Bandara I Gusti Ngurah Rai Kini Layani Rute Bali-Melbourne
Rute penerbangan Australia-Bali kini bertambah dengan dioperasikannya rute Melbourne-Bali-Melbourne melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai. Australia berkontribusi penting bagi pariwisata Indonesia, khususnya Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
ISTIMEWA/HUMAS PT ANGKASA PURA I BANDARA I GUSTI NGURAH RAI
Dokumentasi Humas PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menampilkan seremoni penyemprotan air (water salute) menyambut kedatangan pesawat dari Australia di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (5/1/2023).
BADUNG, KOMPAS — Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, kini melayani penumpang dan penerbangan rute Bali-Melbourne pergi pulang. Maskapai Batik Air menambah konektivitas antara Bali dan Australia dengan mengoperasikan rute baru, yakni, Melbourne-Bali-Melbourne, mulai Kamis (5/1/2023).
Kedatangan pesawat dari Melbourne, Australia, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (5/1/2023) sekitar pukul 09.50 WITA, disambut dengan seremoni penyemprotan air atau water salute terhadap pesawat saat akan parkir. Pesawat Boeing 738, yang dioperasikan Batik Air, itu mengangkut 141 penumpang dari Melbourne, Australia.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Handy Heryudhitiawan menyatakan, bertambahnya rute dari Australia ke Bali dan sebaliknya, dari Bali ke Australia, menjadi sinyal kuat pemulihan pariwisata di Indonesia, khususnya Bali.
Handy menyambut antusias penambahan rute Australia-Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.
”Ini sinyal kuat bahwa Pulau Dewata semakin diminati wisatawan Australia,” katanya dalam keterangan tertulis dari PT Angkasa Pura I (Persero), Kamis.
Handy mengatakan, kunjungan dari Australia mendominasi kedatangan penumpang rute internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Hal itu juga didukung dengan rute penerbangan dari kota-kota di Australia ke Bali yang mencapai tujuh kota.
ISTIMEWA/HUMAS PT ANGKASA PURA I BANDARA I GUSTI NGURAH RAI
Dokumentasi Humas PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menampilkan seremoni penyambutan kedatangan penumpang dari Australia di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (5/1/2023).
Hingga saat ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani 24 rute internasional yang dioperasikan oleh 29 maskapai penerbangan.
Namun, tahun ini, khususnya periode summer, kami belum menerima konfirmasi dari maskapai yang melayani rute negara tersebut. (Handy)
Rute internasional terbanyak, berdasarkan catatan pihak pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai, adalah dari dan menuju Australia dengan jumlah penerbangan dalam sehari rata-rata 19 penerbangan.
Terdapat tujuh rute dari dan menuju Australia yang melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, yaitu, Adelaide, Brisbane, Darwin, Melbourne, Perth, Sydney, dan Queensland.
Sejalan dengan kondisi di Bandara I Gusti Ngurah Rai tersebut, Badan Pusat Statistik Provinsi Bali juga mencatat wisatawan asal Australia mendominasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali.
Selama periode November 2022, misalnya, wisman asal Australia berkontribusi sebesar 25,44 persen atau sebanyak 73.113 kunjungan dari total jumlah kedatangan wisman ke Bali sebanyak 287.398 kunjungan.
Wisatawan
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Suasana di kawasan Pantai Kuta, Badung, Kamis (5/1/2023). Kawasan wisata andalan Bali tersebut masih ramai didatangi wisatawan.
Sementara itu, dalam acara The Weekly Brief With Sandi Uno yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara daring, Senin (2/1/2023), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno juga mengingatkan seluruh maskapai penerbangan, baik nasional maupun internasional, agar selalu mematuhi prosedur dan aturan sesuai undang-undang dalam upaya menjamin keselamatan penerbangan.
”Peraturan harus ditegakkan demi keselamatan bersama,” kata Sandiaga dalam acara tersebut.
Kemenparekraf menargetkan pencapaian wisata Indonesia pada 2023 akan menjadi 3,5 juta sampai 7,4 juta kunjungan wisman dan sekitar 1,2 miliar sampai 1,4 miliar pergerakan wisatawan dalam negeri.
Bali dinyatakan sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia yang diharapkan dapat mendukung pencapaian target pariwisata Indonesia 2023 itu.
Sandiaga juga menyatakan kesiapan Indonesia menyambut wisman, termasuk wisman asal China, karena situasi pandemi Covid-19 secara umum sudah terkendali.
Kesiapan Indonesia itu juga didukung dengan dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh Presiden Joko Widodo per 30 Desember 2022 dan kebijakan Pemerintah China membuka perbatasan mulai 8 Januari 2023.
”Dalam menyambut wisatawan China kami lakukan dalam prinsip tentunya terbuka dengan penuh kehati-hatian,” ujarnya.
Pemerintah masih memberlakukan Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 25 Tahun 2022 untuk Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) Dalam Masa Pandemi Covid-19.
Adapun pihak pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, juga menyatakan kesiapan mereka menerima penumpang rute internasional dari China. Selama 2022, Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali melayani maskapai Eva Air, Cathay Pacific, dan China Airlines yang juga melayani penerbangan rute Taipei dan Hong Kong.
”Namun di tahun ini, khususnya periode summer, kami belum menerima konfirmasi dari maskapai, yang melayani rute negara tersebut,” kata Handy.
Lebih lanjut diterangkan, pemberlakuan pelayanan penumpang kedatangan internasional di Bandara I Gusti Ngurai Rai mengacu Surat Edaran Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nomor 88 Tahun 2022.
Secara umum, surat edaran itu mengatur ketentuan keimigrasian, kewajiban penggunaan aplikasi Peduli Lindungi, dan kewajiban menunjukkan sertifikat sudah divaksin Covid-19 dosis kedua.
Penumpang yang tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai juga wajib mengikuti pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan dokumen kesehatan, pemeriksaan keimigrasian, dan pemeriksaan kepabeanan.