Pertumbuhan Ekonomi Jadi Modal Hadapi Tantangan pada 2023
Ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,31 persen pada 2022 dinilai menjadi modal kuat menghadapi proyeksi tantangan tahun 2023. PDB Indonesia diyakini akan melompat apabila mampu menghilirisasi semua sumber daya alam.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·2 menit baca
KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono dalam konferensi pers terkait dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV-2023 di Jakarta, Senin (6/2/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Badan Pusat Statistik merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2022 sebesar 5,31 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian tahun 2021 yang tumbuh 3,7 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika Serikat yang tumbuh 2,1 persen, Uni Eropa 3,6 persen, China 3 persen, dan Korea Selatan 2,6 persen meskipun lebih rendah jika dibandingkan dengan India yang tumbuh 7 persen.
”Pertumbuhan 5,31 persen sepanjang tahun 2022 menunjukkan kinerja baik perekonomian dan menjadi modal untuk menghadapi ketidakpastian perekonomian global tahun 2023 yang diproyeksikan akan cukup menantang,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta secara tertulis, Senin (6/2/2023).
Pertumbuhan 5,31 persen sepanjang tahun 2022 menunjukkan kinerja baik perekonomian dan menjadi modal untuk menghadapi ketidakpastian perekonomian global tahun 2023 yang diproyeksikan akan cukup menantang.
Arif menuturkan, ke depan, pertumbuhan ekonomi dijaga kualitasnya dan fokus dengan pengendalian inflasi bahan makanan serta peningkatan lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan demikian, konsumsi dan kesejahteraan masyarakat juga meningkat secara lebih baik lagi.
SUMBER: IMF
Pertumbuhan ekonomi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi sejumlah negara dan kawasan yang dipublikasikan Dana Moneter Internasional (IMF) pada 30 Januari 2023.
Menurut Arif, momentum pertumbuhan yang baik ini juga harus dimanfaatkan untuk mendorong transformasi struktural yang tengah dilakukan agar dapat berlangsung lebih cepat. ”Misalnya saja, kinerja perbankan dan emiten di bidang sumber saya alam yang sangat baik di tahun 2022 dapat didorong untuk meningkatkan industri hilir berbasis PMDN (penanaman modal dalam negeri), pengembangan ekosistem pangan nasional, dan pengembangan industri padat karya,” ujarnya.
Hal ini karena ke depan Indonesia memiliki tantangan berupa ekonomi global yang semakin sulit diprediksi, tantangan krisis pangan. Selain itu, juga tantangan terbatasnya daya beli masyarakat akibat keterbatasan lapangan kerja. ”Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang cukup baik ini dapat kita jadikan momentum untuk menciptakan prospek ekonomi yang lebih besar lagi pada tahun 2023 ini dan di tahun-tahun mendatang,” ujar Arif.
Sementara itu, saat memberikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (6/2/2023), Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa pemerintah konsisten mendorong hilirisasi sebagai upaya agar Indonesia dapat keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.
”Saya sudah sering menyampaikan mengenai minerba dan gas, dari yang namanya nikel, lompatan kita dari 1,1 billion US dollar melompat menjadi 30 billion US dollar setelah ada hilirisasi. Kemudian nanti lari ke bauksit, lari ke timah, lari ke tembaga, lari ke emas, lari ke gas alam dan minyak. Kalau ini betul-betul secara konsisten kita kerjakan, jadilah kita negara maju,” kata Presiden tegas.
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (6/2/2023).
Demikian pula terkait hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah berbagai komoditas kelautan mulai dari ikan hingga rumput laut. ”Kalau semua dihilirkan dalam negeri, melompat negara kita. PDB (produk domestik bruto) akan melompat. GDP (gross domestic bruto) kita akan melompat,” ujar Presiden Jokowi.
Menurut Kepala Negara, hal terpenting dalam hilirisasi adalah mengintegrasikan beragam komoditas tersebut. Presiden memperkirakan proyeksi dampak hilirisasi dari minerba, migas, dan kelautan bisa mencapai ratusan miliar dollar AS dan membuka jutaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
”Sekali lagi saya minta dukungan dari OJK mengenai ini, bagaimana memberikan sosialisasi mengenai pentingnya hilirisasi karena proyeksi dampak hilirisasi dari minerba, migas, dan kelautan bisa sampai angka 715 billion US dollar dan lapangan kerja yang terbangun bisa 9,6 juta. Besar sekali. Inilah yang akan terus kita kejar,” ujar Presiden Jokowi.