Facebook Gaet Loyalitas Pengguna dengan Kecerdasan Buatan
Platform media sosial Facebook berusaha relevan dengan pengguna beserta karakteristiknya melalui penyematan teknologi kecerdasan buatan dan peningkatan kapasitas fitur video pendek.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
PRASETYO EKO PRIHANANTO
Foto ilustrasi ini memperlihatkan seorang pengguna ponsel mengecek aplikasi Facebook di Los Angeles, 1 Maret 2021.
JAKARTA, KOMPAS — Pengguna aktif harian media sosialFacebook telah mencapai lebih dari dua miliar di seluruh dunia. Pencapaian ini diklaim Facebook sebagai tonggak sejarah penting sejak berdiri. Berbagai upaya akan dilakukan oleh Facebook untuk tetap tumbuh berkelanjutan, seperti kecerdasan buatan yang memungkinkan platform merekomendasikan konten foto, teks, video, dan grup yang relevan bagi pengguna.
Head of Facebook di Meta, Tom Alison, mengakui, beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran di kalangan pengguna Facebook. Pengguna lebih banyak datang ke Facebook untuk mendapatkan hiburan dan menemukan sesuatu yang baru. Hal ini yang menjadi alasan utama Meta berinvestasi pada teknologi kecerdasan untuk Facebook.
”Sistem Facebook menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi kreator yang menarik minat pengguna, meningkatkan cara rekomendasi Reels, sampai ajakan Follow yang lebih konsisten,” ujar Alison dalam pernyataan resmi, yang dikutip Kamis (23/3/2023), di Jakarta.
Khusus bagi pengguna Facebook yang telah menjadi kreator, dia menyampaikan bahwa perusahaan berupaya meluncurkan lebih banyak format berekspresi, mengelola penggemar komunitas, dan aneka cara untuk meraup penghasilan. Baru-baru ini, Facebook merilis Mode Profesional untuk Profil bagi para kreator.
”Kami juga mengaktifkan fitur cross-sharing antara Facebook dan Instagram yang memungkinkan para kreator untuk meningkatkan jumlah penonton mereka hingga 30 persen,” kata Alison.
Sistem Facebook menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi kreator yang menarik minat pengguna.
Untuk konteks Indonesia, Meta tidak menyebut detail jumlah pengguna aktif harian. Sebaliknya, Meta menyampaikan perihal jumlah grup aktif di Facebook. Pada tahun 2020, jumlah grup yang aktif tercatat 7,5 juta grup. Kini, jumlahnya naik menjadi 10,5 juta grup.
”Di Indonesia, kami menganggap Facebook telah memainkan peran penting untuk membangun perjalanan kewirausahaan di kalangan milenial dan dewasa muda. Oleh karena itu, kami terus membangun cara monetisasi yang terbaik sehingga pengguna Facebook yang berstatus kreator dapat menghasilkan uang,” kata Country Director Meta Indonesia Pieter Lydian.
Untuk tahun 2023, Lydian menjelaskan, Facebook akan meningkatkan kemampuan fitur video berdurasi pendek. Facebook telah mulai uji coba iklan di Facebook Reel untuk membantu lebih banyak kreator di Indonesia memperoleh penghasilan iklan.
Siaran langsung di media sosial Facebook yang dilakukan oleh pedagang pakaian dari gerainya di Mal Ambasador, Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Pemerhati budaya dan komunikasi digital Universitas Indonesia, Firman Kurniawan, saat dihubungi, Kamis (23/3/2023), di Jakarta berpendapat, media sosial Facebook masih menjadi sarana yang penting dalam pembentukan komunitas. Naiknya jumlah grup di Facebook, khususnya dari Indonesia, menandakan kebutuhan orang yang memiliki minat ataupun perhatian sama untuk berkumpul di ruang maya masih tinggi.
Menurut dia, ketika Meta melengkapi Facebook dengan kecerdasan buatan, Facebook akan mampu menyediakan kebutuhan spesifik setiap pengguna. Hal ini, pada akhirnya, akan mendorong pengguna menghabiskan waktu di Facebook lebih lama. Jika hal ini yang terjadi, semakin banyak iklan bisa menyebar.
”Jutaan data setiap pengguna yang disusun sebagai algoritma dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan mereka, bahkan mereka tidak perlu melalui proses pencarian,” kata Firman.
Jutaan data setiap pengguna yang disusun sebagai algoritma dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan mereka, bahkan mereka tidak perlu melalui proses pencarian
Sementara itu, pegiat media sosial Enda Nasution mengatakan tidak semua platform media sosial memiliki fitur grup. Tiktok misalnya, pesaing Meta ini tidak mempunyai fitur tersebut. Di kalangan komunitas, fitur grup Facebook tetap dianggap menarik.
Fitur newsfeed Facebook telah cukup lama menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Algoritma teknologi ini telah memilihkan konten mana yang paling menarik untuk setiap pengguna sehingga waktu yang dihabiskan di Facebook semakin lama.
”Sukses tidaknya Facebook mungkin hanya Meta yang mengerti. Namun, menurut saya, berbagai upaya yang dilakukan Meta sekarang bisa meningkatkan jumlah pengguna loyal,” kata Enda.