Indico, Anak Usaha Telkomsel Fokus Mengembangkan Tiga ”Start Up” pada 2023
Indonesia Digital Ecosystem atau Indico akan fokus mengembangkan tiga usaha rintisan berbasis teknologi atau ”start up” yang dimilikinya pada 2023 mendatang.
Oleh
Axel Joshua Halomoan Raja Harianja
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia Digital Ecosystem atau Indico akan fokus mengembangkan tiga usaha rintisan berbasis teknologi atau start up yang dimilikinya pada 2023 mendatang. Indico merupakan anak usaha operator telekomunikasi seluler PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel yang fokus menaungi inovasi teknologi digital.
Adapun bisnis start up yang dinaungi Indico sejak didirikan pada 16 Desember 2021 itu ialah Fita, health-tech start up yang bergerak di bidang gaya hidup sehat; Kuncie, edu-tech start up yang menyediakan layanan belajar online bersertifikat untuk meningkatkan keterampilan kerja; dan Majamojo, games publisher yang menyediakan platform bagi para pengembang games lokal.
”Fokus kita mengembangkan di sekitar itu (tiga start up) sampai satu semester ke depan,” kata Chief Executive Officer (CEO) Indico Andi Kristianto dalam acara malam perayaan 1 tahun Indico di Jakarta Selasa (20/12/2022) malam.
Andi menyampaikan, strategi yang dilakukan Indico untuk mengembangkan tiga start up itu dengan memanfaatkan aset-aset yang dimiliki Telkomsel. Aset-aset yang dimaksud adalah 260.000 base transceiver station (BTS) yang sebagian besar telah didukung teknologi 4G dan 5G. Dukungan ekosistem digital berupa jaringan koneksi itu akan membantu start up mengembangkan layanan berbasis digitalnya.
Telkomsel juga memiliki lebih dari 170 juta pengguna yang tersebar di 514 kota/kabupaten di Indonesia. Dukungan ekosistem berupa basis pengguna ini dapat mengembangkan pasar dan produk yang telah dimiliki start up.
Aset lainnya ialah kematangan Telkomsel yang telah beroperasi selama 27 tahun. Cakupan jaringan dan basis pengguna yang dimiliki diyakini akan membantu start up dalam memahami kebutuhan pasar serta menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Andi mencontohkan, Fita memiliki fitur yang bertujuan mempertemukan pelatih olahraga dengan konsumennya.
”Telkomsel itu bisa membantu coach-coach yang mungkin ada di kota-kota kecil bahwa mereka punya ilmu untuk mengajak orang bergaya hidup sehat yang dipertemukan di platform Fita,” kata Andi.
Sementara untuk start up Kuncie, Indico berencana berkolaborasi dengan institusi pendidikan lainnya. Saat ini, Kuncie telah berkolaborasi dengan School of Business & Management Institut Teknologi Bandung (ITB).
”Untuk Majamojo, sekarang kita lagi membangun games. Kita pengin banget mendorong agar games Indonesia bisa jadi tuan rumah di negara sendiri. Kita masih melihat bagaimana caranya tiga (start up) ini bisa growing,” ujar Andi.
Dalam acara yang sama, CEO dan Co-founder Corporate Inovation Asia (Cias) Indrawan Nugroho berpandangan, pertempuran bisnis saat ini bukanlah perusahaan melawan perusahaan, melainkan ekosistem melawan ekosistem. Menurut dia, kolaborasi juga menjadi kunci agar ekosistem perusahaan digital semakin kuat.
”Telkom Group ada ekosistemnya, di luar sana ada eksositem lain yang bisa diajak kolaborasi. Contoh, Gojek-Tokopedia masing-masing punya eksositem sendiri. Begitu digabung, kekuatannya luar biasa,” kata Indrawan.