Penukaran Uang Kertas Makin Gencar Jelang Lebaran 2023
Penukaran uang kertas terus meningkat menjelang perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah. Selain di kota-kota besar, Bank Indonesia juga menggencarkan pelayanan penukaran uang di wilayah terpencil.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Karyawan Kompas Gramedia antre untuk menukarkan uangnya dengan uang rupiah kertas tahun emisi 2022 di Palmerah, Jakarta, Senin (3/4/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Penukaran uang kertas terus meningkat menjelang perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah. Selain di kota-kota besar, Bank Indonesia juga menggencarkan pelayanan penukaran uang di wilayah terpencil dan kepulauan untuk menjangkau masyarakat yang belum terjangkau layanan bank.
Hingga Minggu (9/4/2023), sebanyak Rp 85 triliun atau 44 persen dari uang tunai senilai Rp 195 triliun telah disalurkan Bank Indonesia (BI) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang lebaran. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan Rp 42,6 triliun pada Selasa (4/4/2023).
”Tahun ini, kita melakukan kegiatan (penukaran uang) di berbagai tempat. Khusus hari libur, kami buka di GBK (Gelora Bung Karno), sudah dari kemarin sampai hari ini. Kami buka di sini dengan lima kendaraan untuk 5.000 penukar,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim di area Parkir Timur GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (9/4/2023).
Menurut Marlison, mayoritas penukar uang telah mendaftar lebih dulu melalui situs atau aplikasi Pintar.bi.go.id, tetapi juga ada yang datang mendadak (go show). Rata-rata nilai pecahan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000 yang ditukarkan di seluruh Indonesia mencapai Rp 9,5 miliar per hari.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Bank Indonesia menyiapkan uang tunai Rp 195 triliun untuk menghadapi Lebaran tahun 2023. Adapun lokasi penukaran uang tersebar di 5.066 tempat.
Penukaran di Jawa mencapai 61 persen, termasuk 26 persen yang terpusat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). ”Memang heavy-nya(titik berat) ekonomi di Jawa. Yang mudik itu kantongnya ada dua, di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tapi ada juga daerah yang bukan pusat tren penukaran, seperti Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Papua,” katanya.
BI bekerja sama dengan sejumlah bank untuk penyaluran pecahan uang yang sudah berlangsung sejak 20 Maret hingga 18 April ini. Sementara BI berfokus pada penyaluran uang pecahan Rp 1.000-Rp 20.000, perbankan juga melayani penukaran uang Rp 50.000 dan Rp 100.000.
Total ada 5.066 lokasi penukaran di seluruh Indonesia dan 599 lokasi di antaranya berada di Jakarta. Khusus di Jakarta, Marlison mengatakan, ada pula 16 bank yang turun di lima lokasi, seperti Masjid Istiqlal dan Masjid Al Azhar.
Menurut dia, para nasabah bank di perkotaan bisa menggunakan akses teknologi nontunai untuk penukaran uang di bank, seperti QRIS (Kode Respons Cepat Standar Indonesia) dan kartu debit. Sementara itu, BI akan berfokus menjangkau masyarakat yang masih tak terjangkau layanan perbankan, terutama di wilayah terpencil.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Karyawan Kompas Gramedia menukarkan uangnya dengan uang rupiah kertas tahun emisi 2022 di Palmerah, Jakarta.
”Tahun ini kami ada yang namanya kas keliling susur sungai di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan, juga Kalimantan Tengah dan Kepulauan Riau. Masih banyak masyarakat di sana,” kata Marlison.
Di Sulawesi Utara, misalnya, 81 lokasi penukaran uang tersebar tak hanya di perkotaan di daratan Sulawesi, seperti Manado, Bitung, Tomohon, dan Kotamobagu, tetapi juga di Pulau Siau (Kepulauan Sitaro), Pulau Sangihe Besar (Kepulauan Sangihe), serta Pulau Karakelong dan Salibabu (Kepulauan Talaud).
Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut Andry Prasmuko mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan penukaran uang dengan kas keliling di pusat keramaian, seperti terminal dan pertokoan, serta kas keliling di pasar-pasar tradisional. ”Khusus pelayanan kas keliling, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi Pintar,” katanya.
Melalui masifnya penukaran uang, Marlison berharap keberadaan program ini dapat memberikan jaminan bagi masyarakat bahwa pecahan uang yang mereka dapatkan untuk dibagikan kepada sanak saudara saat Lebaran adalah asli. Mereka juga tidak perlu membayar lebih sebagaimana biasa mereka bayarkan kepada penjaja penukaran uang di jalanan.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Bank Indonesia menyiapkan uang tunai Rp 195 triliun untuk menghadapi Lebaran tahun 2023.
Diperkirakan jumlah pemudik tahun ini akan meningkat dari 85,5 juta orang pada 2022 menjadi 123,5 juta orang pada 2023. Kebutuhan uang tunai pada masa Ramadhan dan Lebaran ini diperkirakan mencapai 25 persen dari kebutuhan sepanjang tahun. Untuk itu, BI akan membuka tempat penukaran uang di area-area istirahat jalan tol.
Dari Rp 195 triliun yang dialokasikan BI untuk memenuhi kebutuhan uang masyarakat menjelang Lebaran, Bank Negara Indonesia (BNI) menyiapkan dana tunai Rp 45,87 triliun. Nilai ini meningkat 5,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dana tunai tersebut akan disalurkan melalui mesin-mesin anjungan tunai mandiri (ATM), kas keliling, hingga cabang bank. Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo mengatakan, 19 persen dari uang tunai yang dialokasikan akan beredar di wilayah Jabodetabek.
Okki pun menyebut Ramadhan dan Lebaran sebagai momentum meningkatkan transaksi perbankan. Namun, yang lebih penting adalah mendorong konsumsi masyarakat sehingga kegiatan ekonomi semakin meningkat.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Penumpang menunggu keberangkatan bus antarkota antarprovinsi di Terminal Bus Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten, Minggu (9/4/2023).
Konsumsi masyarakat diperkirakan akan terus meningkat hingga perayaan Idul Fitri pada 22-23 April. Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman, mengatakan, indeks pengeluaran masyarakat untuk konsumsi makanan meningkat 0,28 persen secara bulanan pada Maret 2023, meningkat sedikit dari 0,27 persen pada Februari 2023 dan berkontribusi 0,05 persen poin pada inflasi bulanan 0,18 persen.
Di samping itu, indeks pengeluaran masyarakat untuk transportasi juga meningkat 0,54 persen pada Maret setelah mengalami penurunan sebesar 0,22 persen pada Februari. Kontribusinya mencapai 0,07 persen poin untuk inflasi.
”Harga pertamax naik Rp 500 per liter pada Maret 2023. Harga tiket penerbangan juga meningkat mengingat banyak warga memesan tiket lebih awal untuk mudik,” kata Faisal.