Delta Dunia Makmur Garap Tembaga, Dian Swastatika Garap Energi Hijau
Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia berekspansi untuk mengembangkan usahanya. PT Delta Dunia Makmur Tbk merambah bisnis tembaga, sementara PT Dian Swastatika Sentosa Tbk jajaki bisnis energi hijau.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia terus berekspansi dengan berbagai cara untuk mengembangkan bisnisnya. PT Delta Dunia Makmur Tbk, yang berbisnis sebagai kontraktor pertambangan, misalnya, merambah bisnis pertambangan mineral tembaga.
Delta Dunia Makmur telah menyelesaikan private placement (penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu) tanpa perantara terhadap Asiamet Resources Limited. Transaksi tersebut bernilai total 2,64 juta poundsterling atau setara dengan 3 juta dollar AS.
Dengan transaksi tersebut, Delta Dunia Makmur menguasai 24 persen saham di Asiamet Resources Limited. Sebelumnya Delta Dunia telah memiliki 15 persen saham Asiamet.
“Kami yakin Asiamet memiliki proyek menjanjikan yang akan menyediakan tembaga yang dibutuhkan dunia dalam transisi mencapai net carbon zero (emisi nol karbon) pada 2050 mendatang,” kata Presiden Direktur Delta Dunia Makmur Ronald Sutardja dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (16/11/2022).
Asiamet memiliki proyek unggulan yaitu tambang tembaga BKM di Kalimantan Tengah. Proyek ini sudah berada dalam tahapan kelayakan usaha. Lokasi proyek ini diperkirakan memiliki cadangan bijih terbukti dan terkira sebesar 51,5 juta ton pada total tembaga 0,6 persen (303.000 ton) dan tembaga terlarut 0,4 persen (206.000 ton).
Delta Dunia Makmur terus membantu tim manajemen Asiamet pada aspek kunci selama uji kelayakan ini. Delta Dunia Makmur meyakini, kerja sama ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi komoditas yang lebih luas dengan fokus pada komoditas transisi.
Energi hijau
Sementara emiten lainnya, yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, menjajaki peluang bisnis pada sektor energi hijau. Dian Swastatika melalui anak usahanya, yakni PT Daya Anugerah Sejati Utama, menandatangani nota kesepahaman dengan Bersama Trina Solar Co. Ltd, PT Indonesia Power, dan PT Agra Surya Investindo.
Kerja sama tersebut untuk menjajaki peluang kerja sama dalam merencanakan, membangun, membiayai, dan mengoperasikan pabrik sel dan modul fotovaltaik surya. Kapasitas produksi masing-masing sebesar 1 giga wat peak (Gwp) per tahun dan memasarkan produk sel dan fotovoltaik surya di Indonesia.
Kerja sama tersebut untuk menjajaki peluang kerja sama dalam merencanakan, membangun, membiayai, dan mengoperasikan pabrik sel dan modul fotovaltaik surya.
Corporate Secretary Dian Swastatika Susan Chandra menjelaskan, penandatangan nota kesepahaman tersebut dilakukan pada acara B20 yang berlangsung bersamaan dengan acara G20 di Nusa Dua, Bali.
“Perseroan berharap, kerja sama konkret sebagai kelanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman ini dapat segera direalisasikan sehingga dapat membantu menyerap tenaga kerja, meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi, serta mendukung rencana pemerintah untuk mencapai target penurunan emisi nasional melalui netralitas karbon pada tahun 2060,” lanjut Susan.
Trina Solar merupakan salah satu perusahaan asal China yang bergerak dalam bidang inovasi dan keandalan energi surya.