logo Kompas.id
EkonomiWaktu Kerja Nonlinier
Iklan

Waktu Kerja Nonlinier

Pendukung hari kerja nonlinier berpendapat, memberikan fleksibilitas lebih besar pada pekerja bermanfaat untuk tingkat produktivitas. Hal itu juga menciptakan fokus lebih besar pada hasil daripada aktivitas dan jam kerja

Oleh
ANDREAS MARYOTO
· 4 menit baca
Karyawan berdiskusi di salah satu sudut ruang kerja bersama (coworking space) Impact Hub di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (25/11/2021).
KOMPAS/RADITYA HELABUMI (RAD)

Karyawan berdiskusi di salah satu sudut ruang kerja bersama (coworking space) Impact Hub di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (25/11/2021).

Pada sebuah analisis di BBC Worklife, penulis lepas Alex Christian mengungkapkan kisah umum rutinitas karyawan sehari-hari. Semua berubah ketika pandemi. Bukan hanya soal kerja di kantor dan di rumah, terbentuk pula jam kerja di luar blok waktu “tiba di kantor jam 9.00 dan pulang jam 17.00”. Karyawan mulai membangun pola sendiri yang disebut waktu bekerja nonlinier.

Tulisan itu kemudian menjadi pembahasan global di kalangan para pebisnis. Mereka mengkaji ide tersebut karena banyak perusahaan tengah mencari pola kerja yang pas setelah pandemi mereda. Ada yang kembali normal seperti sebelum pandemi, tetapi ada yang tetap memberi kesempatan bekerja dari rumah.

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000