Selain menjaring lebih banyak perusahaan masuk bursa, Bursa Efek Indonesia juga memperbanyak produk yang ada. Salah satu produk yang dikembangkan adalah waran terstruktur.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Selain menjaring lebih banyak perusahaan masuk bursa, Bursa Efek Indonesia juga memperbanyak produk yang ada. Salah satu produk yang dikembangkan adalah waran terstruktur. BEI menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada 2026 dari waran terstruktur ini mencapai 5 persen dari total RNTH di bursa.
Perusahaan sekuritas anggota bursa yang menerbitkan waran terstruktur ini diharapkan juga akan semakin banyak lagi. Saat ini, baru ada satu perusahaan sekuritas yang menerbitkan waran terstuktur.
Dia menjelaskan target 5 persen tersebut didapatkan dari bursa-bursa lain yang telah terlebih dahulu memiliki produk waran terstruktur. ”Jadi memang besar harapan kami kontribusi dari waran terstruktur ini terhadap total trading mencapai 5 persen,” kata Direktur Utama BEI Iman Rachman di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Saat ini baru ada satu anggota bursa yang menerbitkan waran terstruktur, yaitu RHB Sekuritas. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, dalam waktu dekat perusahaan sekuritas anggota bursa lainnya akan juga meluncurkan produk waran terstruktur. ”Ada satu lagi, yaitu Maybank Sekuritas,” kata Jeffrey. Direncanakan, Maybank Sekuritas akan menerbitkan delapan seri waran terstruktur.
Jeffrey mengakui saat ini belum banyak perusahaan sekuritas yang menerbitkan waran terstruktur karena terbentur beberapa ketentuan, seperti peraturan kecukupan modal kerja bersih disesuaikan, juga kemampuan dalam perdagangan waran terstruktur sebagai penyedia likuiditas. Maybank Sekuritas akan menerbitkan delapan seri waran terstruktur dengan underlying saham PT Aneka Tambang Tbk, PT Astra International Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Merdeka Coopers Gold Tbk, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Bukit Asam Tbk, dan PT Telkom Indonesia Tbk.
Waran terstruktur merupakan turunan saham yang diterbitkan oleh perusahaan efek anggota bursa. Produk ini memberikan hak kepada pembelinya untuk membeli atau menjual saham yang menjadi underlying pada harga dan tanggal yang telah ditetapkan.
Berdasarkan prospektus, Maybank Sekuritas akan menargetkan pengumpulan dana sebesar Rp 8 triliun dari penerbitan waran terstruktur ini.
Edukasi
Iman juga menambahkan, BEI akan terus melakukan serangkaian edukasi kepada masyarakat mengenai pasar modal. Perkembangan digital telah membuat edukasi ini semakin menyebar ke berbagai kota. Edukasi tidak hanya ditujukan kepada para investor, tetapi juga perusahaan-perusahaan.
”Kami memiliki 30 kantor perwakilan, 728 gerai investasi, dan 380 komunitas,” kata Iman. Semua fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan baik oleh calon investor ataupun calon perusahaan tercatat.
Direktur Penilaian I Gede Nyoman Yetna mengatakan, bursa siap memfasilitasi jika ada perusahaan yang tertarik untuk melepaskan sahamnya kepada publik. ”Tidak hanya edukasi di kelas besar, tetapi perusahaan berkesempatan untuk duduk one on one,” kata Yetna.
Hingga awal Februari ini sudah ada 11 perusahaan baru yang tercatat di bursa. Sementara ada 38 perusahaan yang sedang mempersiapkan diri. ”Minimal dana perolehan sekitar Rp 48 triliun, harga penawaran belum ditetapkan sehingga angka itu merupakan angka perkiraan minimal harga saham yang ditawarkan kepada publik,” kata Nyoman.