Aktivitas Ekonomi di Pusat Perbelanjaan Menggeliat
Sejumlah pusat perbelanjaan kembali hidup yang ditandai dengan meningkatkan pengunjung menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Namun, konsumsi masyarakat terhadap pakaian diprediksi tidak menjadi fokus.
Oleh
Ayu Octavi Anjani, WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kegiatan ekonomi di sejumlah pusat perbelanjaan menjelang Hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 mulai menggeliat, bahkan cenderung membaik yang ditandai dengan meningkatnya pengunjung sebab pandemi mulai melandai. Namun, masih terdapat sejumlah toko pakaian hingga sepatu yang terlihat sepi meskipun tanda diskon akhir tahun telah terpasang.
Berdasarkan pantauan pada Sabtu dan Minggu (17-18/12/2022), sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta, seperti Mall Kota Kasablanka, Puri Indah Mall, serta Senayan City terlihat ramai pengunjung. Selain karena akhir pekan, kepadatan pengunjung terjadi sebab menjelang Hari Natal dan Tahun Baru.
Sejumlah toko pakaian dan sepatu dengan jenama yang beragam menjadi titik kepadatan pengunjung Mall Kota Kasablanka. Terdapat pengunjung yang belanja atau sekadar melihat-lihat model baru yang dikeluarkan jenama tersebut.
Ketersediaan produk yang dipajang juga semakin menipis sebab banyak yang sudah terjual. Padatnya pengunjung membuat petugas tidak sempat mengisi kembali produk pajangan akibat fokus melayani pengunjung yang menumpuk.
Natalie Sandra (27), seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta sekaligus pengunjung Mall Kota Kasablanka memanfaatkan diskon untuk berbelanja menjelang Hari Natal dan Tahun Baru. Selain itu, dirinya berbelanja pakaian untuk kebutuhan Natal.
”Saya jalan-jalan sebelum pulang ke Semarang, sekaligus mencari sepatu dan pakaian baru untuk merayakan Hari Natal di sana,” ucap Natalie saat sedang berbelanja di salah satu tenan di Mall Kasablanka pada Minggu (18/12/2022).
Meningkatnya pengunjung juga terjadi di Mall Ciputra, Jakarta Barat. Kegiatan ekonomi di sana meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, apalagi saat pandemi Covid-19.
”Kegiatan ekonomi Mall Ciputra semakin membaik dari hari ke hari, bulan ke bulan, serta tahun ke tahun. Peningkatannya sekitar 8-10 persen dibandingkan dengan tahun lalu karena selalu banyak diskon,” ucap General Manager Mall Ciputra Ferry Irianto saat dihubungi pada Selasa (20/12/2022).
Suasana berbeda terlihat pada sejumlah tenan pakaian hingga sepatu di Mall Grand Indonesia dan Pacific Place, Jakarta Pusat pada Rabu (21/12/2022). Sejumlah tenan pakaian dan sepatu terkenal terlihat sepi pengunjung pada hari biasa meskipun semakin mendekati Hari Natal dan tanda diskon akhir tahun telah terpasang di setiap kaca etalase.
Penjaga salah satu tenan pakaian yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, pengunjung memang tidak terlalu banyak bahkan sepi ketika hari biasa, meskipun semakin mendekati Hari Natal dan Tahun Baru. Saat akhir pekan pun, pengunjung yang datang tidak sampai menumpuk.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, menilai, keinginan belanja masyarakat mulai terdorong sebab mobilitas dan ekonomi mulai pulih. Uang yang sebelumnya disimpan di bank sudah mulai dibelanjakan kembali.
”Menurut saya, efek pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat juga memilih menabung. Saat ini mereka sudah berani membelanjakan uang yang ditabung tersebut sehingga menguntungkan ritel saat ini,” ucap Bhima.
Meskipun begitu, menurut dia, konsumsi belanja masyarakat terhadap pakaian memang diprediksi tetap tumbuh, tapi masih dibawah rata-rata total konsumsi rumah tangga. Adapun konsumsi peralatan rumah tangga pada triwulan III-2022 bertumbuh 2,3 persen. Menurut Bhima, pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih belum optimal dan masih berada di bawah rata-rata konsumsi.
Lebih jauh, Bhima berpendapat, konsumsi masyarakat terhadap pakaian dan barang-barang penunjang lainnya diprediksi belum menjadi fokus pada 2023 yang disebabkan oleh isu resesi. Masyarakat lebih fokus pada belanja makanan, minuman, dan hiburan.
”Masyarakat sudah sangat lelah dengan pandemi Covid-19, ditambah dengan isu resesi pada 2023. Jadi, mereka lebih membutuhkan sesuatu yang menghibur diri, seperti kuliner dan pariwisata. Saat ini konsumsi masyarakat terhadap transportasi, restoran, dan hotel naik 12,8 persen dan 9 persen,” ucap Bhima.