Sejumlah kota besar, terutama di Pulau Jawa, masih jadi tujuan favorit masyarakat untuk berlibur. Selama liburan Natal dan Tahun Baru, tingkat okupansi kamar hotel di wilayah tersebut mencapai lebih dari 50 persen.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kota-kota besar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jabodetabek masih menjadi sasaran favorit masyarakat untuk berlibur pada musim liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Tingkat okupansi kamar hotel yang mencapai lebih dari 50 persen di sejumlah wilayah itu menjadi buktinya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno menyampaikan, tingkat okupansi kamar hotel di obyek wisata yang berada di daerah-daerah favorit itu, lebih dari 50 persen selama momen libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Kota Yogyakarta, Kabupaten dan Kota Bandung, Malang, dan Kabupaten Bogor jadi rujukan yang marak dituju wisatawan.
”Tingkat okupansi hotel selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 sangat menggembirakan. Di daerah wisata, seperti Bandung, Yogyakarta, Surakarta, dan Bali, tingkat okupansinya mencapai 100 persen. Ada juga sebagian hotel di daerah wisata itu yang melaporkan tingkat keterisian kamar berkisar 80–90 persen,” ujarnya saat konferensi pers mingguan di Jakarta, Senin (2/1/2023) petang.
Menurut Sandiaga, jumlah penumpang maskapai penerbangan secara nasional selama periode libur Natal dan Tahun Baru masih dalam proses penghitungan. Pihaknya baru menerima laporan khusus di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali yang melayani 624.925 penumpang atau rata-rata 56.811 orang per hari selama 19-29 Desember 2022. Jumlah pergerakan pesawat tercatat 3.796 pergerakan, terdiri dari 2.265 pesawat domestik dan 1.511 pesawat internasional.
Berdasarkan data survei Kementerian Perhubungan yang diolah oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, terdapat 44,2 juta pergerakan orang selama momen libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Jumlah ini telah mencakup orang yang bepergian saat Natal, Natal dan Tahun Baru, serta Tahun Baru.
Daftar provinsi atau kabupaten/kota populer tujuan liburan Natal dan Tahun Baru yang disampaikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu relatif tidak berbeda jauh dengan data yang dimiliki pelaku industri. Sekretaris Perusahaan PT Panorama Sentrawisata Tbk, AB Sadewa, Selasa (3/1/2023), di Jakarta, mengatakan, beberapa paket destinasi favorit selama liburan Natal dan Tahun Baru yang selalu dipesan adalah Bali, diikuti Yogyakarta, Medan, Lombok, dan Labuan Bajo. Sementara paket destinasi mancanegara yang terekam banyak dipesan adalah Eropa Barat, diikuti Turki, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan.
”Wisatawan biasanya menggunakan masa libur utama (Lebaran, libur sekolah, Natal, dan Tahun Baru) untuk berlibur ke destinasi populer karena faktor akomodasi lebih banyak. Pilihan obyek wisata juga variatif. Opsi transportasi juga beragam dengan harga tiket lebih terjangkau,” ujarnya.
Wisatawan biasanya menggunakan masa libur utama untuk berlibur ke destinasi populer karena faktor akomodasi lebih banyak.
Menurut Sadewa, faktor kecukupan kapasitas akomodasi, jumlah moda transportasi, dan kemudahan akses bepergian jadi pertimbangan utama wisatawan. Sebab, faktor-faktor tersebut akan berpengaruh ke mekanisme harga. Daerah -daerah tujuan wisata favorit biasanya telah memenuhi semua faktor itu.
”Apabila tujuan liburan semata-mata untuk ‘melarikan diri’, wisatawan biasanya mencari daerah yang kurang populer demi memperoleh pengalaman berbeda. Namun, masa libur utama biasanya diisi oleh wisatawan yang ingin bepergian berkelompok. Bersama anggota keluarga, misalnya,” kata Sadewa.
Chief Marketing Officer Traveloka Shirley Lesmana mengatakan, menjelang akhir tahun lalu terpantau peningkatan bepergian ke kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bali. Sementara dilihat dari tujuan internasional, Singapura, Malaysia, dan Thailand masih tetap jadi pilihan favorit berlibur karena bebas visa. Ragam pilihan penerbangan langsung pun tersedia.
”Kami juga mengamati, tren konsumen menggunakan moda transportasi darat untuk liburan naik signifikan, seperti bus dan travel. Sepanjang tahun 2022, penggunaan moda transportasi darat, terutama untuk bepergian di wilayah Jawa dan Sumatera, naik hampir tiga kali lipat,” katanya.
Peningkatan minat konsumen pada produk bus dan travel didasari oleh beberapa faktor. Sebagai contoh, titik keberangkatan dan jangkauan destinasi lebih dekat dengan konsumen, harga tiket bus yang lebih terjangkau, serta ragam tipe bus yang semakin bervariasi.