Demi efisiensi operasional, manajemen perusahaan teknologi GoTo kembali melakukan pemangkasan jumlah karyawan. Kali ini, sebanyak 600 orang karyawan terdampak.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan teknologi PT GoToGojekTokopedia Tbk (GoTo) kembali memangkas karyawan sebanyak 600 orang. Keputusan ini disebut manajemen sejalan dengan langkah konsolidasi bisnis untuk menghadirkan organisasi yang lebih ramping dan siap menanggapi permintaan pasar.
“Konsolidasi dan sentralisasi yang dilakukan untuk beberapa fungsi penunjang bisnis akan menjadi shared resources atau sumber daya bersama. Kami berharap juga hal ini akan mampu menghadirkan layanan berkualitas tinggi di seluruh ekosistem sekaligus menghindari adanya duplikasi fungsi dalam unit bisnis,” ujar GoTo Group Corporate Secretary Koesoemohadiani, dalam siaran pers, Jumat (10/3/2023), di Jakarta.
GoTo juga akan mengurangi skala ataupun menunda inisiatif bisnis yang bukan inti layanan. Sebagai contoh, manajemen akan mengurangi beberapa bagian dari layanan Mitra Tokopedia. Contoh lainnya yaitu manajemen mendesain ulang bisnis offline merchant di GoTo Financial dan menyatukan dua tim offline merchant.
Dia menyebutkan, sekitar 600 posisi dalam ekosistem GoTo akan terdampak keputusan manajemen itu. Karyawan yang terdampak tetap mendapatkan hak sesuai peraturan perundang-undangan berlaku.
Keputusan tersebut juga mengurangi kebutuhan rekrutmen. Namun, manajemen memastikan layanan kepada konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang tidak akan terganggu.
Sebelumnya, pada November 2022, GoTo telah mengumumkan pemangkasan 12 persen karyawan tetap atau sekitar 1.300 orang karyawan. Kala itu, alasan manajemen adalah demi meningkatkan efisiensi.
Dalam pertemuan terbatas dengan sejumlah media nasional dan internasional, Kamis (16/2/2023), di Jakarta, Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo mengungkapkan optimisme untuk mencapai EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi) yang disesuaikan positif pada triwulan IV-2023. EBITDA mencerminkan laba operasi perusahaan.
”Ini adalah target 5–6 kuartal lebih cepat. Seandainya kami bisa mencapai itu, kas perusahaan akan positif. Kami menginginkan semua lini bisnis utama bisa didanai dari kas internal,” ujar Andre.
Andre juga menekankan, disiplin mengelola beban usaha telah menjadi pola pikir perusahaan. Satu per satu lini bisnis ditinjau ulang untuk mengetahui apakah masih ada beban yang bisa diefisienkan.
Sementara itu, Direktur/Chief Financial Officer GoTo Wei-Jye Jacky Lo menyampaikan, sesuai laporan keuangan perusahaan per 30 September 2022, total nilai kas Rp 31 triliun. Nilai burn cash selama triwulan III-2022 sebesar Rp 4 triliun.
”Katakanlah, rata-rata nilai burn cash tiap kuartal adalah Rp 4 triliun sehingga total setahun mencapai Rp 16 triliun. Dana kas internal masih cukup. Apalagi, jika kami disiplin mengoptimalkan beban biaya dan mengeluarkan inisiatif yang bisa menghasilkan pendapatan,” ujarnya. Jacky optimistis perusahaan bisa mencapai target EBITDA yang disesuaikan positif pada triwulan IV-2023 (Kompas.id, 17/2/2023).