Pengadaan Cadangan Beras Pemerintah Terhambat
Upaya Bulog menyerap gabah/beras untuk cadangan beras pemerintah masih terkendala tingginya harga di lapangan. Namun, harga gabah di sejumlah daerah dilaporkan terus turun seiring dengan meluasnya area panen.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F02%2F28%2Fdde5f54f-ba33-437c-b1cd-a469a1d053a1_jpg.jpg)
Buruh menurunkan beras impor asal Thailand yang digunakan sebagai cadangan pangan pemerintah yang saat ini masih digulirkan untuk operasi pasar di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Jawa Barat, Selasa (28/2/2023). Pada musim panen raya pertama ini, Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon menargetkan dapat menyerap beras 70.000 ton dari petani.
CIREBON, KOMPAS — Pengadaan cadangan beras pemerintah sebanyak 1,4 juta ton pada musim panen raya Maret-April 2023 di sejumlah daerah menemui hambatan. Perum Bulog tidak bisa segera menyerap gabah dan beras lantaran harganya masih di atas harga pembelian pemerintah.
Berdasarkan pantauan Kompas di sejumlah sentra padi di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang telah panen pada 27-28 Februari 2023, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani masih di atas Rp 5.000 per kilogram (kg). Sementara harga gabah kering giling (GKG) di Jawa Barat, seperti Karawang, Subang, dan Indramayu, mencapai Rp 6.000 per kg. Adapun harga beras Rp 9.500 per kg.
Harga GKP, GKG, dan beras itu masih di atas batas atas harga pembelian pemerintah (HPP). Harga batas atas HPP GKP di tingkat petani ditetapkan Rp 4.550 per kg, GKG di penggilingan Rp 5.700 per kg, dan HPP beras medium di gudang Bulog Rp 9.000 per kg.
Jumair (48), pelaku usaha penggilingan kecil mitra Bulog Cirebon, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023), mengaku masih menunggu harga GKP di tingkat petani turun. Saat ini, harga GKP di Cirebon dan sekitarnya masih Rp 5.000 per kg dan Brebes, Jawa Tengah, Rp 4.800 per kg. ”Daerah-daerah itu masih belum banyak yang panen,” ujarnya di Cirebon.
Baca juga:
- Kerugian Mengintai Petani Jelang Panen Raya
- Harga Beras Masih Tinggi, Harga Gabah Anjlok

Menurut Jumair, tingginya harga GKP tidak hanya dipengaruhi kenaikan biaya pokok produksi, tetapi juga oleh pedagang dan penggilingan bermodal besar. Mereka berani membeli GKP di tingkat petani di sejumlah daerah yang sudah panen lebih awal, yakni seharga Rp 6.500-Rp 6.800 per kg.
Hal itu terjadi sebelum pemerintah menetapkan harga batas bawah dan atas gabah dan beras. Dengan semakin masifnya konglomerasi beras yang menyasar gabah petani, penggilingan kecil menjadi kalah bersaing.
”Oleh karena itu, kami tidak bisa segera menyerap panenan petani di awal panen seperti tahun lalu. Tahun ini, kami harus menunggu hingga panen raya semakin masif dan harga semakin turun,” katanya.
Tingginya harga GKP tidak hanya dipengaruhi kenaikan biaya pokok produksi, tetapi juga oleh pedagang dan penggilingan bermodal besar. Mereka berani membeli GKP di tingkat petani di sejumlah daerah yang sudah panen lebih awal, yakni seharga Rp 6.500-Rp 6.800 per kg.
Pada tahun ini, Badan Pangan Nasional meminta Bulog dapat merealisasikan cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 2,4 juta ton. Sekitar 1,4 juta ton dari CBP itu ditargetkan didapat dari serapan gabah dan beras pada musim panen raya Maret-April 2023.
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon Budi Sultika menuturkan, pada panen raya Maret-April 2023, Bulog Cirebon menargetkan dapat menyerap beras sebanyak 70.000 ton. Jumlah tersebut sekitar 70 persen dari kapasitas gudang Bulog Cirebon yang sebesar 110.000 ton.
”Kami baru akan merealisasikan serapan tersebut pada pekan kedua Maret 2023 lantaran menunggu harga beras di wilayah kerja kami turun hingga Rp 9.000 per kg,” tuturnya.
Baca juga: Strategi Pengadaan 2,4 Juta Ton Beras Pemerintah Digulirkan
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F02%2F27%2Fe9f556f1-f83b-4a7d-9c82-6c2017fd1a18_jpg.jpg)
Lahan persawahan di kawasan Bugel, Kecamatan Patrol, Indramayu, Jawa Barat, mulai tergenang air, Senin (27/2/2023). Hujan yang mengguyur selama tiga hari terakhir ini menyebabkan area persawahan di sejumlah wilayah hilir di Karawang, Subang, dan Indramayu tergenang air.
Saat ini, lanjut Budi, harga beras di Cirebon dan sekitarnya masih sekitar Rp 10.000-10.500 per kg. Pada awal Maret 2023, harganya diperkirakan turun Rp 9.500 per kg. Kemudian pada pekan kedua Maret 2023, harganya diproyeksikan sudah Rp 9.000 per kg.
Dana pengadaan beras tersebut sudah dijamin Bulog pusat. Sementara strategi penyerapannya, Bulog Cirebon akan mengandalkan penggilingan kecil yang sudah menjadi mitra. Bulog Cirebon telah menerapkan one day service kepada para mitra. Bulog akan membayar beras yang dijual para penggilingan kecil itu pada saat itu juga.
”Kami juga telah meminta Satuan Tugas Pangan di Cirebon untuk mengawal agar pedagang dan penggilingan besar mematuhi komitmen harga bawah dan atas yang telah ditentukan Bapanas,” katanya.
Kami juga telah meminta Satuan Tugas Pangan di Cirebon untuk mengawal agar pedagang dan penggilingan besar mematuhi komitmen harga bawah dan atas yang telah ditentukan Bapanas.
Budi juga mengakui, tantangan serapan beras pada tahun ini lebih sulit ketimbang tahun lalu. Pada tahun lalu, Bulog Cirebon mampu menyerap beras sebanyak 70.000 ton. Dari jumlah itu, sebanyak 40.000 ton telah dialihkan ke sejumlah kantor cabang Bulog di daerah lain untuk stok dan operasi pasar.
Saat ini, Bulog Cirebon memiliki stok beras Bulog sebanyak 5.100 ton Dari jumlah itu, sebanyak 3.000 ton merupakan beras impor kualitas premium.
Lihat juga: Galeri Foto: Aktivitas Bongar Muat di Gudang Perum Bulog Cabang Cirebon

Menantang
Per 27 Februari 2023, Surat Edaran Badan Pangan Nasional Nomor 47/TS.03.03/K/02/2023 tentang Harga Batas Atas Pembelian Gabah atau Beras menyatakan, batas atas harga pembelian gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 4.550 per kg. Batas bawah harga pembelian GKP masih mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah atau Beras, yakni Rp 4.200 per kg.
Di sisi lain, rentang harga pembelian tersebut cenderung lebih rendah dibandingkan harga di lapangan. Berkaca dari tren pada panen raya 2022, Badan Pusat Statistik mencatat, pergerakan harga GKP di tingkat petani pada Januari hingga Mei masing-masing sebesar Rp 5.010 per kg, Rp 4.849 per kg, Rp 4.570 per kg, Rp 4.369 per kg, dan Rp 4.461 per kg. Sayangnya, harga per Januari 2023 telah mencapai Rp 5.837 per kg atau lebih tinggi 16,5 persen dibanding bulan sama tahun sebelumnya.
Dengan situasi tersebut, Badan Pangan Nasional menargetkan pengadaan dalam negeri oleh Perum Bulog untuk CBP sepanjang 2023 sebesar 2,4 juta ton. Sebanyak 70 persen di antaranya berasal dari periode panen raya pada semester I.
Di sisi lain, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Barokah Tani, Karawang, Tani Suryadinata Wira Lodra, memperkirakan, harga GKP pada panen raya di akhir Maret 2023 paling rendah sekitar Rp 5.800 per kg. Oleh sebab itu, dia berpendapat, rentang harga pembelian yang diterapkan pemerintah tak menggairahkan bagi petani untuk menjual GKP pada Bulog agar dapat menjadi CBP. ”Tahun lalu, harganya Rp 4.500-Rp 5.200 per kg,” ujarnya saat ditemui, Senin (27/2/2023).
Dia menambahkan, petani keberatan dengan teknis pengecekan kadar air GKP oleh Bulog sebelum dapat mencapai kesepakatan pembelian. Prosedur pengecekan ini membutuhkan waktu. Padahal, petani membutuhkan uang tunai saat itu juga demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Permendag 24/2020, kadar air GKP yang dapat diserap Bulog sebagai CBP maksimal 25 persen, sedangkan gabah kering giling 14 persen.
Baca juga: Ketentuan tentang Harga Pembelian Dinilai Rugikan Petani
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F02%2F27%2F80ebcdf5-d636-4d68-8499-386fd9b85419_jpg.jpg)
Lahan persawahan di kawasan Banyusari, Karawang, Jawa Barat, mulai tergenang banjir seiring dengan meluapnya Kali Cilamaya, Senin (27/2/2023). Hujan yang mengguyur selama tiga hari terakhir ini menyebabkan area persawahan di sejumlah wilayah hilir di Karawang, Subang, dan Indramayu tergenang air.
Pengurus Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Jawa Barat Masroni memerinci, Bulog mengambil sampel gabah dari petani untuk pengecekan kadar air. Pengecekan berlangsung selama 3-7 hari, setelah itu Bulog menentukan harga. Proses ini dinilai rumit bagi petani.
Sepanjang Januari-Februari 2023, per 24 Februari 2023 data Perum Bulog menunjukkan, jumlah serapan di Jawa Barat mencapai 2.848 ton. Pada periode tersebut, penyaluran CBP untuk operasi pasar sebanyak 35.344 ton. Adapun sepanjang 2022, jumlah serapan di provinsi tersebut mencapai 140.342 ton, sedangkan penyaluran operasi pasarnya 160.122 ton.
Tekanan ganda
Di sejumlah daerah yang sudah mulai panen raya, aturan harga batas atas dan bawah pembelian yang diterapkan Badan Pangan Nasional tampak belum efektif mengendalikan harga gabah di tingkat petani. Melalui siaran pers yang diterima, Senin (27/2), Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyatakan, harga GKP di tingkat petani di Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, dan Mojokerto, Jawa Timur menyentuh Rp 3.500 per kg. Harga itu anjlok dari yang semula sekitar Rp 5.600 per kg. Saat ini, sebanyak 50 persen wilayah di Jawa Timur sedang panen raya.
Ketua Departemen Kajian Strategis Nasional Dewan Pengurus Pusat SPI Mujahid Widian menyatakan, anjloknya harga tersebut merupakan situasi tahunan saat panen raya. ”Harga gabah di tingkat petani akan ditekan dengan alasan produksi sedang banyak dan petani membutuhkan dana segar. Namun, kondisi ini diperparah dengan adanya Surat Edaran dari Badan Pangan Nasional yang membuat sejumlah pihak memastikan harga gabah tidak melebihi batas atas. Imbasnya, harga tertekan hingga lebih rendah dibanding batas bawah,” katanya saat dihubungi, Selasa (28/2).
Harga gabah di tingkat petani akan ditekan dengan alasan produksi sedang banyak dan petani membutuhkan dana segar. Namun, kondisi ini diperparah dengan adanya Surat Edaran dari Bapanas yang membuat sejumlah pihak memastikan harga gabah tidak melebihi batas atas.
Oleh sebab itu, Mujahid berharap, Bulog dapat menyerap gabah di wilayah yang harganya anjlok tersebut dengan harga yang layak bagi petani. Berdasarkan kajian SPI, harga yang layak sekitar Rp 5.600 per kg.
Tren penurunan harga juga terjadi di Jawa Tengah. Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Jawa Tengah Hardiono mencontohkan, harga GKP di tingkat petani di Purwodadi, Grobogan, turun dari Rp 6.000 per kg pada awal Februari 2023 menjadi Rp 4.500 per kg saat ini. ”Harga yang ditetapkan Bapanas belum sesuai (dengan biaya produksi), salah satunya karena upah tenaga kerja di sektor pertanian. Belum lagi ditambah risiko kegagalan panen yang mengintai. Idealnya GKP di harga Rp 5.700 per kg (agar petani tidak merugi),” tuturnya.
Dalam menyerap GKP yang harganya anjlok lebih rendah dari batas bawah pembelian, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan, Bulog mesti mengecek kadar airnya terlebih dahulu. Dia menduga, harga jatuh mungkin disebabkan oleh GKP yang terendam atau sangat basah. Sejumlah mitra kerja Bulog akan menerapkan sistem rafaksi, yakni penyesuaian harga terhadap kadar air, agar dapat membeli gabah tersebut.
Baca juga: Petani Pantura Jateng Rugi Miliaran Rupiah akibat Banjir
