Bunga KPR Menurun di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga
Suku bunga KPR masih berada dalam tren menurun meskipun Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan.
Oleh
Ayu Octavi Anjani
·3 menit baca
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Hunian rumah tapak terus bermunculan di Bekasi, Jawa Barat, seperti yang terlihat di kawasan Kedungjaya, Senin (9/1/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 200 basis poin sejak Agustus 2022 hingga menjadi 5,5 persen saat ini. Tren kenaikan suku bunga acuan tersebut telah mengerek suku bunga dana dan kredit perbankan. Kendati demikian, industri perbankan masih menahan kenaikan suku bunga kredit pemilikan rumah, bahkan cenderung menurunkannya.
Berdasarkan data BI, rata-rata suku bunga deposito 1 bulan meningkat dari 2,86 persen pada Juli 2022, atau sebelum terjadi kenaikan suku bunga acuan, menjadi 3,7 persen per November 2022.
Kenaikan suku bunga acuan juga telah ditransmisikan pada suku bunga seluruh jenis kredit, yakni kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi.
Kenaikan suku bunga acuan selama periode Agustus hingga November 2022 telah direspons dengan peningkatan suku bunga kredit konsumsi sebesar 181 basis poin (bps), diikuti oleh suku bunga jenis kredit modal kerja dan kredit investasi masing-masing sebesar 24 bps dan 15 bps.
Kondisi tersebut menunjukkan kenaikan suku bunga acuan BI telah mendongkrak suku bunga dana dan kredit perbankan.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)
Petugas memberikan informasi kepada nasabah mengenai pembiayaan KPR perumahaan di Plaza KPR BTN, Jakarta, Rabu (17/2/2021).
Bunga KPR turun
Namun, tidak semua jenis kredit mengikuti tren kenaikan suku bunga. Berdasarkan data asesmen transmisi suku bunga kebijakan yang dirilis BI, suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) justru turun 5 basis poin dari 5,61 persen pada Juli 2022 menjadi 5,56 persen pada November 2022.
Dalam laporan asesmen itu, BI menyebut, menurunnya bunga KPR di tengah tren kenaikan suku bunga terjadi karena perbankan berupaya mendorong pertumbuhan KPR yang melambat pada triwulan II-2022. Selama periode tersebut, pertumbuhan KPR sempat melambat dari 10 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 7 persen.
Bank terbesar di Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI), hingga kini belum menaikkan suku bunga KPR-nya.
”Saat ini suku bunga KPR bank BRI mulai dari 2,77 persen tetap selama setahun hingga 4,97 persen tetap selama lima tahun. Secara teknis, penyesuaian suku bunga kredit tidak bisa dilakukan serta merta begitu suku bunga acuan berubah. Hal tersebut karena berbagai faktor, di antaranya faktor likuiditas serta struktur simpanan dan pinjaman yang berbeda-beda antar masing-masing bank,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank BRI Aestika Oryza Gunarto, Senin (9/1/2023).
Ekonom dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Ryan Kiryanto, menilai, tren menurunnya suku bunga KPR juga dipicu oleh adanya stimulus dari BI untuk memudahkan penyaluran KPR. Selain itu, ada dorongan dari pemerintah untuk memenuhi pembangunan rumah baru minimal 1 juta unit per tahun.
”Saat ini juga ada subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah,” ujar Ryan, Senin.
Lebih jauh, Ryan memprediksi suku bunga acuan BI akan menurun mengikuti pergerakan inflasi yang kian melandai. Ini akan membuat ke depannya bunga KPR akan kian rendah.
Rizka Rahmawati (31), seorang karyawan swasta yang sudah menjalankan KPR sejak 2018, mengakui, sejak Agustus 2022 hingga saat ini belum ada kenaikan suku bunga KPR.