logo Kompas.id
EkonomiEkspor Bijih Bauksit...
Iklan

Ekspor Bijih Bauksit Dihentikan Mulai Juni 2023

Penghentian ekspor bijih bauksit dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Pemerintah bersama pihak terkait lainnya mesti menyiapkan mitigasi dari dampak kebijakan ini.

Oleh
NINA SUSILO, BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA, ADITYA PUTRA PERDANA, Hendriyo Widi
· 5 menit baca
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) memberi hormat saat Presiden Joko Widodo hadir untuk mengumumkan larangan ekspor bauksit di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Dalam pengumuman ini, Menteri ESDM Arifin Tasrif (kanan) turut mendampingi.
KOMPAS/NINA SUSILO

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) memberi hormat saat Presiden Joko Widodo hadir untuk mengumumkan larangan ekspor bauksit di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Dalam pengumuman ini, Menteri ESDM Arifin Tasrif (kanan) turut mendampingi.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia memutuskan menghentikan ekspor bauksit mentah mulai Juni 2023. Keputusan itu, antara lain, didasarkan pada penghentian ekspor bijih nikel yang malah memberikan peningkatan nilai ekspor pada komoditas turunan nikel.

Penghentian ekspor bijih nikel sejak 2020 meningkatkan nilai ekspor komoditas turunan nikel dari hanya 1,1 miliar dollar AS atau Rp 17 triliun pada akhir 2014 menjadi 20,9 miliar dollar AS atau Rp 326 triliun pada 2021. Presiden Joko Widodo memperkirakan tahun 2022 ekspor nikel bisa melebihi Rp 468 triliun atau lebih dari 30 miliar dollar AS. Keberhasilan ini akan dilanjutkan dengan penghentian ekspor bahan mentah dari komoditas lain.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000