Apartemen berbasis kawasan berorientasi transit dinilai terus diminati, karena menawarkan kemudahan akses dan mobilitas.
Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
·3 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pembangunan proyek Distrik 1 Meikarta di Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (6/1/2023). Meski telah menjadi pusat keramaian, pembangunan hunian bertingkat di Meikarta hingga kini belum selesai. Perencanaan kota yang dibangun di lahan seluas 2.200 hektar dan ditargetkan selesai akhir tahun 2018 tersebut meleset. Sekitar 100 orang yang tergabung dalam Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta (PKPKM) pada 5 Desember 2022 berunjuk rasa meminta DPR membantu menyelesaikan gagalnya serah terima unit apartemen dan menuntut uang mereka dikembalikan.
JAKARTA, KOMPAS —Proyek pengembangan apartemen berbasis kawasan berorientasi transit atau transit oriented development/TOD terus berlanjut. Hunian vertikal yang dekat dengan transportasi massal dinilai lebih dilirik masyarakat di tengah tantangan pasar apartemen yang kiat ketat.
PT Adhi Commuter Properti Tbk pada tahun ini akan meluncurkan proyek pengembangan baru apartemen di Cikunir 2, yaitu LRT City Cikunir. Hunian berkonsep TOD itu terkoneksi dengan Stasiun LRT Cikunir.
Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Tbk, Rizkan Firman, mengemukakan, LRT City yang mengusung hunian vertikal berbasis TOD kian diminati oleh masyarakat. Sepanjang tahun 2022, perseroan mencatat pendapatan pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp 1,25 triliun atau tumbuh 35 persen secara tahunan. Realisasi pra-penjualan itu dinilai mencerminkan tumbuhnya minat masyarakat untuk memiliki hunian yang dekat dengan transportasi massal, seperti kereta ringan (LRT).
Hunian berbasis TOD dinilai memberikan keunggulan untuk mobilitas masyarakat. Pangsa pasar yang dibidik di antaranya kalangan milenial. “Hunian berorientasi TOD menjadi jawaban kebutuhan masyarakat, terutama mobilitas dan aksesibilitas yang baik,” kata Rizkan, dalam keterangan tertulis, Jumat (13/1/2023).
Rizkan menambahkan, meningkatnya minat masyarakat terhadap hunian berbasis TOD juga tercermin dari beberapa proyek yang habis terjual. Di antaranya, Tower Accordion LRT City Jatibening, LRT City Tebet, Tower Sapphire Cisauk Point Tangerang, dan kluster Bhumi Anvaya Adhi City Sentul.
Pada tahun 2023, Adhi Commuter Properti fokus terhadap percepatan penyelesaian proyek hunian berbasis TOD di Bekasi, Sentul, dan Tangerang. Setiap proyek apartemen yang dikembangkan memiliki kawasan pengembangan rata-rata seluas 4-6 hektar (ha), disamping proyek rumah tapak seluas 120 ha di Adhi City Sentul. Pihaknya menargetkan pra-penjualan tahun ini tumbuh minimal 35 persen.
“LRT yang akan beroperasi pada pertengahan 2023 akan menjadi stimulus peningkatan penjualan hunian berkonsep TOD yang menempel langsung dengan akses Stasiun LRT,” ujar Rizkan.
Menjelang operasional LRT pada pertengahan 2023, pihaknya juga akan mengembangkan area komersial pada beberapa proyek LRT City. Apartemen TOD berjarak dekat dengan stasiun LRT dinilai merupakan momentum bagi investor untuk kepemilikan aset. Aset properti itu berpotensi menjadi sumber pendapatan berulang (recurring income) untuk disewakan.
Di sisi lain, peluang kerja sama dengan mitra strategis akan dioptimalkan, di antaranya pengembangan properti residensial Oase Park di lahan milik PPD di Ciputat (Terminal Transjakarta) yang juga berkonsep TOD.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Pembangunan gedung bertingkat di Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (7/12/2022). Gedung-gedung bertingkat seperti hotel, gedung perkantoran, dan apartemen terus tumbuh di daerah-daerah penyangga Jakarta.
Angkat keunggulan
Sebelumnya, Ketua Umum Arebi, Lukas Bong, menilai, peluang masih terbuka untuk apartemen di daerah pusat bisnis (CBD) dan kawasan berorientasi transit. Jika apartemen di CBD menyasar investor dan ekspatriat, maka apartemen di area TOD perlu diarahkan untuk dihuni (end user).
Tantangannya, yakni menarik konsumen untuk melihat keunggulan apartemen di tengah tren pasar rumah tapak. Kerap terjadi, konsumen membanding-bandingkan apartemen seharga Rp 700-800 juta dengan rumah tapak di harga yang sama. Oleh karena itu, diperlukan strategi mengangkat keunggulan fasilitas apartemen, serta lokasi yang strategis agar konsumen tidak perlu lagi beli mobil.
“Ini momentum bagi pengembang untuk memberi gimmick kepada investor buyer dan end user untuk kembali (membidik) ke apartemen. Apartemen perlu ditawarkan lebih menarik, termasuk keunggulan fasilitas dan lokasi,” kata Lukas.