Desentralisasi Manufaktur ke Luar Jawa Dukung Indonesiasentris
Pulau Jawa masih memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Indonesia. Perekonomian yang Indonesiasentris dinilai akan terwujud apabila desentralisasi manufaktur ke luar Jawa diperkuat.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Foto udara kawasan industri yang berdekatan dengan akses jalan tol di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/5/2022). Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat total realisasi investasi sepanjang tahun 2022 di Indonesia sebesar Rp 1.207,2 triliun. Sebanyak 52,7 persen investasi terealisasi di luar Jawa dan 47,3 persen di Jawa.
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat total realisasi investasi sepanjang tahun 2022 di Indonesia sebesar Rp 1.207,2 triliun. Realisasi investasi di luar Jawa sudah lebih tinggi dibanding Jawa, yakni 52,7 persen berbanding 47,3 persen. Desentralisasi industri manufaktur perlu diperkuat untuk mewujudkan perekonomian yang Indonesiasentris karena hingga sekarang sebagian besar produk domestik bruto masih disumbang oleh Jawa.
”Dibandingkan periode-periode sebelumnya, termasuk Orde Baru, jelas kalau melihat kondisi atau bangunan terkini, sudah banyak percepatan di luar Jawa walaupun tidak merata. (Wilayah) yang jelas percepatannya itu Sulawesi,” kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Meskipun demikian, menurut Faisal, kondisi tersebut belum cukup kuat untuk menunjukkan perekonomian Indonesia tidak lagi Jawasentris. Hal ini karena sebagian besar produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih disumbangkan oleh Jawa.
Sebagai gambaran, merujuk data Badan Pusat Statistik, perekonomian Indonesia pada triwulan III-2022 berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 5.091,2 triliun. Pulau Jawa berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia sebesar 56,3 persen dengan pertumbuhan 5,76 persen.
Disusul Sumatera dengan kontribusi 22 persen dan pertumbuhan 4,71 persen, Kalimantan 9,42 persen dengan pertumbuhan 5,67 persen, Sulawesi 7,11 persen dengan pertumbuhan 8,24 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,74 persen dengan pertumbuhan 6,69 persen, serta Maluku dan Papua dengan pertumbuhan 2,43 persen dan pertumbuhan 7,51 persen.
RUNIK SRI ASTUTI
Pekerja menggarap pembangunan konstruksi pabrik pengolahan tembaga atau smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jatim, Kamis (2/2/2023). Progres pekerjaan mencapai 51 persen.
Faisal menuturkan, sebagian besar kontribusi perekonomian dari Jawa dan selebihnya disumbang berbagai pulau di luar Jawa. ”Jadi, masih terkonsentrasi (di Jawa) dari sisi ekonominya,” ujarnya.
Demikian pula walaupun banyak infrastruktur yang sudah dibangun di luar Pulau Jawa, tetap saja lebih banyak infrastruktur yang dibangun di Jawa. Rasio sebaran investasi di Jawa dan luar Jawa pun mesti dibedah lokasi dan sektornya.
Selain perkebunan, menurut Faisal, banyak investasi di luar Jawa pada sektor pertambangan dan smelter atau industri pemurnian dan pengolahan. ”Nah, industri smelter ini sebetulnya hanya di beberapa tempat, (seperti) di Sulawesi Tengah dan Tenggara, serta Maluku Utara. Dan, kalau kita melihat karakteristik sektornya, juga sangat padat modal dibandingkan padat karya karena dia (merupakan) industri turunan tambang,” ujarnya.
Artinya, Faisal mengatakan, investasi–terutama di manufaktur yang non-turunan tambang–masih relatif minim di banyak daerah luar Jawa. ”Paling banter (investasi manufaktur) itu di Sumatera. Jadi, tingkat Jawasentrisnya masih kelihatan sekali dalam hal pembangunan manufaktur. Jadi, upaya untuk mendesentralisasikan ini belum terlalu kuat,” katanya.
KOMPAS/SUTTA DHARMASAPUTRA
Ariel Noah bersama Shakira Jasmine tengah mendendangkan lagu di kawasan glamping IKN, Balikpapan, Jumat (23/12/2022).
Dia mengatakan, sebetulnya salah satu yang diharapkan untuk mendesentralisasikan investasi manufaktur ke luar Jawa tersebut adalah di Ibu Kota Nusatara (IKN). ”Tapi IKN pun, terutama pada masa-masa awal, baru akan menstimulasi investasi manufaktur di sekitar IKN, yakni di Kalimantan Timur,” ujar Faisal.
Realisasi investasi
Sebelumnya, saat memberikan pidato kunci pada Mandiri Investment Forum 2023, Presiden Joko Widodo menuturkan, realisasi investasi Indonesia pada tahun 2022 mencapai Rp 1.207 triliun. Realisasi investasi itu tersebar di seluruh Indonesia, yaitu 53 persen di luar Pulau Jawa dan 47 persen di Pulau Jawa.
”Artinya, kita ini sudah tidak Jawasentris lagi, tapi Indonesiasentris. Sulawesi baik, di Maluku Utara baik, Sumatera tumbuh. (Perbandingannya) 53 persen di luar Jawa dan di Jawa 47 persen. Ini sangat-sangat baik karena hampir semua negara sekarang ini rebutan yang namanya investasi,” kata Presiden.
Artinya, kita ini sudah tidak Jawasentris lagi, tapi Indonesiasentris. Sulawesi baik, di Maluku Utara baik, Sumatera tumbuh. (Perbandingannya) 53 persen di luar Jawa dan di Jawa 47 persen.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)
Presiden Joko Widodo menjadi pembicara kunci dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 di Fairmont Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2023). MIF merupakan forum Investasi tahunan, dan pada tahun ini merupakan edisi ke-12.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menyampaikan, terdapat sejumlah hal yang menarik investor dari berbagai negara untuk berinvestasi di Indonesia. Salah satunya ialah pemerataan infrastruktur yang dilakukan Pemerintah Indonesia, baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa.
”Entah itu jalan tol, entah itu pelabuhan, entah itu airport, entah itu jalan provinsi. Meskipun belum selesai, semuanya dalam proses,” kata Presiden Jokowi.
Selain itu, menurut Presiden Jokowi, hal yang dinilai baik oleh banyak negara adalah stabilitas sosial, politik, dan keamanan Indonesia. Kontribusi kepemimpinan Indonesia di G20 dan ASEAN turut menjadi faktor pendukung para investor untuk berinvestasi di Indonesia. ”Dan juga fundamental ekonomi kita yang juga dianggap baik sehingga orang mau berinvestasi di negara kita,” ujar Presiden Jokowi.