Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN Sahkan Prioritas Usungan RI
Pengesahan tujuh prioritas ekonomi yang diusung Indonesia termasuk dalam enam hasil pertemuan AEM Retreat ke-29.
Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
·2 menit baca
KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J
Ketua ASEAN-Business Advisory Council (BAC) sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid (keenam dari kanan), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (ketujuh dari kanan), dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (keempat dari kiri) setelah pertemuan konsultasi antara ASEAN-BAC dan ASEAN Economic Ministers (AEM) di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (22/3/2023). Pertemuan itu merupakan rangkaian dari acara AEM Retreat ke-29 yang dihelat oleh Kementerian Perdagangan pada 20-22 Maret 2023 dalam rangka keketuaan Indonesia di ASEAN.
MAGELANG, KOMPAS — Para menteri yang membidangi ekonomi negara anggota ASEAN menyetujui sekaligus mengesahkan tujuh prioritas capaian ekonomi yang diusung Indonesia. Ketujuh prioritas itu digulirkan dalam rangka keketuaan Indonesia dalam ASEAN sepanjang 2023.
Pengesahan tujuh prioritas ekonomi itu merupakan salah satu hasil pertemuan ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat ke-29 yang diadakan Kementerian Perdagangan di Magelang, Jawa Tengah. Pertemuan itu berlangsung selama 20-22 Maret 2023.
Sesi terakhir pada pertemuan Rabu kemarin dihadiri Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Menteri Perdagangan Kamboja Tuan Pan Sorasak, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Laos Malaithong Kommasit, Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Min Gan Kim Yong, Sekretaris Departemen Perdagangan dan Industri Filipina Alfredo E Pascal, Sekretaris Permanen Kementerian Keuangan Brunei May Fa’ezah Ahmad Ariffin, Deputi Sekretaris Permanen Thailand Wanchai Varavithya, Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Vietnam Tran Quo Khanh, serta Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn. Menteri Pariwisata, Perdagangan, dan Industri Timor Leste José Lucas do Carmo da Silva turut hadir sebagai pengobservasi.
Zulkifli menyebutkan, terdapat enam hasil pertemuan AEM Retreat ke-29. ”Para menteri mengesahkan tujuh capaian ekonomi prioritas sepanjang 2023 di bawah lingkup AEM,” katanya dalam konferensi pers setelah pertemuan pada hari terakhir, Rabu (22/3/2023).
KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (depan, tengah) dan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn (depan, kiri) dalam konferensi pers setelah pertemuan pada hari terakhir ASEAN Economic Ministers Retreat ke-29, Rabu (22/3/2023). Pertemuan yang diadakan Kementerian Perdagangan di Magelang, Jawa Tengah, itu berlangsung pada 20-22 Maret 2023.
Adapun ketujuh prioritas itu di antaranya penyusunan Kerangka Kerja Fasilitasi Jasa di ASEAN (ASFF), penandatanganan protokol perubahan kedua terkait Perjanjian Pendirian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru (AANZFTA), dan pembentukan unit pendukung Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (RCEP) di Sekretariat ASEAN, Jakarta.
Selain itu, pembangunan industri ASEAN berbasis proyek, penerapan penuh surat keterangan asal elektronik melalui ASEAN Single Window, pernyataan para pemimpin ASEAN untuk mengembangkan Kerangka Kerja Perjanjian Ekonomi Digital (Digital Economic Framework Agreement/DEFA), serta penyusunan peta jalan harmonisasi standar ASEAN untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Selain mengesahkan ketujuh prioritas tersebut, Zulkifli menyatakan, para menteri juga mengesahkan prioritas tahunan 2023. Para menteri turut menugaskan Komite Negosiasi Perdagangan Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN (ATIGA) untuk mengintensifkan negosiasi dan melaporkan kemajuannya kepada Dewan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) pada Agustus mendatang. Para menteri juga mendesak percepatan kajian DEFA agar dapat diadopsi dalam pertemuan AEM ke-55 pada Agustus. Kedua hal itu termasuk dalam hasil pertemuan AEM Retreat ke-29.
Kao Kim Hourn mengatakan, peningkatan ATIGA menjadi bagian untuk memperdalam integrasi ekonomi ASEAN. ”Upgrade (peningkatan) ATIGA untuk memastikan perjanjian ini tetap relevan, modern, forward-looking, dan lebih responsif terhadap perkembangan regional dan global,” katanya dalam kesempatan yang sama.
Hasil pertemuan AEM lainnya ialah para menteri menugaskan RCEP Joint Committee menyelesaikan mekanisme pendanaan unit pendukung di Sekretriat ASEAN di Jakarta. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga berharap penempatan unit pendukung RCEP tersebut dapat rampung sebelum pertengahan 2023.
Pertemuan AEM yang sama juga menyebutkan, para menteri setuju mendukung prioritas dan program warisan (legacy program) ASEAN-Business Advisory Council (BAC). Sebelumnya, Ketua ASEAN-BAC sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyebutkan, sistem pembayaran berbasis kode reaksi cepat (QR code) ASEAN menjadi program warisan yang dikemukakan dalam pertemuan konsultasi antara ASEAN-BAC dan ASEAN Economic Ministers di Magelang, Rabu kemarin.