Perjalanan Wisata Diprediksi Naik, Pelaku Perlu Garap Peluang
Perjalanan dan pariwisata dalam negeri diprediksi meningkat tahun ini. Peluang itu perlu digarap untuk membidik wisatawan Nusantara.
Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menargetkan 1,2-1,4 miliar perjalanan wisatawan Nusantara pada tahun 2023 atau tumbuh dua kali lipat dari capaian tahun lalu. Sejalan dengan target itu, paket-paket perjalanan wisata dinilai perlu dikemas lebih menarik melalui kolaborasi dengan agen perjalanan pariwisata dan penyedia transportasi.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, program Bangga Buatan Indonesia telah diperluas dengan program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) yang diluncurkan pada Desember 2022. Program Bangga Berwisata di Indonesia dengan target 1,2-1,4 miliar perjalanan wisatawan Nusantara diharapkan dapat menghasilkan pendapatan pariwisata senilai Rp 3.281 triliun atau setara 18 persen produk domestik bruto (PDB).
”Dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke suatu daerah, harapannya permintaan produk atau jasa lokal pun meningkat,” ujar Luhut, dalam keterangan pers, saat menghadiri Kick Off Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia/Produk Dalam Negeri (Gernas BBI/PDN) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), di Banten, Jumat (10/2/2023).
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Wisata Bahari (Gahawisri) Didien Djunaedy mengemukakan, pandemi Covid-19 yang melandai membuat orang tidak lagi sungkan bepergian meski harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Arus Lebaran tahun ini diprediksi membeludak karena sudah tidak ada lagi hambatan dan persyaratan perjalanan. Selain itu, jumlah hari libur nasional dan cuti bersama terus bertambah.
Agen-agen perjalanan di Indonesia yang berjumlah 5.000-7.000 agen harus diberi peran untuk mendongkrak arus wisatawan domestik, yakni dengan menawarkan paket-paket perjalanan reguler hingga premium. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan penyelenggara transportasi seperti kereta api untuk paket wisata.
”Paket-paket perjalanan wisata perlu dibuat untuk keluarga, tidak hanya pada saat musim liburan,” kata Didien yang juga Penasihat Utama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sementara itu, di tengah tarif pesawat yang cenderung meningkat, maskapai dinilai perlu menggarap pilihan penerbangan dengan tarif lebih murah, di antaranya opsi penerbangan malam ke destinasi-destinasi wisata dengan tarif sampai 50 persen lebih murah. Opsi itu dianggap dapat membidik pasar milenial. Saat ini pasar milenial mendominasi penumpang penerbangan. Penerbangan malam sudah biasa diterapkan di Eropa.
Tantangannya, kata Didien, infrastruktur destinasi wisata perlu diperbaiki dan ditingkatkan, antara lain, fasilitas internet, promosi dan kemudahan cara pembayaran, jalan dan transportasi di lokasi wisata, serta sumber daya manusia yang terlatih. Selain itu, desa wisata juga perlu dikembangkan sehingga wisatawan Nusantara terbiasa berlibur di sana.
Pengembangan desa wisata akan turut mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). ”Perlu upaya simultan, mulai dari paket wisata, kesiapan destinasi, dan pengemasan obyek wisata agar menarik pengunjung,” ujar Didien.
Per akhir Desember 2022, total usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)/industri kecil dan menengah (IKM)/artisan yang masuk ke ekosistem digital sebanyak 21,4 juta unit atau meningkat 168 persen sejak diluncurkan pada tahun 2020.
Menurut Luhut, pelaku UMKM dan usaha artisan yang masuk ke ekosistem digital perlu terus digarap. Salah satu aktivitas belanja daring yang tengah digalakkan dalam program Bangga Buatan Indonesia adalah Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Pemerintah telah menargetkan 30 juta unit usaha UMKM/IKM masuk ke ekosistem digital hingga tahun 2024.
Penjualan produk lokal dari tahun 2018 hingga 2022 terus meningkat hingga mencapai angka Rp 10 triliun. ”Meskipun penjualan produk lokal masih di bawah produk impor, kita harus optimistis bahwa ke depan produk lokal akan mendominasi penjualan di loka pasar,” kata Luhut.
Per 31 Desember 2022, total komitmen belanja produk dalam negeri oleh kementerian lembaga, pemda, dan BUMN sebesar Rp 1.001 triliun dengan realisasi Rp 762,75 triliun (76,2 persen).
Upaya belanja produk dalam negeri juga perlu terus ditingkatkan oleh pemerintah pusat dan daerah serta kementerian/lembaga. Per 31 Desember 2022, total komitmen belanja produk dalam negeri oleh kementerian lembaga, pemda, dan BUMN sebesar Rp 1.001 triliun dengan realisasi Rp 762,75 triliun (76,2 persen). Capaian itu melebihi target Presiden Joko Widodo sebesar Rp 400 triliun. Produk tayang di e-katalog sebanyak 2.493.151 produk atau 249 persen dari target 1 juta produk pada 2022.
Ia menegaskan pentingnya peran kepala daerah dalam memanfaatkan momentum gerakan nasional BBI dan BBWI untuk meningkatkan perekonomian daerah. Produk-produk lokal harus terus didorong agar produksinya meningkat.
”Perbaiki destinasi wisata dan lingkungannya, tingkatkan produksi kreatif lokal, serta dorong berbagai kegiatan di daerah kita,” ujar Luhut.