Harga Masih Tinggi meski Sebagian Beras Impor Telah Tiba
Harga beras medium masih relatif tinggi kendati sebagian beras impor telah tiba di Tanah Air. Pasokan beras ke pasar dinilai belum sepadan dengan permintaan sehingga harganya bertahan tinggi beberapa bulan terakhir.
Oleh
MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI
·4 menit baca
KOMPAS/PRIYOMBODO
Pedagang memeriksa kualitas beras yang baru dipasok ke kiosnya di pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (2/1/2023). Komoditas beras yang menyumbang inflasi pada Desember 2022 harganya terus meningkat.
JAKARTA, KOMPAS — Kendati beras impor sudah masuk ke Indonesia sejak pertengahan Desember 2022, harga beras di awal tahun 2023 masih berada di atas harga eceran tertinggi atau HET sebagaimana ketentuan pemerintah. Oleh sebab itu, pedagang berharap jumlah beras untuk operasi pasar ditingkatkan lagi.
Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Zulkifli Rasyid menyebutkan, harga beras medium di tingkat pedagang saat ini masih lebih dari Rp 10.000 per kilogram (kg). Laman PIBC menyebutkan, rata-rata harga beras medium di pasar itu per Rabu (4/1/2023) Rp 11.043 per kg, lebih tinggi dibandingkan rata-rata Januari 2022 yang Rp 9.786 per kg atau Januari 2021 yang tercatat Rp 9.999 per kg.
”Pasokan beras operasi pasar dari Bulog masih ada, tetapi jumlahnya tidak cukup. Stok beras yang dikuasai pedagang saat ini mungkin cukup kira-kira untuk 10 hari ke depan. Di sisi lain, beras impor belum masuk ke pasar induk,” katanya saat dihubungi, Rabu (4/1).
Pada 3 Januari 2023, stok beras yang ada di pasar induk tersebut mencapai 23.808 ton. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan Januari tahun lalu yang mencapai 27.570 ton. Proporsi beras dari Bulog mencapai 6,18 persen. Sementara pasokan lain, antara lain dari Karawang, mencapai 37,52 persen, Jawa Tengah 19,3 persen, Cirebon 12,02 persen, dan antarpulau 11,91 persen.
Di tingkat konsumen, harga beras medium juga berada di atas HET yang ditetapkan sebesar Rp 9.450-Rp 10.250 per kg berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017. Padahal, beras yang diimpor Perum Bulog sudah tiba secara bertahap pada 16 Desember 2022. Bulog mendapatkan kuota impor beras sebanyak 200.000 ton hingga akhir 2022 dan 300.000 ton pada awal tahun 2023.
Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan menunjukkan, rata-rata nasional harga beras medium per 3 Januari 2023 mencapai Rp 11.200 per kg. Angka ini 0,9 persen lebih tinggi dibandingkan posisi per 16 Desember 2022 yang mencapai Rp 11.100 per kg.
Defisit
Data Panel Harga Badan Pangan Nasional menunjukkan tren yang sama dengan PIBC. Rata-rata nasional harga beras di tingkat pedagang eceran per 3 Januari 2023 mencapai Rp 11.470 per kg atau lebih tinggi dibandingkan angka pada saat beras impor tiba bulan lalu, yakni Rp 11.390 per kg.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis mencatat, rata-rata nasional harga beras medium di pasar tradisional per 16 Desember 2022 mencapai Rp 12.350 per kg hingga Rp 12.550 per kg. Harga ini merangkak naik menjadi Rp 12.450 per kg hingga Rp 12.650 per kg pada 4 Januari 2023.
Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga beras medium masih tinggi lantaran jumlah konsumsi bulanan lebih tinggi dibandingkan produksinya. Data yang dihimpun dan diolah NFA menunjukkan, konsumsi beras pada Desember 2022 dan Januari 2023 masing-masing 2,53 juta ton dan 2,51 juta ton, sedangkan produksinya diperkirakan 1,42 juta ton dan 1,31 juta ton.
Dalam operasi pasar, Arief mengatakan, Bulog mengeluarkan cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikonversi dari stok komersial hasil pengadaan dalam negeri terlebih dahulu. Beras impor dikeluarkan setelah itu. Dengan demikian, stok yang lebih lama disalurkan dulu sehingga terjadi perputaran (refreshment) stok.
Arief menambahkan, NFA menerbitkan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 15/ 2022 tentang Stabilisasi Pasokan dan Harga Beras, Jagung, dan Kedelai di Tingkat Konsumen sebagai landasan kebijakan operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog. Dalam regulasi tersebut, gejolak harga beras didefinisikan dengan peningkatan harga beras sebesar 5 persen di tingkat konsumen.
Data Bulog menunjukkan, per 31 Desember 2022, realisasi operasi pasar CBP sepanjang 2022 mencapai 1,26 juta ton. Sementara realisasi pengadaan beras dalam negeri sepanjang 2022 mencapai 994.000 ton. Stok beras yang dikelola Bulog per akhir 2022 berada di posisi 336.000 ton, sedangkan per 4 Januari 2023 berkurang menjadi 341.000 ton.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebutkan, jumlah beras impor yang sudah masuk ke Indonesia hampir mencapai 100.000 ton. Impor akan berlanjut pada Januari 2023. Pihaknya memberi peringatan kepada Bulog agar impor tidak lebih dari Februari 2023 karena sudah mendekati masa panen raya.