logo Kompas.id
EkonomiMomentum Mengevaluasi...
Iklan

Momentum Mengevaluasi Kebijakan Perberasan Nasional

Rendahnya stok beras pemerintah yang dikelola Perum Bulog dinilai mencerminkan tidak optimalnya penyerapan. Situasi saat ini jadi momentum mengevaluasi kebijakan perberasan, terutama terkait HPP dan posisi Bulog.

Oleh
MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI
· 5 menit baca
Buruh mengangkut beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, stok beras Perum Bulog per 22 November 2022 sebanyak 594.856 ton.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Buruh mengangkut beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, stok beras Perum Bulog per 22 November 2022 sebanyak 594.856 ton.

JAKARTA, KOMPAS — Stok beras yang dikelola Perum Bulog saat ini berada di titik terendah dalam sembilan tahun terakhir. Pemerintah melirik opsi impor untuk mendongkrak stok. Di sisi lain, penyerapan beras dalam negeri cenderung lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Situasi itu dinilai menjadi tanda perlunya mengevaluasi tata kelola Bulog dan kebijakan harga pembelian pemerintah untuk memperkuat daya serap dalam negeri.

Secara berturut-turut, stok beras akhir tahun yang dikelola Perum Bulog sebanyak 1,61 juta ton pada tahun 2014, lalu 1,32 juta ton (2015), 1,61 juta ton (2016), 945.532 ton (2017), 2,02 juta ton (2018), 1,87 juta ton (2019), 956.138 ton (2020), dan 808.311 ton (2021). Sementara itu, per Jumat (25/11/2022), stok Bulog berada di kisaran 571.000 ton.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000