Toyota meluncurkan mobil hibrida bernama Kijang Innova bernama Zenix. Sebagai mobil hibrida pertama yang diproduksi di Indonesia, mobil ini diharapkan berkontribusi menekan emisi serta mendongkrak neraca dagang RI.
Oleh
Axel Joshua Halomoan Raja Harianja
·5 menit baca
AXEL JOSHUA HALOMOAN RAJA HARIANJA
Mobil Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid dipamerkan dalam acara seremonial di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Karawang, Jawa Barat, Senin (21/11/2022)
JAKARTA, KOMPAS — PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia resmi meluncurkan mobil yang memadukan energi baterai dengan mesin berbahan bakar atau hibrida bernama Kijang Innova Zenix. Kendaraan ini menandai produksi mobil hibrida pertama di Indonesia.
CEO of Asia Region and President of Toyota Motor Asia Pacific Hao Quoc Tien mengatakan, Kijang Innova Zenix merupakan mobil hybrid (hibrida) pertama yang diproduksi di Indonesia. Produksi mobil tersebut dilakukan di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat.
”Toyota telah mengumumkan target karbon netral tahun 2050 dan mengurangi emisi karbon pada operasi manufaktur di 2035. Kami berkomitmen untuk mencapainya secara global, termasuk di Indonesia,” kata Hao Quoc Tien dalam acara seremonial Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid di TMMIN, Karawang, Senin (21/11/2022) siang.
Kijang Innova Zenix, baik tipe konvensional maupun hybrid, diklaim memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi. Toyota menyediakan beragam pilihan kendaraan yang hemat bahan bakar, kendaraan dengan bahan bakar terbarukan, dan kendaraan berteknologi elektrifikasi, yaitu HEV, plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), dan battery electric vehicle (BEV) hingga hydrogen.
Sebelumnya, Toyota Indonesia memperkenalkan model BEV Toyota bZ4X yang juga digunakan untuk delegasi G20 Summit di Nusa Dua, Bali, pada 15-16 November 2022 lalu. ”Kami akan memberikan mobilitas untuk semua (orang) sambil berkontribusi pada Pemerintah Indonesia dengan tujuan ekonomi hijau,” ujar Hao Quoc Tien.
AXEL JOSHUA HALOMOAN RAJA HARIANJA
Mobil Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid dipamerkan dalam acara seremonial di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Karawang, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
Dalam acara yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, produksi Innova Zenix Hybrid tersebut menandai investasi Toyota di Tanah Air. ”Investasi sebesar 2 miliar dollar AS atau Rp 28,3 triliun untuk lima tahun ke depan sangat dinanti oleh pemerintah realisasinya,” kata Airlangga.
Ia menambahkan, pemerintah juga mendukung Toyota yang telah membuat perakitan baterai Kijang Innova Zenix Hybrid atau battery pack hingga pengembangan xEV Center di TMMIN, Karawang. xEV Center merupakan fasilitas pembelajaran, peningkatan kapabilitas, serta penelitian teknologi elektrifikasi dan energi hijau.
Tempat itu menjadi sarana bagi sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk memperdalam pemahaman mengenai teknologi dan ekosistem industri otomotif di masa depan. ”Pemerintah terus mendukung dan mengucapkan selamat atas diluncurkannya kendaraan sejuta umat Toyota Kijang. Tentu diharapkan Innova ini bisa diekspor ke 50 negara,” kata Airlangga.
Pasar ekspor
Melalui keterangan tertulis, Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan, pihaknya menghadirkan kendaraan elektrifikasi HEV dengan nilai investasi sebesar Rp 4,2 triliun.
Kijang Innova Zenix HEV juga akan menjangkau pelanggan di 13 negara di kawasan Asia, Timur Tengah, dan Amerika Latin. Langkah itu merupakan komitmen untuk berkontribusi pada perdagangan Indonesia. ”Keseluruhan Kijang Innova baru ini direncanakan melanglang ke lebih dari 40 negara, mulai dari Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah dengan rencana volume sebesar 8.500 unit per tahun pada tahun pertamanya,” ujar Warih.
AXEL JOSHUA HALOMOAN RAJA HARIANJA
Interior bagian depan mobil Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid saat dipamerkan dalam acara peluncuran di Grand Hyatt, Jakarta, Senin (21/11/2022).
Wakil Presiden Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto saat acara peluncuran Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid di Grand Hyatt, Jakarta, menyampaikan, mobil itu dibekali dengan platform Toyota New Global Architecture (TNGA) yang memberikan kenyamanan dan kesenangan berkendara.
Selain itu, mobil tersebut didukung teknologi keselamatan terkini TSS3 yang terdiri dari Pre-Collision System (PCS), Dynamic Radar Cruise Control (DRCC), Lane Departure Alert (LDA), Lane Tracing Alert (LTA), dan Automatic High Beam (AHB), serta generasi 5 Hybrid System terbaru.
”Jadi, kita harapkan, dengan adanya varian hybrid kita hari ini, akan lebih banyak masyarakat yang dapat menggunakan kendaraan yang berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia,” kata Henry.
Senada dengan Henry, Chief Engineer of Toyota Motor Corporation (TMC) Hideki Mizuma mengatakan, pihaknya membuat mobil hybrid sebagai upaya mengurangi emisi karbon di Tanah Air. Sebagai informasi, Indonesia mempercepat target nol emisi karbon atau net zero emission pada 2060. Terkait hal ini, dia menginginkan harga mobil itu bisa dijangkau masyarakat.
”Soal harga, jangan sampai terlalu mahal, harus terjangkau. Oleh karena itu, saya ingin sekali mempersiapkan mobil Innova yang baru ini dengan hybrid, tapi tidak mahal,” ujarnya.
Selain varian hybrid, Kijang Innova Zenix juga hadir dalam varian gasoline atau bensin. Marketing Director TAM Anton Jimny Suwandy mengatakan, pihaknya menargetkan penjualan mobil tersebut sebanyak 4.000 unit per bulan. Setiap varian dan tipe sudah bisa dipesan sejak hari ini.
”Untuk yang gasoline, tipe G dimulai dari Rp 419 juta OTR (on the road) Jakarta. Kemudian yang V gasoline itu Rp 497 jutaan. Untuk yang hybrid, harganya untuk tipe G Rp 458 juta, tipe V Rp 532 juta, dan yang Q Rp 611 juta,” ungkap Anton.
AXEL JOSHUA HALOMOAN RAJA HARIANJA
Mobil Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid saat dipamerkan dalam acara peluncuran di Grand Hyatt, Jakarta, Senin (21/11/2022).
Anton mengatakan, terkait kebutuhan bahan bakar minyak (BBM), mobil hybrid diklaim lebih irit 50 persen ketimbang produksi Kijang Innova sebelumnya yang berbahan bakar diesel.
”Sekarang kita masuk ke era mengurangi gas karbon. Emisinya juga sangat rendah, yang hybrid bahkan hanya 100 sekian CO2/kg dibandingkan dengan yang sekarang (diesel) kira-kira 180-240 CO2/kg,” kata Anton.
Arti nama
Saat ditanya mengapa Kijang Innova tersebut bernama Zenix, Anton mengatakan, nama tersebut adalah gabungan kata dari Zeni dan X. Zeni berarti puncak performa, sedangkan X berarti crossover. ”Jadi, Zenix ini mobil crossover yang memang memberikan performa puncak,” katanya.
Terkait mempertahankan nama Kijang, Wakil Presiden TAM Henry Tanoto berujar, nama tersebut sudah populer sejak Kijang diluncurkan pertama kali pada 1977. Kijang, lanjutnya, berevolusi baik secara produk maupun layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. ”Hal itulah yang akhirnya mampu membuat nama Kijang begitu populer dan melekat di masyarakat kita,” ujar Henry.
Alasan lainnya, kata Henry, Kijang bukan sekadar nama produk. Lebih dari itu, bagi sebagian masyarakat Indonesia, Kijang menjadi salah satu nama yang menemani perjalanan kehidupan bermobilitas sejak dulu hingga saat ini. ”Jadi, ini namanya menjadi sangat penting untuk kami terus pertahankan,” ujarnya.