Aktivitas Masih Tinggi, Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2022 Diperkirakan Capai 5,17 Persen
Konsumsi dan aktivitas ekonomi yang stabil menopang pertumbuhan ekonomi tetap di atas 5 persen pada triwulan keempat tahun ini.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim Ekonom Bank Mandiri mengatakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini akan mencapai 5,17 persen. Penopangnya adalah aktivitas ekonomi dan konsumsi yang masih tinggi.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, tingkat belanja masyarakat sejak Juni hingga Desember atau selama 6 bulan terakhir dalam posisi stabil. Secara sektoral, perekonomian menunjukkan kinerja yang semakin membaik pada triwulan ketiga. Sektor-sektor terkait mobilitas, seperti sektor transportasi dan hotel & restoran, telah menunjukan peningkatan aktivitas yang signifikan.
Lebih dari itu, sektor-sektor lain pun menunjukkan kinerja pertumbuhan yang semakin solid dengan mayoritas sektor sudah memiliki level aktivitas ekonomi yang jauh melebihi level sebelum pandemi Covid-19 tahun 2019. Periode liburan Natal dan Tahun Baru 2022 diharapkan bisa menjadi momentum akselerasi pertumbuhan ekonomi untuk sektor-sektor terkait mobilitas tersebut.
”Dengan tingkat konsumsi dan pemulihan sektoral yang stabil, kami masih mempertahankan pandangan kami bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan mencapai 5,17 persen,” ujar Asmoro dalam jumpa pers Mandiri Economic Outlook Kuartal IV secara daring, Selasa (20/12/2022).
Ia menjelaskan, perekonomian Indonesia pada triwulan keempat juga dalam kondisi baik. Tingkat inflasi sejak awal tahun hingga November mencapai 4,82 persen. Sampai akhir tahun, Asmoro diperkirakan berada pada kisaran 5,4 persen-5,6 persen, lebih rendah dibandingkan konsensus pasar pada 6,7 persen.
Selain itu, kinerja neraca perdagangan Indonesia sampai November masih surplus sejak 31 bulan terakhir. Surplus tersebut akan ikut menopang neraca transaksi berjalan akan surplus dalam kisaran 1 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Sementara itu, pada tahun depan, Asmoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 sedikit menurun menjadi 5 persen. Ini dikarenakan akan terjadi penurunan kinerja ekspor sejalan dengan menurunnya permintaan ekspor karena pelambatan ekonomi dunia.
Penyaluran kredit
Di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global, bisnis perbankan di tahun mendatang juga diperkirakan masih bertumbuh.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menjelaskan, sampai dengan Oktober, fungsi intermediasi perbankan berjalan optimal. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan penyaluran kredit yang mencapai 11,95 persen secara tahunan.
Di Bank Mandiri sendiri, lanjut Panji, pertumbuhan kredit sampai dengan triwulan ketiga 2022 mencapai 14,28 persen secara tahunan. Pertumbuhan itu ditopang fokus penyaluran kredit di ekosistem grup Bank Mandiri.
Ia menambahkan, Bank Indonesia memperkirakan penyaluran kredit perbankan tahun ini mencapai 9-11 persen dan tahun depan mencapai 10-12 persen. ”Tim ekonom kami memproyeksi pertumbuhan kredit tahun 2023 sebesar 10,1 persen, relatif flat dibandingkan 2022,” ujar Panji.