Riset Produk Halal Berbasis Maritim Topang Hilirisasi Industri Kelautan dan Perikanan
Kawasan Sains Kurnaen Sumadiharga diharapkan bisa meningkatkan produk halal Indonesia agar memiliki daya saing tinggi di tataran global.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN
Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau laboratorium biota laut ketika meresmikan Kawasan Sains Kurnaen Sumadiharga Badan Riset dan Inovasi Nasional di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang dikembangkan menjadi fasilitas riset dan inovasi produk halal berbasis maritim nasional, Kamis (16/3/2023).
LOMBOK, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan Kawasan Sains Kurnaen Sumadiharga Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang dikembangkan menjadi fasilitas riset dan inovasi produk halal berbasis maritim nasional. Fasilitas ini diharapkan bisa menjadi penopang program pemerintah dalam hilirisasi industri kelautan dan perikanan.
Kawasan Sains Kurnaen Sumadiharga juga diharapkan bisa meningkatkan produk halal Indonesia agar memiliki daya saing tinggi di tataran global. ”Alhamdulillah, kita memiliki sarana dan prasarana untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut, seperti pusat riset di bidang sains halal, pusat studi ekonomi syariah dan sains halal,” ujar Wapres Amin di Lombok, Kamis (16/3/2023).
Wapres Amin menilai bahwa aktualisasi potensi kemaritiman Indonesia yang luar biasa masih perlu terus digenjot. ”Untuk itu, perlu dilakukan hilirisasi industri pada sektor kelautan dan perikanan dan memasifkan tren ekonomi biru,” tambah Wapres Amin.
Pembangunan fasilitas riset dan inovasi produk halal berbasis maritim oleh BRIN diharapkan akan menopang tercapainya tujuan hilirisasi tersebut. ”Sebagai sebuah upaya strategis mengoptimalisasi potensi sumber daya maritim dan kelautan Indonesia demi wujudkan Indonesia Emas sekaligus pusat halal dunia,” ucapnya.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan sambutan dalam peresmian Kawasan Sains Kurnaen Sumadiharga Badan Riset dan Inovasi Nasional di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang dikembangkan menjadi fasilitas riset dan inovasi produk halal berbasis maritim nasional, Kamis (16/3/2023).
Wapres menegaskan bahwa visi Indonesia Emas 2045 untuk menjadi negara maju berbasis maritim memiliki keselarasan dengan visi Indonesia untuk menjadi pusat produsen halal dunia. ”Dengan inovasi, saya harapkan terus bermunculan produk-produk halal baru berbasis sumber daya maritim unggulan yang akan memberikan nilai tambah bagi produk halal nasional,” ujarnya.
Melalui kecanggihan teknologi, Wapres berharap produk-produk halal tersebut dapat menjangkau pasar yang semakin luas, baik di tingkat nasional maupun global. Hal ini terutama agar masyarakat pesisir semakin sejahtera. Memajukan industri halal nasional berbasis kekayaan sumber daya maritim atau hasil laut menjadi langkah strategis pembangunan ekonomi nasional.
Terkait pengembangan riset dan inovasi dalam rangka penguatan industri halal, pemerintah mendorong inovasi dan riset berbasis ragam kekayaan khas yang dimiliki Indonesia. Selain itu, perlu peningkatan sinergi kegiatan riset dan pengembangan teknologi dengan kebutuhan industri. Wapres juga mendorong sumber pendanaan baru untuk riset dan inovasi dari sektor keuangan syariah.
Aktualisasi potensi kemaritiman Indonesia yang luar biasa masih perlu terus digenjot. Untuk itu, perlu dilakukan hilirisasi industri pada sektor kelautan dan perikanan dan memasifkan tren ekonomi biru.
Inovasi dan riset di bidang industri halal yang dikembangkan BRIN diharapkan dapat mengoptimalkan kekayaan Indonesia, termasuk sumber daya maritim. Riset juga bisa menghasilkan temuan-temuan bahan halal yang akan menyubstitusi bahan-bahan impor.
Hasil riset dan pemanfaatan teknologi oleh BRIN juga diharapkan dapat digunakan oleh UMKM yang bergerak di sektor halal, terutama untuk menyejahterakan UMKM. ”Sekaligus memperkokoh kerja sama dengan UMKM yang memiliki peranan sangat penting bagi perekonomian nasional,” ucap Wapres.
Nilai tambah
Wapres menegaskan bahwa visi Indonesia Emas 2045 untuk menjadi negara maju berbasis maritim memiliki keselarasan dengan visi Indonesia untuk menjadi pusat produsen halal dunia. ”Dengan inovasi, saya harapkan terus bermunculan produk-produk halal baru berbasis sumber daya maritim unggulan yang akan memberikan nilai tambah bagi produk halal nasional,” ujarnya.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, Kawasan Sains Kurnaen Sumadiharga dibangun melalui program di bawah koordinasi Bank Dunia dan telah dilengkapi fasilitas serta peralatan modern. Periset dan pengembang produk dapat melakukan riset dan inovasi bersama dalam pengembangan produk halal berbasis maritim.
KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko meresmikan Kawasan Sains Kurnaen Sumadiharga BRIN di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang dikembangkan menjadi fasilitas riset dan inovasi produk halal berbasis maritim nasional, Kamis (16/3/2023).
Handoko menjelaskan, fasilitas ini mendukung berbagai riset yang menghasilkan bahan baku produk halal berupa biota laut secara baik dan berkelanjutan. ”Fasilitas riset dan inovasi bidang ini diharapkan meningkatkan kualitas bahan baku produk halal dan pengembangan produk halal baru yang inovatif dan bernilai tambah tinggi,” ucapnya.
KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri Rapat Terbuka Senat Akademik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (16/3/2023). Senat Akademik Unesa memberikan gelar profesor kepada Siti Nur Azizah yang merupakan putri Wapres Amin dalam bidang ilmu hukum bisnis halal pada Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa.
Sebelum bertolak ke Lombok, Wapres Amin juga menghadiri Rapat Terbuka Senat Akademik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang memberikan gelar profesor kepada putri Wapres Amin, Siti Nur Azizah. Gelar tersebut diperoleh dalam bidang ilmu hukum bisnis halal pada Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa.
Siti Nur Azizah menyampaikan orasi ilmiahnya dengan judul ”Jaminan Produk Halal melalui Audit Mutu Hukum Menuju Era Industri Halal”. ”Saya berharap pada masa yang akan datang segenap peraturan perundang-undangan terkait dengan jaminan produk halal dan industri halal sebagai bagian bisnis halal diwujudkan dalam suatu omnibus law,” ujar Azizah.
Undang-undang tentang bisnis halal ini diusulkan mencakup peraturan di bidang perindustrian, perdagangan, perlindungan konsumen, penanaman modal, pengaturan pangan, pengaturan pertanian, dan jaminan produk halal. UU ini pada pokoknya mengatur bisnis halal menuju pembangunan industri halal melalui pasar halal.
Rektor Unesa Nurhasan mengapresiasi gelar baru yang disandang Siti Nur Azizah yang akan bermanfaat bagi industri halal Indonesia di masa mendatang. ”Sumbangan penting bagi keilmuan hukum dan kepastian jaminan produk halal melalui audit mutu hukum menuju era industri halal yang berkembang pesat,” ucap Nurhasan.