amerika Serikat (AS) sepanjang 2022. Nilai ekspor dan impor total pada tahun tersebut masing-masing 3,21 miliar dollar AS dan 3,82 miliar dollar AS. Jika dibandingkan dengan defisit tahun sebelumnya yang senilai 272,8 juta dollar AS, angka defisit pada 2022 lebih dalam.
Melalui kemitraan resmi, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta W Kamdani mengatakan, Indonesia memiliki privilese menunjukkan potensinya untuk terlibat dalam rantai pasok global kepada dunia. Secara teknis, pelaku industri mengharapkan adanya kolaborasi yang memunculkan opsi jalur distribusi produk manufaktur yang lebih pendek demi mendorong daya saing Indonesia di pasar internasional.
Tak hanya sebagai pameran yang menunjukkan kemajuan terbaru industri manufaktur skala mancanegara, dia menilai, Hannover Messe juga dapat memfasilitasi kolaborasi pelaku usaha dan pemerintah dengan mitra-mitra asal Eropa demi mendorong perdagangan dan investasi bilateral.
”Pelaku usaha berkesempatan menjajaki peluang bisnis baru, menjalin kemitraan, serta mendapatkan kontrak dengan perusahaan-perusahaan asing, khususnya Eropa,” kata Shinta saat dihubungi, Jumat (14/4/2023).
Hannover Messe juga dapat memfasilitasi kolaborasi pelaku usaha dan pemerintah dengan mitra-mitra asal Eropa demi mendorong perdagangan dan investasi bilateral.
Karena menjadi negara mitra resmi, Indonesia mendapat karpet merah untuk memboyong 157 peserta pameran dari Tanah Air ke dalam Paviliun Indonesia di Hannover Messe Fairground. Peserta pameran itu terdiri dari usaha rintisan, asosiasi industri, pengelola kawasan industri, pengelola kawasan ekonomi khusus, dan lembaga pendidikan. Luas Paviliun Indonesia sekitar 3.000 meter persegi.
Terkait keterlibatan peserta pameran itu, dia berpendapat, Hannover Messe 2023 dapat menjadi pemantik perluasan akses pasar. Dengan demikian, pameran tersebut berperan strategis dalam komponen pertumbuhan ekonomi nasional, seperti peningktan investasi dan ekspor.
Dalam siaran pers, CEO Deutsche Messe AG Jochen Köckler merasa senang dapat menggandeng Indonesia sebagai negara mitra. Menurut dia, perkembangan industri dan digitalisasi Indonesia berpotensi menjadi leading forces dalam perekonomian dunia ke depan.
Optimisme terhadap perkembangan industri manufaktur Tanah Air membuncah dalam pameran Hannover Messe 2023. Kini, Indonesia mesti membuktikan diri untuk mewujudkan cita-cita memperkuat peran dalam rantai pasok global yang membuka pintu arus modal dan perdagangan.