Cadangan Devisa 2022 Tergerus untuk Stabilkan Rupiah
Pada 2022, kinerja ekspor memang positif. Namun, di saat yang sama, tekanan terhadap nilai tukar rupiah terus terjadi sehingga Bank Indonesia harus mengintervensi pasar. Hal ini mempengaruhi posisi cadangan devisa.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
KOMPAS/PRIYOMBODO
Uang rupiah terlihat di meja kasir di tempat penukaran valuta asing di Valuta Inti Prima di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2023). Sepanjang 2022, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 9,31 persen.
JAKARTA, KOMPAS -- Besaran cadangan devisa Indonesia pada Desember 2022 tergerus 5,31 persen dibandingkan posisi Desember 2021. Kendati Indonesia mencatat kinerja ekspor positif, cadangan devisa tetap menurun lantaran intervensi Bank Indonesia sepanjang tahun 2022 untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.
Mengutip data Bank Indonesia (BI), cadangan devisa Indonesia pada Desember 2022 sebesar 137,2 miliar dollar AS menurun 5,31 persen dibandingkan periode Desember 2021 yang sebesar 144,90 miliar dollar AS.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menjelaskan, penurunan cadangan devisa pada 2022 unik karena sepanjang tahun lalu, Indonesia mencatat kinerja ekspor positif yang ditandai dengan surplus neraca perdagangan. Kinerja positif ini semestinya juga meningkatkan cadangan devisa.
Namun, di saat yang sama, sepanjang 2022 memang terjadi tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Mengutip kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah pada perdagangan terakhir di 2022 yakni Jumat (30/12/2022), ditutup pada level Rp 15.592. Nilai ini menurun 9,31 persen dibandingkan perdagangan terakhir di 2021 yakni 31 Desember 2021 yang pada level Rp 14.263.
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Desember 2022. Sumber: INDEF
Pelemahan nilai tukar rupiah ini dipicu oleh normalisasi kebijakan moneter bank sentral di seluruh dunia. Hal ini memicu arus modal keluar dari dalam negeri (capital outflow) sehingga menurunkan pasokan dollar AS di dalam negeri. Dampaknya nilai tukar rupiah melemah.
“Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, BI menjalankan intervensi di pasar keuangan. Hal inilah yang menggerus cadangan devisa Indonesia pada 2022,” ujar Faisal, Sabtu (7/1/2022).
Ia memperkirakan pada 2023, besaran cadangan devisa akan dipengaruhi oleh tarik-menarik besaran ekspor dan impor. Harga komoditas energi di pasar global diharapkan tetap berada pada tingkat yang kondusif untuk menjaga kinerja ekspor.
Besaran cadangan devisa akan dipengaruhi oleh tarik-menarik besaran ekspor dan impor.
Di sisi lain, dengan dicabutnya pembatasan kegiatan masyarakat, aktivitas ekonomi dalam negeri makin menggeliat. Permintaan dan konsumsi masyarakat ikut meningkat. Akan tetapi, hal ini juga mengandung konsekuensi tingkat impor akan meningkat.
Ketidakpastian global masih berpotensi menimbulkan gejolak nilai tukar rupiah. Hal ini tetap harus diantisipasi dengan intervensi BI. Gejolak nilai tukar tentu akan mempengaruhi cadangan devisa Indonesia.
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
Perkembangan cadangan devisa Desember 2022 di berbagai negara. Sumber: INDEF
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) M Nawir Messi menjelaskan, tergerusnya cadangan devisa Indonesia pada 2022 merupakan konsekuensi logis BI melakukan intervensi di pasar keuangan. Arus modal keluar yang dipicu oleh kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) menimbulkan depresiasi rupiah. Inilah yang coba distabilkan BI dengan intervensi di pasar keuangan.
Ia mengatakan, ada langkah yang harus diambil pemerintah yakni membawa pulang devisa hasil ekspor (DHE). Saat ini, lanjut Nawir, banyak DHE hasil transaksi eksportir Indonesia yang disimpan di Singapura dan tidak masuk dalam sistem keuangan dalam negeri. Jika DHE bisa masuk ke sistem keuangan Indonesia, hal itu akan menambah pasokan dollar AS sehingga akhirnya bisa ikut menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
Posisi Cadangan devisa Indonesia Desember 2022 meningkat jika dibandingkan dengan November 2022. Sumber: Bank Indonesia
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, pihaknya memandang cadangan devisa Indonesia tetap memadai. Hal itu didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga.
“Seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional,” ujar Erwin dalam keterangannya, Jumat.
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2022 mencapai 137,2 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2022 sebesar 134,0 miliar dolar AS. Peningkatan posisi cadangan devisa pada Desember 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman pemerintah.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.