Adhi Karya Realisasikan Kontrak Baru Rp 19,1 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk merealisasikan kontrak baru senilai Rp 19,1 triliun hingga Oktober 2022. Sebanyak 90 persen kontrak baru tersebut berasal dari lini bisnis "engineering" dan konstruksi.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan usaha milik negara di sektor konstruksi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, hingga Oktober 2022 merealiasikan kontrak baru sebesar Rp 19,1 triliun. Jumlah kontrak baru ini naik 51 persen jika dibandingkan dengan perolehan kontrak baru pada periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 12,7 triliun.
”Adhi Karya akan terus meningkatkan pertumbuhan kontrak sampai dengan akhir tahun. Beberapa rencana telah dijalankan untuk mencapai target Adhi di tahun 2022,” kata Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (23/11/2022).
Kontrak baru yang didapatkan Adhi pada Oktober ini antara lain sistem pengolahan air limbah domestik terpusat di Kota Banda Aceh, Aceh. Selain itu, ada juga plant road dan drainase di Karawang, Jawa Barat.
Sekitar 90 persen kontrak baru hingga Oktober ini didominasi oleh lini bisnis engineering dan konstruksi. Sementara lini properti hanya memperoleh 9 persen dan kontrak baru sisanya berasal dari lini bisnis lain.
Jika dilihat dari sumber dananya, realisasi kontrak baru yang berasal dari dana pemerintah mencapai 39 persen. Sementara dari dana BUMN dan BUMD mencapai 11 persen. Sisanya merupakan proyek swasta, termasuk proyek investasi sebesar 50 persen.
Sementara itu, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk melalui anak usahanya, PT Centratama Menara Indonesia, telah menyelesaikan pembelian menara dari PT Lasmana Swasti Prashida dan PT Techindo Global Fortace. Jumlah menara yang dibeli mencapai 289 unit.
”Jumlah definitif menara yang dibeli oleh PT Centratama Menara Indonesia berdasarkan PPJB (perjanjian pengikatan jual beli) adalah sejumlah 289 dari total 289 menara yang semula direncanakan,” kata Sekretaris Perusahaan Centratama Telekomunikasi Indonesia Wiwik Septrianadewi.
Dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pembelian menara tersebut dilakukan dalam tiga kali transaksi. Tahap pertama dilaksanakan pada (12/8/2022) dengan pembelian tujuh menara. Pada tahap kedua dibeli sebanyak 106 menara dan tahap ketiga 174 menara. Adapun total nilai transaksi pembelian menara-menara tersebut mencapai Rp 631,53 miliar.