Ketahanan cadangan devisa dihadapkan tantangan potensi penurunan kinerja ekspor seiring pelemahan ekonomi global. Di saat yang sama, kebutuhan intervensi untuk stabilitas nilai tukar dari "capital outflow" masih tinggi.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·2 menit baca
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)
Aktivitas bongkar muat peti kemas ke dalam kapal barang di Terminal peti kemas New Priok Container Terminal (NPCT) 1, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2022). Kinerja investasi dan kinerja ekspor yang tumbuh 21,64 persen dengan kontribusi 26,23 persen menjadi salah satu pendukung tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2022 yaitu 5,72 persen secara tahunan.
JAKARTA, KOMPAS — Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, ketidakpastian ekonomi global memberikan tantangan eksternal terhadap ketahanan ekonomi Indonesia. Pelambatan ekonomi dunia yang menurunkan kinerja ekspor akan memengaruhi pasokan cadangan devisa Indonesia.
Pada saat yang sama, bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Eropa masih memberikan indikasi menaikkan suku bunga acuan seiring data inflasi setempat yang masih tinggi. Artinya, masih akan ada potensi arus modal keluar yang bisa melemahkan nilai tukar rupiah. Kondisi ini harus ditangkal lewat operasi moneter dengan intervensi ke pasar uang dari Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
“Faktor-faktor ini yang perlu diantisipasi untuk menjaga ketahanan cadangan devisa dan stabilitas nilai tukar rupiah,” ujar Faisal, Selasa (7/3/2023), di Jakarta.
Sampai akhir tahun ini, Faisal memperkirakan cadangan devisa akan berkisar antara 135 miliar dollar AS-145 miliar dollar AS. Adapun nilai tukar rupiah diperkirakan sekitar Rp 15.285 per dollar AS pada akhir 2023.
Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teuku Riefky menambahkan, upaya BI mengantisipasi hal tersebut sudah dilakukan dengan menjalankan instrumen baru bernama term deposit (TD) valas devisa hasil ekspor (DHE) mulai 1 Maret 2023. Dengan instrumen ini, BI akan memberikan bunga valas yang kompetitif untuk memikat eksportir agar menyimpan DHE di sistem keuangan dalam negeri.
Adapun DHE diharapkan bisa disimpan lebih lama di sistem perbankan dalam negeri sekitar 1-3 bulan. Dengan DHE tersimpan lebih lama, pasokan valas akan bertambah sehingga bisa mempertebal cadangan devisa yang bisa digunakan untuk intervensi pasar guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Riefky mengatakan, secara konsep, penerapan TD valas DHE ini bisa menjaga pasokan valas di dalam negeri yang pada akhirnya bisa menaikkan cadangan devisa. “Mekanisme ini bisa menarik eksportir memilih memarkirkan DHE di dalam negeri,” ujarnya.
Ia memperkirakan, pada semester pertama tahun ini cadangan devisa ada di kisaran 138 miliar dollar AS-140 miliar dollar AS. Adapun di semester kedua, pengetatan moneter AS dan Eropa diperkirakan sudah mulai mereda sehingga arus modal keluar dari Indonesia tidak terlalu deras dan cadangan devisa diperkirakan di posisi 140 miliar dollar AS-142 miliar dollar AS.
Pada Februari 2023, cadangan devisa Indonesia sebesar 140,3 miliar dollar AS meningkat tipis dibandingkan Januari 2023 yang sebesar 139,4 miliar dollar AS. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, peningkatan posisi cadangan devisa pada Februari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)
Petugas mendata uang yang masuk dan keluar di cash center Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (7/3/2023). Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2023 mencapai 140,3 miliar dollar AS, lebih tinggi dari posisi Januari 2023 yang sebesar 139,4 miliar dollar AS.
Erwin menambahkan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
“Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional,” ujar Erwin, Selasa.
Mengutip kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (7/3/2023) ditutup pada level Rp 15.359 per dollar AS, melemah dibandingkan Senin yang berada pada level Rp 15.301 per dollar AS.