Pemanfaatan kawasan industri oleh pelaku manufaktur tetap berprospek di tengah tahun politik 2023 asalkan pemerintah tetap menjaga konsistensi regulasi yang ada.
Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
·3 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Foto udara tempat pemberhentian truk kontainer di kawasan industri Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (10/1/2022). Tempat pemberhentian truk kontainer dan depo kontainer merupakan salah satu mata rantai dalam kegiatan perekonomian terutama ekspor dan impor.
JAKARTA, KOMPAS — Realisasi penjualan kavling kawasan industri sepanjang 2022 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengelola menilai kawasan industri tetap berprospek di tengah tahun politik 2023 asalkan pemerintah konsisten dalam menjalankan regulasi yang disusun.
Data Himpunan Kawasan Industri (HKI) menunjukkan, luas penjualan kawasan industri atau penyerapan oleh pelaku manufaktur per akhir 2022 sebesar 519,38 hektar. Luas tersebut menyusut dibandingkan serapan kawasan industri pada tahun sebelumnya yang mencapai 627,22 hektar. Secara menyeluruh, terdapat 111 kawasan industri yang menjadi anggota HKI.
Ketua Umum HKI Sanny Iskandar menuturkan, serapan berarti lahan kavling yang terjual. Kalau belum terjual pada 2022, pengelola kawasan industri akan menawarkannya pada tahun berikutnya. ”Serapan ini (kawasan industri) bergantung iklim investasi,” ujarnya dalam konferensi pers yang diadakan pada hari Kamis (2/2/2023).
Penyusutan serapan kawasan industri pada 2022, lanjut Sanny, salah satunya dipengaruhi oleh tren transformasi digital yang membuat pelaku fokus pada pembangunan pusat data serta pemanfaatan teknologi tinggi dalam proses manufaktur. Dia mencontohkan, penerapan teknologi tinggi dapat mengurangi kebutuhan lahan untuk satu pabrik dari 10 hektar menjadi 5 hektar.
Meskipun demikian, Sanny menilai, serapan kawasan industri tetap berprospek di tengah tahun politik 2023 asalkan pemerintah tetap menjaga konsistensi regulasi yang ada. ”Kami berharap jumlah serapan pada 2023 tidak berkurang dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.
Salah satu prospek serapan itu berasal dari kebijakan hilirisasi sumber daya mineral di dalam negeri. Pemerintah tetap mempertahankan kebijakan larangan bijih nikel walaupun tengah mengalami sengketa di tingkat Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Pada akhir 2022 pemerintah juga mengumumkan pelarangan ekspor bijih bauksit mulai Juni 2023.
Menurut Sanny, kebijakan hilirisasi akan mendorong pembangunan smelter di area sekitar wilayah tambang. ”Pengolahan (bijih mineral dalam negeri) akan membutuhkan smelter. Industri-industri turunannya pun berpotensi dibangun di sekitar area tambang karena membutuhkan infrastruktur utilitas (kawasan industri) dan tata ruang wilayah yang mirip,” katanya.
Selain itu, Sanny juga melihat adanya tren penerapan prinsip-prinsip ekonomi sirkular pada kawasan industri karena permintaan global. Saat ini terdapat tiga kawasan industri yang menjadi percontohan, yakni Karawang International Industrial City (KIIC), Batamindo Industrial Park, serta Kawasan Industri MM 2100 Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. Dia berharap tahun ini ada pertumbuhan jumlah industri sebesar 20 persen yang menjadi percontohan dalam penerapan prinsip-prinsip ekonomi sirkular.
KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar (kiri) saat ditemui setelah konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Dalam kunjungan ke kawasan industri yang dikelola PT Indonesia Morowali Industrial Park dan Kawasan Industri Virtue Dragon Nickel Industrial Park, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa menghimpun masukan untuk menyusun master plan kawasan industri. Harapannya, master plan tersebut dapat menata ulang tata ruang yang menunjang perkembangan industri untuk bermanfaat optimal, menjadi penggerak utama kesejahteraan wilayah. ”Jangan sampai adanya kawasan industri di sini mengancam lingkungan dan membuat perubahan besar. Karena itu, perlu juga kita lihat bagaimana tata kelola terhadap lingkungannya,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima, Kamis.
Penyaluran gas
Sementara itu, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT PGN Tbk Heru Setiawan menandatangani nota kesepahaman dengan Direktur PT Kawasan Industri Makassar (KIMA) Alexander Chandra Irawan mengenai pemanfaatan gas bumi pada akhir Januari lalu. ”Kamu akan menggali potensi kerja sama, khususnya terkait penyediaan gas bumi beserta turunannya untuk memenuhi kebutuhan energi tenant di dalam kawasan industri. Kerja sama ini berpotensi meningkatkan volume niaga gas bumi sebesar 1-3 miliar british thermal unit per hari (BBTUD) atas penyaluran gas bumi ke KIMA dan sekitarnya,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (2/2/2023).
Kerja sama tersebut, lanjut Heru, merupakan upaya ekspansi perusahaan dalam penetrasi pasar ke wilayah-wilayah di kawasan timur Indonesia, khususnya yang menyasar sektor industri. Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi area baru penyaluran segmen ritel industri. Dalam menopang kebutuhan liquid natural gas (LNG) di kawasan Indonesia timur, PGN menggandeng PT Kayan LNG Nusantara.
Selain itu, Heru mengatakan, kerja sama dengan PT KIMA yang merupakan bagian dari Holding PT Danareksa (Persero) merupakan wujud dalam mendorong kawasan industri yang ramah lingkungan. ”Harapannya, langkah ini bisa menstimulasi bauran energi ramah lingkungan di tengah transisi,” ujarnya.