logo Kompas.id
EkonomiRanking Jadi Racun
Iklan

Ranking Jadi Racun

Pembahasan kinerja karyawan berbasis peringkat sering gagal mengubah cara orang bekerja. Pengukuran kinerja dengan cara itu memunculkan ketidakpuasan terhadap proses penilaian.

Oleh
ANDREAS MARYOTO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/v4aC-zRCduKwBJrfLWU3tTcJDZo=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F02%2F21%2F0266e147-5017-4f8e-b29e-703273cea586_jpg.jpg

Semangat kolaborasi sedang dibangun di korporasi, tetapi pada saat yang sama terpaksa terjadi pemutusan hubungan kerja. Marabahaya pun mengancam perusahaan. Karyawan sendiri-sendiri cari selamat sehingga tujuan perusahaan terabaikan. Kultur perusahaan bisa runtuh. Semua berawal dari penilaian karyawan yang tidak tepat.

Pembahasan soal ini makin menghangat ketika pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di berbagai tempat. Saat ini departemen sumber daya manusia tentu disibukkan oleh tolok ukur yang digunakan untuk menentukan mereka yang layak tetap di perusahaan dan mereka yang harus berpisah. Salah satu yang disorot adalah penggunaan ranking dan distribusi normal untuk menentukan mereka yang harus terkena PHK.

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000