logo Kompas.id
EkonomiSelamatkan Petani dari Residu ...
Iklan

Selamatkan Petani dari Residu Pahit Importasi

Petani mengkhawatirkan dampak kenaikan alokasi impor gula mentah untuk rafinasi di tengah potensi banjir gula tahun ini. Rembesan gula rafinasi ke pasar gula konsumsi bisa menekan harga tebu dan kesejahteraan petani.

Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
· 3 menit baca
Petani tebu berbincang sesaat sebelum bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/2/2019). Para petani antara lain menyampaikan problem harga jual yang rendah, masuknya gula impor saat musim panen, dan meminta pabrik tebu BUMN direvitalisasi.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Petani tebu berbincang sesaat sebelum bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/2/2019). Para petani antara lain menyampaikan problem harga jual yang rendah, masuknya gula impor saat musim panen, dan meminta pabrik tebu BUMN direvitalisasi.

Pasar gula konsumsi pada tahun ini diprediksi suram bagi petani. Sebab, stok gula ditaksir berlebih, sementara kuota impor gula mentah dialokasikan lebih tinggi. Rembesannya dikhawatirkan membuat pasar ”banjir” sehingga menekan harga tebu petani.

Kementerian Perdagangan menetapkan alokasi impor gula mentah (raw sugar) 3,6 juta ton untuk produksi gula tahun 2023. Angka itu lebih tinggi dari kebutuhan impor tahun 2022 yang 3,2 juta ton setara gula rafinasi atau 3,36 juta ton gula mentah.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000