Seiring dengan penurunan harga saham, melorot pula kapitalisasi pasar Goto. Kendati demikian, Goto masih menempati urutan 10 emiten berkapitalisasi terbesar.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk atau Goto kembali melorot tajam pada perdagangan Kamis (1/12/2022). Dalam pekan ini, sudah empat kali harga saham Goto melorot hingga menyentuh batas auto reject bawah alias ARB. Seiring dengan penurunan harga saham, melorot pula kapitalisasi pasar Goto menjadi tinggal Rp 167 triliun. Goto masih menempati urutan 10 emiten berkapitalisasi terbesar.
Pada penutupan perdagangan, harga saham Goto turun 6,62 persen menjadi Rp 141 per saham. Ini merupakan posisi terendah saham Goto. Ketika masuk bursa pertama kali, saham Goto diperdagangkan pada harga Rp 338 per saham. Dalam enam bulan, harga sahamnya sudah turun 53,62 persen. Ketika itu, kapitalisasi pasar Goto mencapai Rp 400 triliun, menempati urutan ketiga dari deretan emiten berkapitalisasi besar di bursa, bahkan di atas PT Telkom Indonesia Tbk.
Awal Desember ini merupakan berakhirnya periode penguncian bagi para pemegang saham sebelum initial public offering (IPO) Goto. Para investor yang sudah masuk sebelum Goto ke bursa atau memegang saham seri A baru boleh menjual sahamnya setelah tanggal 30 November kemarin, delapan bulan setelah Goto masuk bursa.
Awal Desember ini merupakan berakhirnya periode penguncian bagi para pemegang saham sebelum initial public offering Goto.
Setidaknya ada 1,1 triliun saham seri A yang bukan merupakan saham pemilik pendiri dengan hak suara multipel. Para pemegang saham itu antara lain adalah Garibaldi Thohir yang memegang 1,05 miliar saham, Goto Propleverse Fund 106,9 miliar saham, SVF GT Subco (Singapore) Pte Ltd 103,1 miliar saham, dan Taobao China Holding Ltd sebanyak 104,7 miliar saham.
Batalkan rencana
Sebelumnya Goto sudah merencanakan akan menjajaki penawaran sekunder untuk para pemegang saham sebelum IPO. Dalam transaksi tersebut, Goto akan menjadi fasilitator dan tidak akan menerima dana penjualan saham. Akan tetapi, Corporate Secretary Goto RA Koesoemohadiani mengatakan, rencana tersebut dibatalkan.
”Sehubungan dengan rencana para pemegang saham pra-IPO untuk menjajaki penawaran sekunder terkoordinasi atas saham perseroan yang dimiliki oleh pemegang saham pra-IPO, bersama ini perseroan menyampaikan pemegang saham pra-IPO yang mempertimbangkan rencana transaksi tersebut pada saat ini telah memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana penawaran saham sekunder terkoordinasi,” tutur Koesoemohadiani.
Analis Samuel Sekuritas, Muhamad Farras Farhan, dalam risetnya mengenai valuasi saham perusahaan teknologi mengatakan, dua emiten teknologi di bursa, Bukalapak.com Tbk dan Goto sudah berada di jalur yang benar untuk mencapai profitabilitas karena keduanya sudah berhasil menaikkan take rate pada triwulan ketiga 2022 ini.
”Dalam pandangan kami, Goto berhasil membukukan take rate lebih baik karena Goto saat ini fokus kepada pengguna dengan gross merchandise value yang tinggi dan tidak lagi mengandalkan pengeluaran promosi yang besar,” demikian riset Farras Farhan.