Indonesia Siap Gaet Kunjungan Turis Asing lewat Pameran Pariwisata di Berlin
Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin 2023 dikuti perwakilan dari 180 negara dan menjadi ajang transaksi bagi para pelaku pariwisata. Dalam pameran pariwisata terbesar di dunia itu, Indonesia membawa 64 peserta.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (tengah) didampingi antara lain Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini dan Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman Arif Havas Oegroseno bersiap menggunting pita di depan paviliun Indonesia pada hari pertama Internationale Tourismus Borse atau Bursa Pariwisata Internasional Berlin di Messe, Berlin, Jerman, Selasa (7/3/2023). Kemenparekraf menargetkan 300.000 pax terjual dengan potensi devisa mencapai Rp 5,2 triliun.
BERLIN, KOMPAS — Setelah dibatalkan pada 2020 dan digelar daring pada 2021 dan 2022 karena pandemi, Internationale Tourismus Borse atau Bursa Pariwisata Internasional Berlin kembali digelar luring di Messe, Berlin, Jerman, Selasa-Kamis (7-9/3/2023). Sebagai salah satu negara peserta, Indonesia siap kembali menyambut dunia.
Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin 2023 dikuti perwakilan dari 180 negara dan akan menjadi ajang transaksi bagi para pelaku bisnis pariwisata. Dalam pameran bisnis pariwisata terbesar di dunia itu, Indonesia membawa 64 peserta. Sebanyak 46 peserta di antaranya perusahaan jenis usaha akomodasi dan sisanya agen perjalanan, operatur tur, serta perusahaan manajemen destinasi.
Sebanyak tiga perwakilan pemerintah daerah juga dilibatkan sebagai kolaborator dalam ITB Berlin 2023, yakni Sulawesi Tengah, Kabupaten Bone, dan Sulawesi Selatan. Begitu juga satu kolaborator swasta, Rumah Atsiri.
Dengan menyesuaikan tren pasar global, salah satu fokus produk destinasi yang dipasarkan Indonesia yaitu paket keberlanjutan (sustainable package). Adapun target yang diusung Kemenparekraf sebanyak 300.000 pax terjual selama tiga hari dengan potensi devisa mencapai Rp 5,2 triliun.
”Di ITB Berlin 2023, kami menyampaikan kepada dunia bahwa pariwisata Indonesia terbuka kembali untuk dikunjungi,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno kepada Kompas di paviliun Indonesia pada ITB Berlin 2023, Selasa.
ITB Berlin pun diharapkan bakal mendongkrak kembali pariwisata Indonesia setelah terdampak pandemi Covid-19. Sandiaga menuturkan, saat ini sudah ada peningkatan kunjungan wisatawan, tetapi di Asia Pasifik, umumnya pemulihan baru 30-50 persen dibandingkan sebelum pandemi. Tahun 2023 pun jadi momentum untuk pulih.
”Pada 2023, target Indonesia sekitar 7,4 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan mampu menarik sekitar 5 miliar dollar AS devisa pariwisata,” ujar Sandiaga.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada 2019 yakni 16,11 juta orang. Namun, tingkat kunjungan kemudian turun akibat pandemi Covid-19 di 2020. Pada 2020, jumlah kunjungan wisman sebanyak 4,02 juta orang, sedangkan pada 2021 sebanyak 1,56 juta orang. Sementara pada 2022, kunjungan wisman mencapai 5,47 juta orang.
Paviliun Indonesia
Pada ITB Berlin 2023, tema yang diusung Indonesia adalah ”Visit Wonderful Indonesia Indonesia Year 2023: Explore Our Destinastons”. Kendati Bali masih menjadi fokus, diperkenalkan juga destinasi superprioritas, yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara), serta destinasi lainnya.
Adapun paviliun Indonesia pada ITB Berlin 2023 menampilkan suasana khas Bali. Meru atau arsitektur khas Bali, dengan nilai filosofis merayakan hidup dengan rasa syukur, menjadi focal point di bagian depan. Sementara itu, area transaksi bisnis di paviliun Indonesia terbagi dalam tiga kluster, yakni Bali, Jawa, dan Sumatera-NTT-NTB.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Tampak perbincangan bisnis di paviliun Indonesia pada hari pertama Internationale Tourismus Borse atau Bursa Pariwisata Internasional Berlin di Messe, Berlin, Jerman, Selasa (7/3/2023). Pada ITB Berlin 2023, Indonesia mengangkat tema Visit Wonderful Indonesia Indonesia Year 2023: Explore Our Destinations. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan 300.000 pax terjual dengan potensi devisa mencapai Rp 5,2 triliun.
Sajian aktivitas daya tarik di paviliun Indonesia, salah satunya adalah pembuatan songkok khas Bone, Sulawesi Selatan. Aroma rempah, yakni lemon dan lemon grass (serai), dari Rumah Atsiri mengharumkan seluruh paviliun.
Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Jerman Arif Havas Oegroseno mengemukakan, pada 2022, jumlah wisman dari Jerman ke Indonesia sebanyak 117.000 orang. Angka itu terus diupayakan meningkat.
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Hariyadi Sukamdani menuturkan, pertumbuhan pariwisata terus didorong, salah satunya demi terwujudnya Indonesia sebagai negara terdepan di Asia Tenggara. Hal tersebut akan menjadi pekerjaan rumah bersama semua pihak.
”Ke depan, kami juga sudah menyiapkan langkah-langkah bersama untuk buat semacam travel mart di Indonesia. Sedang dibahas dengan rekan-rekan, karena yang kurang di kita itu MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition). B2B (bisnis ke bisnis)-nya belum maksimal. Mudah-mudahan tahun ini bisa jalan,” ujarnya.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Suasana khas Bali tampak pada paviliun Indonesia pada hari pertama Internationale Tourismus Borse atau Bursa Pariwisata Internasional Berlin di Messe, Berlin, Jerman, Selasa (7/3/2023). Paviliun Indonesia pada ITB Berlin 2023 bernuansakan Bali dengan Meru atau arsitektur khas Bali yang menjulang di bagian depan. Aroma rempah, yakni lemon dan lemongrass (serai), dari Rumah Atsiri mengharumkan seluruh paviliun.
Pariwisata berkelanjutan
Sandiaga menuturkan, pihaknya terus mendukung pariwisata berkelanjutan. ”Seperti yang ada di sini, dari Plataran, yakni pariwisata berbasis konservasi. Kepada wisatawan ditawarkan paket untuk carbon offset (perimbangan karbon) dengan menanam mangrove,” ujarnya.
Wakil Kanselir yang juga Menteri Ekonomi dan Iklim Jerman Robert Habeck, dalam pembukaan ITB Berlin 2023, Senin (6/3/2023) malam waktu setempat, mengatakan, pariwisata memegang banyak peran dalam berbagai hal. Juga sebagai faktor penting dalam penyediaan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan di banyak negara.
Oleh karena itu, saat terjadi pandemi Covid-19, sektor itu amat terdampak. Namun, kini pariwisata bisa pulih kembali dan akan punya dampak positif bagi negara ekonomi berkembang. ”Pariwisata cukup prospektif dalam meningkatkan pendapatan warga lokal, mengurangi kemiskinan, dan berkontribusi bagi pengembangan infrastruktur,” ujarnya.
Namun, di sisi lain, ia juga menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Semua pihak perlu bertanggung jawab atas krisis iklim yang terjadi. ”Kebebasan untuk menjelajahi dunia bukanlah pembenaran atas kerusakan (lingkungan),” ujar Habeck.